Limbah: Pengertian dan Karakteristik Limbah

Pencemar lingkungan yang berbahaya!

Kata limbah identik dengan hal-hal yang kurang baik seperti bau, kotor, pencemaran, dan lain sebagainya. Hal tersebut memang tidak sepenuhnya salah, karena limbah dengan jumlah banyak dapat berdampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam artikel kali ini, kamu akan lebih memahami pengertian dan karakteristik limbah.

Sebagian dari kamu mungkin masih bertanya-tanya mengenai pengertian limbah yang sebenarnya, untuk itu, yuk simak artikel berikut ini.

1. Pengertian limbah

Limbah: Pengertian dan Karakteristik LimbahIlustrasi limbah plastik. (Pexels.com/Mali Maeder)

Dilansir Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, limbah diartikan sebagai sisa proses produksi, bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian, hingga barang rusak atau cacat dalam proses produksi.

Pengertian limbah juga diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2009. Dalam pasal 1 butir 20 Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah merupakan sisa usaha dan atau kegiatan.

Sejalan dengan hal tersebut, Environment Indonesia melansir bahwa dalam keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal 1 tentang prosedur limbah, disebutkan bahwa limbah ialah bahan atau barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali dapat dimakan oleh manusia atau hewan.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian limbah merupakan sisa dari proses produksi yang keberadaannya tidak dikehendaki di lingkungan tempat tinggal manusia karena dinilai tidak mempunyai nilai atau tidak berharga.

Masalah mengenai limbah ini harus menjadi perhatian khusus. Pasalnya, jika tidak ditindak lebih lanjut, limbah ini dapat mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya, bahaya sekali bukan?

2. Karakteristik limbah

Limbah: Pengertian dan Karakteristik Limbahilustrasi sampah plastik (unsplash.com/Naja Bertolt Jensen)

Limbah memiliki beberapa karakteristik umum yang dapat terlihat, misalnya dari segi fisik, kimia, dan biologinya. Dari segi fisik, limbah biasanya dapat dideteksi karena memiliki struktur berupa zat padat, memiliki bau yang tidak sedap, suhu yang cukup tinggi hingga menurunkan kadar DO (Dissolved Oxygen), berwarna abu-abu atau hitam karena proses dekomposisi bahan organik, dan memiliki air yang terlihat keruh karena adanya zat organik, lumpur, serta organisme lainnya di dalamnya.

Karakteristik limbah dari segi kimia terdiri dari bahan organik, BOD (Biologycal Oxygen Demand), DO (Dessolved Oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand), pH (Puisaance d’Hydrogen Scale), dan logam berat. Beberapa kadar kimia tersebut dapat diukur untuk menentukan apakah suatu lingkungan bersih atau tidak.

Sementara itu, karakteristik limbah dari segi biologi biasanya dilihat dari kandungan bakteri di dalam limbah. Bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator adalah Escherichia coli, yakni bakteri yang hidup dalam kotoran manusia atau hewan dan dapat membahayakan.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana untuk Mengurangi Limbah Makanan di Rumah

3. Jenis limbah

Limbah: Pengertian dan Karakteristik Limbahilustrasi limbah tambang emas (independent.co.uk)

Jika dilihat berdasarkan wujudnya, limbah dapat terbagi menjadi empat jenis, yakni limbah padat, limbah cair,  limbah gas, dan limbah suara. Dilansir Mutu Institute, berikut adalah penjelasannya:

a. Jenis limbah berdasarkan wujudnya

1. Limbah padat

Limbah padat ialah sisa dari aktivitas manusia dalam bentuk padat. Limbah padat ini dapat dikelompokan kembali menjadi beberapa kategori, yakni:

  • Sampah organik mudah membusuk, yakni limbah setengah basah. Limbah ini umumnya merupakan hasil dari pengelolaan dapur, misalnya sisa makanan, sisa sayuran, dan kulit buah. Karena bersifat organik, maka limbah jenis ini mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
  • Sampah anorganik dan organik yang sulit terurai, yakni sampah yang terbilang cukup sulit terurai secara alami meskipun sudah membusuk. Beberapa contohnya ialah kertas, plastik, logam, dan kaca.
  • Sampah industri, yakni sampah yang dihasilkan dari proses industrial. Beberapa contoh limbah yang dihasilkan oleh industri misalnya adalah sampah elektrik, kabel, hingga lumpur dan padatan.
  • Sampah abu, yakni limbah padat berbentuk abu dari hasil pembakaran. Karena ukurannya kecil dan ringan, maka sampah jenis ini sangat mudah terbawa angin.

2. Limbah cair

Limbah cair merupakan hasil buangan aktivitas domestik maupun produksi dari industri yang berbentuk cairan. Limbah cair tidak hanya berupa air, namun dapat berupa bahan-bahan yang bisa larut dalam cairan. Limbah cair ini terdiri atas:

  • Limbah cair industri, yakni hasil buangan proses industri. Dalam proses pembuatan suatu produk, pabrik biasanya menggunakan air. Nah, air dari sisa proses tersebut yang harus dibuanglah yang kemudian disebut limbah cair industri. Beberapa contohnya adalah air sisa cucian buah dan daging, atau sisa pewarna tekstil.
  • Limbah cair domestik, yakni limbah cair yang berasal dari rumah tangga, perkantoran, hingga usaha. Contohnya adalah sisa detergen atau tinja.
  • Rembesan, yakni limbah yang berasal dari saluran pembuangan limbah cair yang kemudian meluap atau merembes ke permukaan tanah. Contohnya adalah air bekas pendingin udara, air buangan dari talangan atap atau proses bertani.
  • Air hujan, limbah cair jenis ini juga dapat berpotensi menjadi limbah karena air hujan yang berada di permukaan tanah dapat mengalir dan membawa partikel padat maupun cair.

3. Limbah gas

Limbah gas merupakan limbah yang terdapat di udara. Seperti yang kita ketahui, di udara terkandung unsur-unsur kimia seperti karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, oksigen, dan lain-lain. Namun, kualitas udara dapat menurun apabila ada penmabahan unsur gas tertentu dalam jumlah banyak.

Limbah gas dapat ditemukan dalam proses industrial dalam bentuk asap, partikel, maupun debu. Pencemaran limbah gas ini dapat dilihat dan dirasakan secara langsung, misalnya aroma sekitar daerah terdampak menjadi bau.

4. Limbah suara

Jenis limbah yang terakhir adalah limbah suara. Limbah jenis ini berupa gelombang bunyi yang merambat melalui udara. Beberapa contoh limbah suara ini misalnya suara mesin kendaraan dan mesin pabrik yang bising.

b. Jenis limbah berdasarkan senyawanya

1. Limbah organik

Limbah organik terdiri dari unsur-unsur yang berasal dari makhluk hidup semacam ini mudah terurai atau membusuk, biasanya berasal dari sisa makanan. Contoh dari limbah organik ialah daun yang jatuh ke tanah, sisa sayur atau buah-buahan, kotoran manusia dan hewan, tulang-tulang hewan, dan lain sebagainya.

2. Limbah anorganik

Limbah anorganik berasal dari bahan-bahan dengan karakteristik yang tidak mudah terurai, maka dari itu limbah jenis ini sangat berbahaya. Beberapa contohnya adalah plastik, kaca, logam, kantong plastik, dan lain sebagainya.

3. Limbah B3

Limbah B3 adalah kepanjangan dari Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Limbah ini berasal dari kegiatan manusia dan berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Limbah B3 berbahaya karena di dalamnya terdapat senyawa yang sulit diurai.

c. Jenis limbah berdasarkan sumbernya

1. Limbah domestik

Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari manusia, termasuk limbah rumah tangga. Contohnya adalah air bekas cucian baju, piring, air sabun, botol-botol bekas produk, dan lain-lain.

2. Limbah industri

Limbah industri adalah limbah yang berasal dari setiap proses produksi dari suatu industri. Contoh limbah industri beraneka ragam, tergantung industri jenis apa yang dijalankan. Salah satu contohnya adalah sisa buangan produksi tempe.

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian adalah limbah yang berasal dari aktivitas pertanian. Biasanya, limbah pertanian ini dihasilkan dari proses bertani seperti pemberian pupuk dan pembasmian hama.

4. Limbah pertambangan

Limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari aktivitas pertambangan. Lingkungan yang tercemar akibat limbah pertambangan ini biasanya mengandung logam dan air raksa dari sisa proses pertambangan.

5. Limbah pariwisata

Limbah pariwisata adalah limbah yang berasal dari aktivitas manusia saat berwisata. Karena hal tersebut, biasanya limbah ini ditemukan pada lokasi-lokasi wisata. Contoh limbah ini adalah asap transportasi, sisa makanan dan minuman wisatawan, dan lain sebagainya.

6. Limbah medis

Limbah medis adalah limbah yang berasal dari fasilitas dan alat-alat medis. Biasanya, limbah ini ditemukan di rumah sakit atau klinik. Beberapa contoh limbah medis ialah obat-obatan kadaluwarsa, alat-alat bekas perawatan, dan lain sebagainya.

4. Dampak negatif limbah

Limbah: Pengertian dan Karakteristik Limbahilustrasi sungai yang tercemar limbah (pexels.com/Yogendra Singh)

Setelah  membahas berbagai hal mengenai limbah dari mulai pengertian, karakteristik, dan jenisnya, kini saatnya kita membahas dampak negatifnya. Dilansir Ilmu Geografi, berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan limbah di lingkungan:

1. Eutrofikasi

Dampak negatif limbah yang pertama ialah eutrofikasi, yakni efek atau dampak limbah pada perairan. Kondisi ini terjadi ketika perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah fitoplankton yang saling berebut untuk mendapatkan cahaya untuk fotosintesis.

Kondisi tersebut terbilang tidak baik karena fitoplankton yang ada di bawah akan mengalami kematian massal termasuk juga makhluk hidup di air lainnya seperti ikan dan tanaman yang membutuhkan sinar matahari. Selain itu, organisme yang ada di perairan akan mengalami kompetisi untuk mengonsumsi oksigen.

2. Pencemaran plastik

Plastik merupakan salah satu barang yang selalu tersedia dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah kamu bahwa salah satu limbah padat yang paling berbahaya ialah plastik?

Plastik merupakan bahan yang tidak dapat terurai. Salah satu makhluk hidup yang terkena imbasnya adalah hewan di laut. Mereka sering ditemukan mengonsumsi plastik karena buruknya pengelolaan limbah. Karena plastik tidak dapat diuraikan, maka akan tetap menjadi sampah hingga puluhan tahun ke depan.

3. Peningkatan emisi karbon dioksida

Peningkatan emisi karbon dioksida terjadi akibat banyaknya transportasi, penggunaan listrik berlebihan, serta buangan industri. Hal tersebut dapat berpengaruh pada peningkatan kadar keasaman laut. Padahal, salah satu fungsi laut ialah lebagai penyerap dan penetral karbon dioksida terbesar di bumi.

Jika penanganan limbah tidak dilakukan secara benar, hal terburuknya adalah hewan-hewan di perairan yang tercemar tersebut bisa punah dalam jangka waktu dekat. Selain itu, peningkatan emisi karbon dioksida ini juga tentunya akan berakibat buruk bagi manusia terkait kesehatan pernapasannya.

Jadi, itulah beberapa hal penting dari pengertian dan karakteristik limbah yang dapat kamu ketahui. Dapat disimpulkan bahwa dampak dari limbah tidak main-main, maka dari itu kita harus menjaga lingkungan sekitar kita.

Penulis: Alya Madani

Topik:

  • Bella Manoban
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya