Apa Perbedaan Objektif dan Subjektif? Berikut Penjelasannya!

Jangan salah sikap

Masih banyak di antara kita yang belum begitu paham dengan pengertian objektif dan subjektif. Antara subjektif dan objektif memiliki perbedaan yang sebenarnya cukup kentara. Namun masih banyak juga yang sering tertukar antara pengertian objektif dan subjektif.  

Lalu sebenarnya apa sih yang dimaksud objektif dan subjektif? Apa perbedaan di antara keduanya? Untuk pembahasan lebih lengkap, yuk simak artikel berikut ini!  

1. Pengertian Objektif

Apa Perbedaan Objektif dan Subjektif? Berikut Penjelasannya!ilustrasi mencocokan data (pexels.com/ Mikhail Nilov)

Dilansir KBBI, pengertian objektif adalah adalah keadaan yang sebenarnya,  tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Sikap objektif adalah sikap yang bisa diuji dan diyakini keabsahannya.  

Sikap ini sering disandingkan dengan peneliti. Sikap ini harus dimiliki supaya dapat memisahkan fakta dan masalah pribadi. Dengan adanya sikap objektif maka peneliti mampu menghasilkan simpulan yang berdasarkan fakta dan tidak ada campuran pendapat pribadi diri sendiri maupun orang lain yang bersifat subjektif dan tidak ada data yang mendukung.

Objektivitas dalam ranah keilmuan merupakan upaya untuk mengungkap sifat alamiah atau empiris pada objek penelitian. Keobjektifan seharusnya tidak berpihak, dan dapat diterima oleh semua pihak. Mengapa demikian? Karena pernyataan disajikan bukan didasari oleh asumsi-asumsi belaka, pikiran, prasangka, ataupun nilai-nilai yang ada pada objek tertentu. Semua ditekankan dan didasari berdasar fakta yang mendukung dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

2.Pengertian Subjektif

Apa Perbedaan Objektif dan Subjektif? Berikut Penjelasannya!ilustrasi memilih warna sepatu (pexels.com/ Alexandra Maria)

Dilansir KBBI, pengertian subjektif adalah pandangan atau prasangka sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya.

Subjektif adalah sikap yang mengacu pada keadaan di mana seseorang relatif berpikiran dari hasil menduga-menduga, sangkaan, perasaan, serta selera.

Atau bisa juga dimaknai sebagai suatu sikap yang didasarkan pada perasaan dan pendapat pribadi mengenai suatu hal disebut sikap subjektif.

Para peneliti tidak boleh memiliki sikap tersebut. Hal itu karena sikap subjektif tidak berdasarkan data dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan melainkan hanya pendapat pribadi.

Baca Juga: Contoh Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Karya Ilmiah

3. Apa perbedaan objektif dan subjektif

Apa Perbedaan Objektif dan Subjektif? Berikut Penjelasannya!ilustrasi memakai jaket kesukaan (pexels.com/ Allan Mas)

Setelah penjelasan tentang pengertian objektif dan subjektif, kini kita akan beranjak ke perbedaan di antara keduanya.

a. Objektif

  • Harus dilandasi pemikiran yang realistis, berdasarkan fakta dan data yang terjamin keabsahannya.
  • Pengambilan keputusan memiliki tujuan agar keputusan yang diambil tepat dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak merugikan pihak manapun.
  • Mencakup kondisi asli yang terjadi pada suatu peristiwa
  • Sikap dan pernyataan objektif memiliki dampak yang baik karena menambah wawasan dan dibuktikan oleh data dan fakta yang mendukung

b. Subjektif

  • Berdasar landasan berpikir seseorang, opini yang ia miliki dijadikan tolak ukur terhadap suatu peristiwa ataupun informasi
  • Keputusan subjektif cenderung memunculkan keberpihakan terhadap sesuatu
  • Melihat suatu peristiwa dengan sudut pandang pribadi
  • Sikap dan pernyataan subjektif hanya bergantung pada kondisi, dan memiliki dampak buruk karena terlalu banyak menggunakan opini pribadi.

4. Perlukah memahami objektif dan subjektif ?

Apa Perbedaan Objektif dan Subjektif? Berikut Penjelasannya!ilustrasi berbincang (pexels.com/Fauselx)

Berdasar ilmu sosiologi, objektif dan subjektif menjadi dua hal yang krusial untuk memandang sesuatu dalam permasalahan sosial. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka tentunya pertanyaan di atas dapat dijawab dengan tegas, perlu.

5. Kapan waktu yang tepat untuk bersikap objektif dan subjektif?

Apa Perbedaan Objektif dan Subjektif? Berikut Penjelasannya!ilustrasi tepat sasaran (pexels.com/ Engin Akyurt)

Contoh sikap objektif dalam beberapa kondisi; Menjadi seorang peneliti, ketika diskusi ilmiah, musyawarah.

Contoh sikap subjektif dalam beberapa kondisi; Ketika ibu memuji anaknya dengan ungkapan “Anak ibu sangat cocok menggunakan gaun biru ini".

Objektif dan subjektif akan menjadi sangat penting untuk diterapkan. Namun, perlu diingat bahwa harus bijak dalam menempatkan diri juga.

Baca Juga: Sekitar 2.165 Pelajar Surabaya Hadir di Science Film Festival 2019

Topik:

  • Bella Manoban
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya