5 Teknik Prosedur Penanganan Pasca Panen Tanaman Biofarmaka
ilustrasi obat alami (pixabay.com/kerdkanno)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biofarmaka merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat yang memiliki fungsi untuk penyembuhan atau mencegah berbagai penyakit. Sebagai tanaman yang sangat dibutuhkan di kalangan masyarakat, perlu mengetahui serta melakukan teknik prosedur pengolahan yang baik dan benar.
Teknik prosedur pengolahan pasca panen tanaman biofarmaka memiliki berbagai tujuan penting, seperti penganekaragaman produk, peningkatan nilai tambah dan pemasaran, mempertahankan umur simpan serta mendapatkan eskstrak bahan aktif. Untuk mengetahui teknik prosedur pengolahan pasca panen tanaman biofarmaka, simak ulasan berikut!
1. Sortasi
ilustrasi sortasi (pixabay.com/jaymethunt)Teknik sortasi identik dengan pemisahan bagian tanaman yang kualitas baik dan tidak baik. Tujuan dari adanya teknik sortasi dalam teknik pengolahan pasca panen tanaman biofarmaka, agar tanaman yang kita ambil dan akan diolah merupakan bagian tanaman yang memiliki kualitas yang baik, selain itu hal ini juga berdampak terhadap mudahnya pemasaran.
2. Pencucian
ilustrasi pencucian (pixabay.com/jaymethunt)Pencucian bagian tanaman biofarmaka bertujuan agar membersihkan tanaman dari kotoran. Pencucian dapat dilakukan berbagai cara mulai dari penyemprotan, penyikatan dan pembilasan.
Adapun dalam teknik pencucian perlu diperhatikan air yang digunakan harus air yang bersih dan mengalir serta jangan terlalu lama dalam mencuci karena berakibat terhadap zat-zat tertentu yang mudah larut dalam air sehingga berdampak terhadap mutu tanman yang menurun.
3. Pengeringan
ilustrasi pengeringan (pixabay.com/Sheldonspix)Editor’s picks
Mikroorganisme seperti jamur dan bakteri senang berada pada tanaman-tanaman yang basah dan lembab, hal ini jika dibiarkan akan berakibat terhadap pembusukan. Untuk itu perlu dilakukan teknik pengeringan dalam pengolahan pasca panen tanaman biofarmaka.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik pengeringan ini yaitu, jangan lakukan pengeringan pada suhu tinggi karena berakibat terhadap kerusakan tanaman, pengeringan dapat menggunakan sinar matahari, oven atau blower pada suhu 40-60 derajat celcius.
Baca Juga: 10 Potret Kucing Kerja Jadi Petani, Panen Jadi Lancar Terus
4. Pengolahan
ilustrasi pengolahan (pixabay.com/ecoyou)Setelah dilakukan pengeringan, selanjutnya masuk ke dalam tahap pengolahan. Pada tahap pengolahan biasanya tanaman biofarmaka diolah menjadi berbagai macam produk makanan dan minuman yaitu diantaranya, ramuan daya tahan tubuh, simplisia, beras kencur, bir pletok instan, manisan jahe dan permen jahe agar.
5. Pengemasan dan penyimpanan
ilustrasi kaleng makanan (pixabay.com/PublicDomainArchive)Teknik penyimpanan dan pengemasan mungkin menjadi salah satu teknik yang mudah, namun ada beberapa hal yang wajib diperhatikan bahan kemasan, kualitas kemasan, tempat penyimpanan. Kemasan yang digunakan adalah kemasan yang mampu melindungi produk dari mikroorganisme, kotoran dan faktor lingkungan lainnya.
Kemasan yang baik untuk produk kering adalah yang berbahan alumunium foil atau kemasan vakum, sedangkan untuk produk basah menggunakan botol kaca berwarna gelap. Penyimpanan harus memperhatikan kondisi lingkungan yang sejuk dan kering.
Teknik prosedur pengolahan pasca panen yang baik dan benar akan memberikan pengaruh baik terhadap kualitas, produksi dan pemasaran produk yang baik.
Baca Juga: 10 Tanaman Buah Cepat Panen yang Dapat Ditanam di Rumah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
