7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai Sains

Sudah nonton belum kamu?

Di awal film Avengers: Endgame, para superhero kita berada dalam masalah besar. Musuh bebuyutan mereka, Thanos, telah memusnahkan separuh populasi alam semesta dan menghancurkan Infinity Stones yang membuatnya mampu melakukan genosida mengerikan itu.

Sebagai puncak bagi lebih dari satu dekade serial layar lebar Marvel Cinematic Universe (MCU),  film besutan Russo brothers ini akan menjadi akhir dari tiga film Avengers sebelumnya, termasuk menutup beberapa lubang pada alur cerita MCU. Oleh karena itu, durasi film sangat panjang (sekitar tiga jam) dan menayangkan garis waktu peristiwa yang sedikit rumit untuk dipahami.

Sebelum melanjutkan, ada baiknya kamu mengetahui bahwa artikel ini mengandung beberapa spoiler (bocoran) alur cerita Avengers: Endgame.

Setelah Thanos menghancurkan Infinity Stones, para Avengers menyusun rencana untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalu guna membatalkan genosida massal, dengan mengambil kembali keenam batu Infinity dari berbagai titik dalam sejarah sebelum Thanos menghancurkannya.

Perjalanan melintasi waktu adalah alur utama Avengers: Endgame. Merujuk pada berbagai konsep ilmiah tentang perjalanan waktu, produser dan penulis naskah telah menyiapkan beberapa skenario secara cermat agar film terlihat realistis dan penonton dapat lebih mudah memahami alur cerita.

Kalau mengaku penggemar sejati MCU, kamu harus tahu tujuh fakta seru dari alur cerita film Avengers: Endgame agar tetap sejalan dengan sains berikut ini.

1. Perjalanan waktu hanya berlaku satu arah

7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai SainsMarvel Studios/Disney

Konsep perjalanan waktu dan berbagai garis waktu yang diangkat sebagai tema utama film-film Hollywod tidak sepenuhnya berada di luar bidang sains, meskipun tentu saja dalam realitas akan jauh lebih rumit. Untuk itu, sutradara film dan penulis skenario biasanya meminta bantuan dari para konsultan sains terlebih dahulu untuk menganalisis ide-ide mereka.

Dilansir dari Business Insider, Sean Carroll, salah satu konsultan sains Avengers: End Game, menjelaskan tentang seberapa banyak adegan dalam film yang didukung oleh sains. Carroll adalah seorang ahli fisika teoretis yang mengajar di California Institute of Technology, dan ia juga sebelumnya telah menjadi konsultan sains untuk film “Thor”, “Thor: The Dark World”, dan “Avengers”.

Caroll menegaskan bahwa menurut hukum fisika, secara teori perjalanan melintasi waktu dapat dilakukan tetapi hanya ke masa depan, bukan ke masa lalu. Perjalanan melintasi waktu hanya berjalan satu arah, yakni maju.

Inilah kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh para penulis skenario film, meskipun para ahli fisika telah mengajukan beberapa teori tentang perjalanan waktu, tidak ada seorang pun yang bisa mengamati sesuatu mundur melintasi waktu.

Jadi agar tidak terlalu jauh menyimpang dari sains, MCU selalu menitikberatkan pada konsep bahwa waktu tidak bisa diubah. Mengubah masa lalu tidak akan mempengaruhi masa depan yang sudah terlanjur terjadi.

2. Perjalanan waktu ke masa lalu mustahil dilakukan

7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai SainsMarvel Studios/Disney

Menurut teori relativitas khusus Einstein, ruang dan waktu adalah bagian dari kesatuan tunggal yang disebut ruang-waktu, dan tingkat berlalunya waktu relatif terhadap seberapa cepat sesuatu bergerak. Dalam kehidupan normal, kita memang tidak pernah memperhatikan hal ini karena memang tidak ada selisih yang signifikan dalam hal kecepatan antara satu dengan yang lain.

Tetapi, bagi seseorang yang melaju secepat cahaya (300.000 km/detik) menggunakan pesawat antariksa, waktu akan berlalu lebih lambat daripada mereka yang ada di Bumi. Seseorang yang bergerak sangat cepat sama dengan melakukan perjalanan waktu ke masa depan dibandingkan mereka yang bergerak lebih lambat.

Selain itu, cara lain untuk melakukan perjalanan waktu ke masa depan adalah dengan berada di dekat lubang hitam. Karena tarikan gaya gravitasi masif lubang hitam mempengaruhi pergerakan waktu sehingga waktu akan berlalu lebih lambat.

Sains menggambarkan waktu sebagai garis panah yang hanya mengalir dalam satu arah, yaitu ke masa depan. Jadi, perjalanan waktu untuk kembali ke masa lalu seperti yang dilakukan oleh para Avengers, secara sains mustahil untuk dilakukan.

3. Memecahkan grandfather paradoks

7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai SainsMarvel Studios/Disney

Salah satu pertanyaan terbesar dalam perjalanan waktu untuk kembali ke masa lalu adalah terciptanya ketidakpastian yang disebut grandfather paradox.

Apabila seseorang kembali 80 tahun ke masa lalu, lalu membunuh kakeknya sendiri sebelum menikah, berdasarkan revisi masa lalu orang itu maka ia tidak pernah dilahirkan. Tetapi jika tidak pernah dilahirkan, bagaimana orang itu bisa melakukan perjalanan waktu ke masa lalu untuk membunuh kakeknya sendiri?

Carroll telah berusaha mencoba memecahkan grandfather paradox ini. Ia juga menyampaikan gagasannya agar seorang penjelajah waktu tidak berusaha mengubah masa lalu, boleh mengunjungi dan melihat banyak hal, tetapi jangan mengubah masa depan.

Dalam salah satu adegan Avengers: Endgame, James Rhodes (War Machine) menyarankan tim Avengers untuk kembali ke masa lalu dan membunuh Thanos ketika masih bayi, sebelum Thanos memperoleh keenam Infinity Stone yang digunakan untuk menghapus setengah populasi alam semesta.

Namun, Bruce Banner (Hulk) menolak gagasan itu dan menjelaskan bahwa apabila seseorang kembali ke masa lalu, maka masa lalu itu menjadi masa depannya, dan masa kini menjadi masa lalu, yang tetap tidak bisa diubah oleh masa depannya yang baru. Secara singkat Banner menggambarkan bahwa waktu tidak bisa diubah, mengubah masa lalu tidak akan berpengaruh terhadap masa depan.

Scott Lang (Ant Man) dan Rhodes juga menyebut 10 judul fiksi ilmiah yang berpusat pada perjalanan melintasi waktu, termasuk Terminator dan Quantum Leap. Seluruh alur cerita fiksi ilmiah tersebut membentur grandfather paradox, seperti penjelasan Banner.

4. Mekanika kuantum, metode sains perjalanan waktu Avengers: Endgame

7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai SainsMarvel Studios/Disney

Russo brothers berusaha menghindari grandfather paradox dengan menyusun perjalanan waktu dalam kerangka mekanika kuantum. Scott Lang menyarankan untuk kembali ke masa lalu melalui ranah kuantum, yakni sebuah dunia subatomik yang lebih kecil dari atom.

Mekanika kuantum adalah bidang ilmiah yang menggambarkan perilaku benda terkecil di alam semesta, seperti partikel subatom. Menurut hukum kuantum, partikel-partikel kecil seperti elektron dapat berada di banyak tempat pada saat yang bersamaan.

Jadi para ahli fisika menggambarkan elektron sebagai probabilitas untuk menunjukkan seberapa besar kemungkinan elektron diposisikan dalam konfigurasi tertentu pada waktu tertentu. Agar tidak terlalu menyimpang dari sains, Russo brothers secara cerdas mengaitkan mekanika kuantum dengan gagasan perjalanan melintasi waktu.

Jika sebuah partikel memiliki kemungkinan untuk ada di dua titik sekaligus, titik A dan titik B, maka akan muncul kemungkinan masa depan dan masa lalu pada saat bersamaan, masing-masing dengan probabilitas yang berbeda untuk terjadi. Untuk memahami tentang mekanika kuantum ini, Business Insider juga mewawancarai John Baez, seorang ahli fisika matematis dari University of California, yang tidak terlibat dalam produksi film Avengers: End Game.

Baez menjelaskan bahwa dalam mekanika kuantum masa lalu belum ditentukan, kecuali untuk beberapa informasi yang kita ingat, dan masa depan belum ditentukan, kecuali untuk beberapa informasi yang dapat kita prediksi.

5. Garis waktu paralel dan realitas alternatif

7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai SainsMarvel Studios/Disney

Menurut teori “many worlds”, setiap probabilitas masa lalu dan masa depan eksis secara bersamaan sebagai alam semesta alternatif. Setiap perubahan di masa lalu akan menciptakan alam semesta paralel yang sepenuhnya baru.

Dalam salah satu adegan, Ancient One memperingatkan Banner tentang hal ini. Dia mengatakan tindakan para superhero dapat menciptakan garis waktu paralel, itulah mengapa penting bagi Avengers untuk mengembalikan Infinity Stones pada waktu dan tempat yang tepat setelah mereka selesai menggunakannya. Jika tidak, mereka berisiko menciptakan realitas alternatif.

Memasukkan mekanika kuantum ke dalam alur cerita memang membuat perjalanan melintasi waktu secara sains menjadi semakin rumit. Tapi, mekanika kuantum memungkinkan Russo brothers untuk menggabungkan gagasan tentang alam semesta paralel.

Seorang fisikawan Inggris, David Deutsch, yang karyanya disebut Tony Stark (Iron Man) dalam film, memiliki dalil bahwa jika segala sesuatu di alam semesta dinyatakan dalam probabilitas seperti pada mekanika kuantum, maka grandfather paradox dapat dipecahkan.

Teori Deutsch ini menunjukkan bahwa jika seseorang diekspresikan dengan cara yang sama sebagaimana partikel subatomik, orang itu akan terlahir dengan kemungkinan 50% membunuh kakeknya, sekaligus memberi kakeknya peluang 50% untuk tetap hidup.

6. Bagaimana cara kerja mesin waktu Avengers?

7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai SainsWikipedia/David Benbennick

Stark memang menyebut beberapa istilah sains yang terdengar menarik, seperti skala Planck, proposisi Deutsch,  Eigenvalues ​​dan paradoks EPR. Namun, jargon ilmiah semacam itu sama sekali tidak relevan untuk memahami alur cerita Avengers: Endgame dan hanya berfungsi sebagai penghubung agar cerita tampak lebih realistis.

Satu-satunya konsep yang perlu dipahami tentang perjalanan melintasi waktu ada pada multi dimensi, yakni cara untuk melaju dari titik A ke titik B.

Teori relativitas khusus Einstein menjelaskan ruang dan waktu adalah bagian dari kesatuan tunggal yang disebut ruang-waktu. Secara matematis, ruang memiliki tiga sumbu (X, Y, Z), yang memberikannya objek tiga dimensi (panjang, lebar, tinggi), sedangkan dimensi keempat adalah waktu itu sendiri.

Empat dimensi ruang-waktu ini dapat direpresentasikan dalam dua dimensi. Sama seperti bola dunia 3 dimensi yang dapat dibentangkan menjadi peta 2 dimensi, menjepit ruang-waktu akan menghasilkan jalur yang menghubungkan antara titik A dan B.

Scott Lang meyakini apabila seseorang menyusut lebih kecil dari atom, maka ia bisa menavigasi alam semesta mikroskopis atau ranah kuantum, sebuah wilayah di mana waktu berlaku secara berbeda. Avengers kemudian membangun mesin waktu untuk membuka gerbang terowongan kuantum yang memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan melintasi waktu.

Stark menjalankan simulasi komputer untuk mengembangkan terowongan kuantum yang menghubungkan titik A dan B. Simulasi ini melibatkan pergerakan di sepanjang permukaan pita Möbius, yakni 3 dimensi dari ruang namun hanya dengan satu sisi. Pita Möbius (seperti gambar di atas) digunakan sebagai cara untuk memecahkan permasalahan terkait perjalanan melintasi waktu.

7. Garis waktu paralel untuk menyelamatkan dua alam semesta sekaligus

7 Fakta Seru dari Alur Cerita Film Avengers: Endgame agar Sesuai SainsMarvel Studios/Disney

Tujuan utama Avengers menempuh perjalanan waktu kembali ke masa lalu adalah untuk mengembalikan semua orang yang eksistensinya dihapus oleh Thanos, dengan meminjam Infinity Stones dari masa lalu. Setelah selesai menggunakan Infinity Stones, Avengers harus segera mengembalikan setiap batu ke garis waktunya masing-masing pada saat batu itu diambil.

Tetapi perjalanan melintasi waktu tidak berjalan sesuai rencana dan malah menciptakan realitas lain, meskipun Avengers berusaha keras untuk tidak mengubah masa lalu mereka sendiri, yang akan memecah waktu menjadi dua realitas alternatif.

Tanpa harus menebak, kamu pasti tahu siapa penyebab dan kapan garis waktu alternatif tercipta. Nebula dari Guardians of the Galaxy, kedatangannya memicu terciptanya dua garis waktu karena dua sosok Nebula eksis secara bersamaan, Nebula yang baik dari tahun 2023 dan Nebula yang jahat dari tahun 2014.

Di sinilah beberapa penonton menjadi bingung dengan alur cerita yang semakin rumit, tapi sebenarnya memaksa film agar tetap sejalan dengan sains karena garis waktu paralel digunakan untuk mengakhiri cerita. Nebula jahat yang maju ke tahun 2023, menggunakan mesin waktu Avengers untuk membawa Thanos (realitas alternatif) dari tahun 2014 ke masa depan (2023).

Menggunakan Infinity Stones dari masa lalu, Avengers akhirnya berhasil membalik genosida massal. Adegan pertempuran klimaks kemudian memenangkan Avengers melawan Thanos (realitas alternatif) dan pasukannya.

Kekalahan Thanos (realitas alternatif) di tahun 2023 ini sekaligus mencegahnya kembali ke masa lalunya sendiri, yaitu masa ketika Thanos (realitas alternatif) berusaha mengumpulkan Infinity Stones dan menjentikkan jarinya untuk menghapus separuh kehidupan di alam semesta, seperti yang terjadi dalam garis waktu realitas utama.

Mengalahkan Thanos (realitas alternatif) di tahun 2023, membuat Avengers menyelamatkan dua alam semesta pada garis waktu realitas utama dan alternatif. Di akhir Avengers: Endgame, Captain America melakukan perjalanan kembali ke masa lalu untuk mengembalikan Infinity Stones.

Itulah 7 fakta seru dari alur cerita film Avengers: Endgame agar sesuai sains. Durasi film yang tergolong lama, istilah-istilah sains yang asing dan dua garis waktu paralel memang sulit untuk diikuti. Para penggemar sejati MCU bahkan mengaku lebih menikmati Avengers: End Game setelah menonton untuk kedua kalinya. Semoga artikel ini dapat membantumu untuk memahami alur cerita, tapi, kamu sebenarnya sudah nonton belum?

Baca Juga: 7 Team-Up MCU yang Paling Dinantikan Setelah Avengers: Endgame

Ruang Angkasa Luas Photo Verified Writer Ruang Angkasa Luas

Informasi astronomi untuk menambah pengetahuan kita tentang Alam Semesta dan upaya eksplorasi ruang angkasa luas sebagai rumah kedua manusia di masa depan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya