5 Cara Mengobati Kucing Muntah dengan Cepat dan Tepat

Jangan panik, lakukan hal ini kalau kucingmu muntah

Muntah merupakan salah satu respons tubuh yang dialami kebanyakan mamalia, tidak terkecuali kucing. Meski demikian, bukan berarti muntah pada kucing bisa disepelekan.

Ada kalanya muntah pada kucing bukan tanda serius, tetapi tidak jarang pun menjadi tanda awal penyakit. Tak perlu langsung panik, coba kenali penyebab hingga cara mengobati kucing muntah untuk penanganan yang tepat.

Seberapa sering kucing muntah?

5 Cara Mengobati Kucing Muntah dengan Cepat dan Tepatilustrasi penyebab kucing muntah (unsplash.com/ Ludemeula Fernandes)

Permasalahan mengenai muntah kucing adalah salah satu hal yang paling sering dijumpai. Dilansir Howstuffworks, muntah umumnya merupakan cara alami yang terjadi pada kucing untuk membersihkan isi perut dari zat iritan.

Misalnya, hairball pada kucing bulu panjang. Gejala tersebut termasuk hal biasa, sebab kebiasaan menjilat seluruh tubuhnya. Bulu dianggap sebagai benda asing yang mungkin melukai pencernaan, maka secara otomatis dikeluarkan melalui muntahan.

Intinya, apa pun yang mengiritasi perut kucing atau mencegah isi perutnya bergerak melalui saluran pencernaan dapat menyebabkan muntah. Termasuk rumput, benang, dan sebagainya.

Vets Now menyebutkan bahwa muntah kucing berjangka pendek (kurang dari 24 jam), umumnya disebabkan alasan ringan dan tak perlu dikhawatirkan. Namun, jika kucing muntah secara terus-menerus, maka kamu harus menghubungi dokter hewan.

Kenapa kucing muntah?

5 Cara Mengobati Kucing Muntah dengan Cepat dan Tepatilustrasi kucing sedang ingin muntah (wikimedia.org/Dwight Sipler)

Kucing muntah bisa karena beberapa alasan. Beberapa penyebab muntah pada kucing bisa relatif jinak dan sembuh dengan sendirinya, sedangkan yang lainnya bisa juga jauh lebih serius.

Dilansir Great Pet Care, berikut ini adalah beberapa penyebab kucing muntah:

1. Hairball

Saat kucing menjilati diri mereka, lidahnya akan mengenai bulu pada badannya dan tidak jarang tertelan. Bulu dalam jumlah besar tersebut dapat menumpuk di perut dan tidak mudah dicerna, sehingga kucing akan memuntahkan bola bulu atau hairball tersebut.

Jika kucing kamu muntah karena hal ini, tidak perlu khawatir. Namun, perlu diperhatikan jika kucing mengalami kerontokan rambut yang cukup parah, kamu harus mengatasinya dengan pergi ke dokter hewan. Dalam beberapa kasus, hairball juga bisa menjadi tanda awal terjadinya masalah pencernaan.

2. Gastroenteritis

Gastroenteritis ialah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada pencernaan yang melibatkan lambung dan usus kecil. Kondisi ini mengakibatkan diare, muntah, hingga kejang perut.

Gastroenteritis dapat terjadi karena diet, racun, atau efek samping dari obat. Umumnya, penyebab gastroenteritis ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada kondisi yang lebih serius, perlu penanganan dari dokter hewan.

3. Menelan benda asing

Jika kucing kamu menelan benda asing seperti mainan, seutas tali, atau ikat rambut, maka dapat mengakibatkan penyumbatan pada saluran pencernaan. Nah, kucing bisa muntah karenanya.

Menelan benda asing merupakan salah satu penyebab muntah yang serius bagi kucing. Kamu perlu membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan guna mengeluarkan benda asing sesegera mungkin.

4. Alergi makanan dan penyakit radang usus

Alergi pada kucing cukup jarang terjadi. Namun, kondisi ini dapat mengakibatkan muntah akibat adanya peradangan pada saluran pencernaan.

Biasanya, alergi terjadi saat kucing memakan makanan pemicu. Beberapa kucing bahkan bisa mengalami diare kronis akibat adanya gangguan alergi atau radang pada usus.

5. Penyakit sistematik

Penyakit kronis seperti ginjal, pankreatitis, dan hipertiroidisme dapat menyebabkan mual dan muntah kronis pada kucing. Meski demikian, umumnya akan muncul gejala lain yang menyertai. Misalnya, kesulitan buang air kecil.

Untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan identifikasi kondisi yang mendasarinya. Dokter akan melakukan evaluasi kesehatan untuk memastikan keadaan anabul. Kamu juga harus merawat kucing dengan sepenuh hati dengan jangka waktu yang lama.

6. Parasit

Parasit, seperti cacing, sering ditemukan pada muntahan anak kucing. Hal ini bisa terjadi akibat induk menyusui yang terlebih dahulu terkena parasit. 

Meski sering terjadi pada kitten, tidak menutup kemungkinan terjadi pada kucing usia berapa pun. Dalam beberapa kasus parah, parasit akan tampak jelas dalam muntah kucing.

7. Kanker

Kanker saluran pencernaan cukup umum terjadi pada kucing dan dapat mengganggu pencernaan normal. Kanker di area tubuh lain juga dapat menimbulkan gejala mual, tidak nyaman, dan malaise yang juga dapat menyebabkan muntah.

Baca Juga: Kenapa Kucing Muntah Kuning? Cek Penyebabnya di Sini

Kenali perbedaan muntah kucing sesuai warnanya

5 Cara Mengobati Kucing Muntah dengan Cepat dan Tepatilustrasi kucing sedang muntah (wikimedia.org/Wutsje)

Jika diamati warna muntahan kucing berbeda, tergantung penyebabkan. Untuk itu, kenali perbedaan warna muntahan kucing guna mencari tahu penyebab dan penangannya.

1. Muntah empedu berwarna kuning

Kucing muntah kuning alias cairan empedu ketika perutnya kosong. Ini bisa terjadi jika kamu hanya memberi makan kucing di pagi hari dan mereka tidak makan selama 24 jam. Bisa juga terjadi ketika kucing menderita anoreksia.

Makanan merangsang kandung empedu untuk berkontraksi. Namun, ketika kantong empedu tidak berkontraksi, empedu dapat kembali ke usus kecil dan lambung.

2. Muntah darah

Darah bisa terlihat jika kucing muntah secara terus-menerus. Hal itu karena muntah secara berkali-kali meningkatkan asam sehingga menyebabkan iritasi pada lapisan perut dan kerongkongan.

Adanya darah pada muntahan kucing juga bisa jadi tanda kelainan pembekuan. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya penyakit tertentu. Atau, kucing menelan jenis racun tertentu. Kucing muntah darah bukan kondisi wajar sehingga perlu dibawa ke dokter secepatnya.

3. Muntah air atau cairan bening

Jika kucing muntah mengeluarkan cairan bening, bisa jadi itu merupakan isi perutnya. Muntahan yang bening juga bisa jadi tanda kucing terlalu banyak minum air.

Ada kalanya ini bukan gejala penyakit serius. Namun, minum air terlalu banyak merupakan salah satu tanda beberapa penyakit, seperti diabetes mellitus dan penyakit ginjal.

4. Terdapat cacing dalam muntah

Jenis cacing yang paling umum terlihat pada muntah kucing adalah cacing gelang. Jika kamu mendapati cacing dalam muntahan, berarti anabul telah terkena parasit dengan kondisi cukup mengkhawatirkan.

Jika kucing kamu memuntahkan cacing, penting untuk membawanya langsung ke dokter hewan. Dengan begitu, anabul bisa ditangani dengan cepat dan tepat.

5. Muntah makanan

Kucing muntah makanan bisa disebabkan oleh makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Mereka juga dapat memuntahkan makanan ketika merasa mual setelah makan. 

Bisa juga karena ada benda asing yang menghalangi makanan untuk masuk ke usus kecil. Memuntahkan makanan pun dapat terjadi karena kucing memiliki alergi makanan.

6. Bola rambut atau hairballs

Kucing bisa memuntahkan bola rambut atau hairball, terutama jika kucing overgroom dan memiliki bulu yang panjang dan lebat. Namun, hal ini biasa terjadi pada kucing, tidak perlu terlalu khawatir.

7. Cairan cokelat

Muntah kucing yang berwarna cokelat biasanya menunjukkan adanya darah yang dicerna lebih jauh ke saluran usus. Kondisi ini bisa jadi tanda adanya pendarahan di saluran pencernaan yang harus segera ditangani oleh dokter hewan.

8. Muntah hijau

Jika kucing muntah berwarna hijau, ini biasanya menunjukkan bahwa makanan atau zat tersebut dibawa dari usus kecil. Campuran muntahan dengan empedu dapat mengubah warna muntahan menjadi hijau.

Cara mengobati kucing muntah

5 Cara Mengobati Kucing Muntah dengan Cepat dan Tepatilustrasi cara mengobati kucing yang muntah (unsplash.com/Paul Hanaoka)

Perhatikan gejala yang menyertai kucing ketika muntah. Bukan masalah jika kucing masih tampak sehat, mau makan, minum, buang air dengan wajar, serta masih berperilaku seperti biasa. Terpenting, kucing tidak muntah darah. Jika demikian, maka kamu dapat memulai perawatan intensif di rumah.

Dilansir FirstVet, berikut adalah langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk merawat kucing muntah.

1. Berikan air minum

Kucing harus selalu memiliki akses ke air tawar. Rata-rata kucing minum sekitar 1 ons air per pon berat badan setiap harinya. Misalnya, kucing seberat 4 pon biasanya akan minum 4 ons dalam periode 24 jam. Kucing dan anak kucing yang mengalami muntah membutuhkan lebih banyak air untuk tetap terhidrasi.

2. Berikan waktu istirahat

Berikan kucing kamu yang sakit setelah muntah waktu tenang untuk beristirahat. Tunda waktu bermain sehingga anabul bisa segera pulih sepenuhnya.

3. Isolasi dari kucing lain

Jika muntahan kucing didiagnosis sebagai tanda penyakit kucing yang berpotensi menular ke kucing lain, pastikan untuk menjaga kucing kamu untuk tetap terisolasi. Pisahkan anabul yang sakit dari kucing lain sampai ia pulih sepenuhnya.

4. Puasa makan 

Pencernaan yang terlalu aktif bisa memicu muntah pada kucing. Maka dari itu, salah satu cara mengobati kucing muntah yakni dengan membatasi makanan anabul alias puasa makan. Tidak perlu terlalu lama, bisa 6-12 jam tergantung kebutuhan.

Penting untuk diingat bahwa kucing dengan berat kurang dari 8 pon serta anak kucing tidak boleh dipuasakan sama sekali. Melakukannya berisiko tinggi menyebabkan kitten mengalami kadar gula darah yang sangat rendah.

5. Diet hambar

Buatkan makanan untuk diet hambar yang dibuat sendiri dalam porsi kecil. Jangan lupa untuk memasukkan sumber protein dan karbohidrat berkualitas tinggi. Kamu juga bisa menyesuaikan resep diet usus yang direkomendasikan oleh dokter hewan.

Kapan waktu yang tepat menghubungi dokter hewan jika kucing muntah?

5 Cara Mengobati Kucing Muntah dengan Cepat dan Tepatilustrasi membawa kucing ke dokter hewan (freepik.com/freepik)

Penyebab kucing yang muntah bisa bermacam-macam, maka dari itu kamu perlu bantuan dokter hewan untuk mengidentifikasinya. Pet MD menyarankanmu untuk segera membawa kucing ke dokter hewan jika:

  • Kucing muntah lebih dari dua hingga tiga kali berturut-turut.
  • Kucing memiliki gejala lain, seperti tidak mau makan dan diare. Jika kucing kamu juga mengalami diare, segera dapatkan bantuan dokter untuk menghindari dehidrasi
  • Kucing tidak makan atau minum selama 12 jam dan setelah itu muntah beberapa kali secara berturut-turut.
  • Kucing didiagnosis menderita penyakit (seperti diabetes, penyakit ginjal, dan hipertiroidisme). Ini merupakan keadaan darurat, maka dari itu kucing harus segera diperiksa lebih lanjut. Penanganan medis dini diperlukan pada kucing jika seperti ini, karena mereka dapat mengalami dehidrasi dengan sangat cepat.
  • Kucing memuntahkan cacing. Kamu harus memberi obat cacing pada kucing dan hewan lain di rumah sesegera mungkin. Penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membersihkan box kotoran beberapa kali sehari untuk memastikan bahwa hewan peliharaan kamu tidak terinfeksi.

Alih-alih panik, kamu bisa menerapkan cara mengobati kucing muntah sebagai pertolongan pertama pada anabul. Selanjutnya, segera temui dokter hewan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

 

Penulis: Alya Madani

Baca Juga: Kucing Muntah Busa, Apa Penyebab dan Cara Mengatasinya?

Topik:

  • Bella Manoban
  • Fatkhur Rozi
  • Wendy Novianto
  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya