Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaat Kulit Jengkol bagi Kehidupan

Berbagai penelitian menunjukkan nilai guna kulit jengkol

Jengkol adalah tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Tumbuhan dengan nama ilmiah Archidendron pauciflorum ini lazim ditemukan di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia dengan sebutan berbeda. Berbagai bentuk olahannya pun kerap digemari. Di Indonesia, misalkan, ada semur jengkol atau balado jengkol yang merupakan favorit banyak orang.

Biasanya jengkol hanya dimanfaatkan isinya, sementara kulitnya dibuang begitu saja. Namun, hasil penelitian mengungkap bahwa kulit jengkol memiliki manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Apa saja? Baca terus sampai akhir, ya!

1. Berguna sebagai pestisida alami

Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaat Kulit Jengkol bagi Kehidupanilustrasi pembasmian hama (pexels.com/Laura Arias)

Dalam kulit jengkol terdapat kandungan alkaloid, terpenoid, saponin, dan asam fenolat. Asam fenolat ini terdiri dari flavonoid dan tanin yang keduanya berguna sebagai proteksi dengan cara menghalangi serangga memakan tumbuhan. 

Penelitian "Pemanfaatan Limbah Kulit Jengkol Sebagai Pestisida Nabati pada Tanaman Padi" tahun 2019 oleh tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mengungkapkan bahwa kandungan tersebut membuat kulit jengkol  memungkinkan untuk diolah menjadi pestisida nabati. 

Pestisida nabati sendiri adalah jenis pestisida alami yang tidak mencemari alam. Untuk memanfaatkan kulit jengkol tersebut, kamu hanya perlu menggiling halus kulit jengkol dan mendiamkanya selama 10 hari. Dalam rentang waktu tersebut gilingan kulit jengkol akan mengeluarkan senyawa yang berguna sebagai pestisida. 

Jika sudah dilakukan, maka campurkan larutan kulit jengkol itu ke dalam air bersih dan semprotkan ke tumbuhan. 

2. Membasmi jentik nyamuk

Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaat Kulit Jengkol bagi KehidupanJentik nyamuk ber-Wolbachia dalam wadah yang nantinya menjadi nyamuk yang dapat menekan kasus DBD. (IDN Times/Daruwaskita)

Pada umumnya, pembasmian jentik nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) menggunakan bahan kimia. Ini tentu tidak baik bagi manusia dan lingkungan. Dilansir riset "Ekstrak Kulit Jengkol Atasi Jentik DBD" tahun 2008 dalam jurnal Inside, terungkap bahwa ekstrak air kulit jengkol berpengaruh terhadap terhambatnya pertumbuhan jentik Aedes aegypti, sehingga membuat potensi kemunculan DBD mengecil. Hal ini karena kulit jengkol mengandung asam fenolat, alkaloid, terpenoid, dan saponin.

Baca Juga: 10 Manfaat Jengkol Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Anemia Lho!

3. Dapat difungsikan sebagai pupuk organik

Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaat Kulit Jengkol bagi Kehidupanilustrasi bercocok tanam (unsplash.com/@jediahowen)

Pupuk adalah hal yang wajib disertakan dalam kegiatan bercocok tanam, apa pun tumbuhannya. Sebab, pupuk memiliki peran penting untuk membuat tanaman tumbuh dan berkembang. Ada dua jenis pupuk, yakni pupuk organik dan kimia. Sesuai namanya, perbedaan keduanya terletak pada bahan penyusunnya. 

Pupuk organik rasanya tetap menjadi pilihan masyarakat karena lebih ramah lingkungan dan tidak berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Pupuk organik biasanya berasal dari limbah kotoran atau sisa-sisa tanaman. Salah satu yang bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk organik adalah limbah kulit jengkol.

Kulit buah jengkol yang didekomposisikan dalam tanah sawah membentuk alkaloid, terpenoid, steroid, asam lemak, serta asam fenolat. Pembentukan itu seluruhnya berguna untuk menyuburkan tanaman dan mencegahnya dari hama. Hal ini tertuang dalam penelitian "Pengaruh Kulit Jengkol Terhadap Ciri Kimia Tanah Sawah dan Produksi Tanaman Padi" dalam Journal of Soil and Land Utilization Management tahun 2011. Riset itu juga menegaskan kalau pemberian kompos kulit jengkol pada sawah mampu memperbaiki sifat kimia tanah, yang berkorelasi positif dengan kesuburan. 

4. Mengusir tikus

Kulit jengkol mengandung sulfur yang berpotensi mengusir tikus, demikian hasil penelitian bertajuk "Rat Repellent Alamadi dari Ekstrak Etanol Kulit Buah Jengkol dalam Bentuk sediaan Gel" tahun 2020.

Setidaknya ada dua cara mudah untuk mengusir tikus menggunakan kulit jengkol. Bisa dengan menaruh kulit jengkol di lubang tikus atau daerah yang dilintasi tikus. Atau, bisa juga dengan menjadikannya sebagai semprotan. Caranya pun cukup mudah, yakni hanya perlu menghancurkan kulit jengkol dan mencampurkannya ke larutan air.

5. Menyerap limbah industri

Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaat Kulit Jengkol bagi Kehidupanilustrasi limbah logam berat (humicchina.com)

Kegiatan industri kerap menghasilkan limbah dari aktivitasnya. Limbah tersebut terkadang membuat lingkungan tercemar dan berbahaya bagi kehidupan. Rupanya, salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari keberadaan limbah tersebut dengan menggunakan kulit jengkol. 

Penelitian oleh Merry Theresia berjudul "Penyerapan Logam Berat (Pb) oleh Limbah Kulit Jengkol" tahun 2017 mengungkap bahwa kulit jengkol efektif mengurangi limbah cair yang mengandung logam berat. 

Meski efektif, langkah ini bersifat kuratif. Maksudnya, kulit jengkol bisa dimanfaatkan jika lingkungan sudah tercemar. Maka, untuk mencegah limbah berbahaya beredar di masyarakat, maka perlu langkah-langkah preventif lebih lanjut yang harus ada pengawasan terhadap proses industri.

Itulah beberapa manfaat kulit jengkol yang patut dicoba dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, jika ada kulit jengkol jangan langsung dibuang, ya! Lebih baik dimanfaatkan untuk mengatasi masalah yang ada di lingkungan kamu. 

Penulis: Muhammad Fakhriansyah

Baca Juga: Keracunan Jengkol: Gejala, Penyebab, Diagnosis, hingga Pencegahan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya