7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahli

Kira-kira kenapa ya?

Hari ini, ada banyak buku, film, atau podcast yang mengisahkan kasus kejahatan. Dari fiksi sampai peristiwa nyata, kita selalu tertarik untuk mengikuti hal-hal yang berbau kriminal. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, mengapa kita sangat terobsesi dengan kejahatan? Menurut para ahli, berikut beberapa alasan mengapa kita menyukai kasus kejahatan.

1. Kita menganggapnya sebagai hal yang normal

7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahlipexels.com/kat wilcox

Tidak ada yang aneh dengan menyukai kasus kejahatan. Dr. Michael Mantell, mantan kepala psikolog dari Departemen Kepolisian San Diego, mengatakan kalau itu adalah tanda bahwa pikiran kita normal dan sehat. Namun tentu saja, ada batasannya.

Menurutnya, jika yang kita lakukan hanya membaca atau menonton kasus kejahatan, maka itu normal-normal saja. Namun, jika kita terus membicarakannya, atau bahkan memiliki kliping tentang artikel kejahatan, maka itu sedikit mengkhawatirkan.

Di sisi lain, psikolog Dr. Paul G. Mattiuzzi meanggap pembunuhan sebagai "tabu" dan dorongan kejahatan yang paling mendasar dalam diri manusia. Mattiuzzi menjelaskan kalau sejak kanak-kanak, kita selalu tertarik pada gambaran kebaikan dan kejahatan, dan kasus kejahatan mewujudkan ketertarikan kita pada dinamika itu.

Oleh karena itu, kita selalu ingin tahu alasan apa saja yang telah mendorong para pembunuh untuk melakukan tindakan ekstrem ini. Tak heran kalau beberapa dari kita juga penasaran dengan latar belakang psikologi si pembunuh.

2. Kita selalu tertarik dengan "trainwreck"

7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahlicoronertalk.com

Scott Bonn, seorang profesor kriminologi di Drew University, mengatakan kalau kasus pembunuhan berantai telah menarik perhatian banyak orang layaknya kecelakaan lalu lintas atau bencana alam. Dengan kata lain, tindakan seorang pembunuh berantai mungkin mengerikan untuk dilihat, tetapi kita tidak bisa berpaling dari kasus itu.

Selama berabad-abad, para pemikir seperti Plato, Sigmund Freud, dan Émile Durkheim, telah menjelaskan kalau kejahatan tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia. Ditambah dengan peran media yang selalu menampilkan berita kejahatan selama 24/7, tak heran kalau hal itu menjadi bagian penting dalam kehidupan kita.

3. Dapat memberikan tips untuk lolos dari kejahatan

7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahlimirror.co.uk

Studi kejahatan menunjukkan kalau kita cenderung fokus pada ancaman yang mengarah kepada diri kita sendiri. Para psikolog juga mencatat kalau perempuan tampaknya lebih menyukai kasus kejahatan karena mereka menawarkan tips bertahan hidup di tengah situasi yang berbahaya.

Satu studi yang diterbitkan pada tahun 2010 mengungkapkan kalau perempuan lebih tertarik pada buku kejahatan daripada pria. Dalam hal ini, mereka lebih tertarik pada buku-buku yang berisi informasi tentang motif pembunuhan dan cenderung memilih buku yang menampilkan perempuan sebagai korbannya.

Baca Juga: Hasil Penilaian Para Ahli, Ini 20 Maskapai Paling Aman di 2021

4. Ada pengaruh evolusi di dalamnya

7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahliqz.com

Dr. Marissa Harrison, profesor psikologi di Penn State Harrisburg, mengatakan kalau ketertarikan manusia kepada kejahatan adalah hasil dari evolusi selama jutaan tahun. Hal ini masuk akal, mengingat manusia selalu memperhatikan hal-hal berbahaya agar dapat menghindar darinya.

Di sisi lain, para psikolog juga berpendapat kalau obsesi kita pada kejahatan adalah sesuatu yang mirip dengan schadenfreude—rasa bahagia atau puas ketika melihat orang lain mendapatkan masalah atau musibah. Dalam hal ini, ada rasa lega saat mengetahui kalau hal buruk itu terjadi pada orang lain, bukan kita.

5. Bisa meningkatkan kadar empati atau bahkan adrenalin

7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahliwsj.com

Ternyata, melihat kasus kejahatan dapat meningkatkan kadar empati di dalam diri kita. Hal itu memungkinkan kita untuk merasakan empati, tidak hanya untuk korban tetapi terkadang untuk para pelaku juga.

Selain itu, kisa juga bisa mendapatkan "suntikan" adrenalin ketika sedang membaca atau melihat kasus kejahatan. Bonn menjelaskan kalau euforia ini mirip dengan perasaan ketika menaiki roller coaster atau melihat bencana alam.

6. Kita selalu tertarik untuk memecahkan misteri

7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahlipexels.com/Pixabay

Manusia selalu menyukai teka-teki dan misteri. Hari ini, ada banyak film serta podcast kriminal yang menyajikan misteri untuk kita pecahkan. Dengan mengikuti kasus kejahatan, kita dapat berperan sebagai detektif yang berusaha untuk menangkap pelaku sebenarnya.

Dr. Katherine Ramsland, seorang profesor psikologi forensik di DeSales University, menjelaskan mengapa kasus kejahatan selalu mengundang obsesi dalam diri kita. Menurutnya, ada tiga alasan yang mendasari hal itu.

Pertama, kita melihatnya untuk meyakinkan diri kalau kita aman. Kedua, sebagian besar kejahatan yang ditampilkan di TV atau buku selalu menawarkan misteri untuk dipecahkan. Hal ini merembet pada alasan ketiga, di mana kita selalu mendapatkan sense of closure dari kasus kejahatan. Menurut Ramsland, kombinasi dari ketiga pengalaman ini sangat adiktif.

7. Karena kita menyukai cerita yang unik

7 Alasan Mengapa Kita Menyukai Kasus Kejahatan, Menurut Para Ahlimmhealth.org

Berbeda dari alasan lainnya, beberapa peneliti menganggap kalau tradisi mendongeng adalah alasan utama mengapa sebagian besar dari kita menyukai kasus kejahatan. Selama ribuan tahun, manusia selalu berkumpul di sekitar api unggun dan membagikan kisah-kisah yang mereka ketahui.

Lester Andrist, seorang profesor sosiologi di Universitas Maryland, mengatakan kalau kita harus melihat metanarasi yang dimiliki oleh hampir semua kisah kejahatan untuk mengetahui alasan mengapa orang-orang sangat terobsesi dengan kasus kejahatan.

Menurut Andrist, mudah untuk mengidentifikasi orang baik dan jahat dalam kisah kejahatan. Yang terpenting adalah bahwa kasus itu selalu berhasil diselesaikan. Setiap misteri memiliki jawaban dan sistem peradilannya sendiri, meskipun tidak sempurna seperti yang diharapkan.

Di tengah dunia modern, di mana perubahan sosial, politik, ekonomi, dan teknologi terjadi dengan cepat, nyatanya kita masih bergantung pada gagasan kuno tentang kejahatan dan kebaikan. Meski terdengar naif, manusia akan selalu tertarik dengan kasus kejahatan yang "lewat" di hadapan mereka.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Fakta-fakta Mengejutkan di Balik Mobil     

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya