7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marah

Apakah kamu termasuk orang yang pemarah?

Kebanyakan orang tidak merasa nyaman saat sedang marah. Tetapi nyatanya emosi negatif ini memikat para peneliti, yang melacaknya dalam mimpi dan gen manusia. Ternyata kemarahan juga memiliki efek samping yang aneh bagi pelakunya.

Berikut 7 fakta menarik tentang kemarahan yang perlu kamu ketahui.

1. Sifat pemarah adalah turunan dari leluhur kita

7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marahfatherly.com

Manusia purba dikenal sering melakukan kekerasan, yang berdampak pada perkembangan gen yang mendorong agresi dan mengembangkan gen lain untuk mencegah kontrol diri pada diri manusia modern.

Bagi suku pemburu-pengumpul, mereka yang banyak membunuh bisa bertahan hidup lebih lama dan memiliki lebih banyak anak. Gen pembunuh ini tersebar hingga 40 persen dari populasi pria di seluruh dunia.

Mereka yang secara genetis cenderung pemarah sering mencoba untuk tetap tenang, tetapi tidak memiliki bagian otak yang efisien, yang bisa bertanggung jawab untuk mengendalikan emosi.

Pengaruh terkuat juga berasal dari gen MAOA, yang berperan dalam mengatur emosi. Mereka yang memiliki varian fungsi rendah lebih cenderung kehilangan kendali, terlebih jika mereka memiliki masa kecil yang traumatis. Mereka yang memiliki varian fungsi tinggi juga bisa menjadi kasar jika diprovokasi.

2. Memberi tanda baca "negatif" saat mengirim pesan membuat anda terlihat sedang marah

7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marahlivescience.com

Dengan kompleksitas bahasa dan pikiran manusia, beberapa kebiasaan untuk meniru emosi yang diucapkan ikut berkembang di dalam pesan teks. Namun ada beberapa tanda baca di dalam pesan teks yang bisa membuat si pengirim tampak sedang marah. Titik atau tanda seru misalnya.

Menurut profesor linguistik, Mark Liberman, tanda titik seolah memberi sinyal bahwa ini adalah akhir dari diskusi. Dan bagi beberapa orang, tanda ini menunjukkan bahwa sang pengirim sedang marah atau bersifat angkuh. Begitu pula dengan penggunaan huruf kapital di seluruh kalimat.

Sebaiknya saat mengirimkan pesan teks, penting untuk mengetahui protokol yang tepat agar komunikasi yang baik dapat terjalin di antara kedua belah pihak.

3. Ateis juga bisa marah kepada Tuhan

7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marahcareleader.org

Pada tahun 2011, lima studi penelitian menghasilkan sesuatu yang menarik tentang rasa marah terhadap Tuhan. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan pendidikan tinggi, wanita, dan remaja sedikit lebih mungkin untuk merasa marah kepada Tuhan.

Perasaan marah ini tumbuh saat kita menyalahkan Tuhan atas pengalaman buruk, seperti penyakit serius, kehilangan orang yang dicintai, atau peristiwa traumatis. Anehnya, studi juga menemukan bahwa terkadang agnostik dan ateis lebih sering marah kepada Tuhan daripada orang beragama dalam kelompok demografis mereka. 

Namun, ini tidak berarti bahwa mereka menyembah Tuhan secara diam-diam. Banyak dari mereka yang memiliki masa lalu religius namun tidak merasa bahagia, sehingga menjadi ateis atau agnostis. Demikian pula orang beriman yang marah kepada Tuhannya bukan sebuah pertanda bahwa mereka telah meninggalkan iman mereka.

4. Marah saat bermimpi

7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marahlivescience.com

Ada istilah medik yang disebut "frontal alpha asymmetry," yang merujuk pada gelombang otak yang menari di lobus frontal, dan saling menolak satu sama lain selama proses marah berlangsung. Para ilmuwan penasaran untuk melihat apakah gelombang yang disebut alfa ini tidak sinkron selama mimpi buruk.

Pada tahun 2019, para sukarelawan tidur di laboratorium mengenakan topi elektroda untuk mengukur aktivitas otak mereka. Sepanjang malam, mereka mengalami tahap REM yang dapat memicu mimpi. Saat terbangun, mereka ditanyai tentang mimpi dan emosi yang mereka alami.

Menariknya, gelombang alfa memang bercampur aduk saat mereka bermimpi marah. Studi ini juga menemukan bahwa marah sebelum tidur dapat menyebabkan mimpi seperti itu.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa orang-orang dengan aktivitas alfa yang lebih banyak di lobus frontal kanan lebih rentan terhadap kemarahan ketika terjaga maupun saat tidur.

5. Orang pemarah cenderung sering melebih-lebihkan kepintaran mereka

7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marahpsypost.org

Orang pemarah biasanya suka melebih-lebihkan kecerdasan mereka sendiri. Pada tahun 2018, sebuah penelitian mencoba untuk lebih memahami fenomena aneh ini. Para peneliti mengumpulkan 520 mahasiswa di Warsawa. Mereka ditanyai tentang kecepatan dan frekuensi kemarahan mereka, lalu diberikan tes kecerdasan.

Karena amarah adalah emosi yang kompleks dan sementara, penelitian ini tidak dapat menjelaskan setiap aspek. Masih belum diketahui apakah orang normal biasanya hanya melebih-lebihkan kecerdasan mereka di saat marah.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemarahan tidak terkait dengan tingkat kecerdasan. Siswa dari semua tingkatan yang marah dengan cepat selalu melebih-lebihkan kemampuan otak mereka. Sebaliknya, mereka yang selalu cemas meremehkan keunggulan kognitif mereka sendiri.

Satu hal yang jelas dalam penelitian ini adalah: narsisme adalah kunci bagi orang-orang yang percaya bahwa mereka lebih pintar daripada orang lain.

Baca Juga: Jangan Marah-Marah, Ini 5 Cara Mudah Meluapkan Emosi Secara Positif

6. Budaya yang tenang bisa menjauhkan orang tua dari rasa marah terhadap anak

7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marahfamilyeducation.com

Banyak orang tua yang menyebut anak-anak sebagai sumber kemarahan mereka. Balita banyak menuntut, sedangkan para remaja hidup dengan seperangkat aturan mereka sendiri.

Hebatnya, komunitas Inuit memandang orang tua yang meneriaki seorang anak sebagai aib bagi orang dewasa. Ini jauh berbeda dari sikap yang biasa diperlihatkan oleh orang tua Barat. 

Sementara para psikolog semakin sadar bahwa orang tua yang mengontrol kehidupan anak-anak mereka menghasilkan keluarga yang pemarah, orang Inuit justru membesarkan anak-anak mereka dengan sikap "tenang." Sikap ini menghasilkan anak-anak yang lebih tenang dengan budaya berkepala dingin

Orang Inuit tidaklah sendirian, banyak juga budaya lain yang membesarkan keturunan mereka dengan cara-cara produktif bukannya dengan kemarahan. Sebagai contoh, orang Jepang cenderung tidak mengekspresikan kemarahan mereka kepada anak-anak.

Seringkali ketika anak-anak mereka berdebat, orang dewasa tidak menimpa mereka layaknya sebuah susunan batu bata. Sebagai gantinya, anak-anak diizinkan untuk memilah-milah situasi itu sendiri agar mereka belajar sejak dini bagaimana untuk menghadapi orang lain.

7. Anjing tidak percaya pada manusia yang sedang marah

7 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui tentang Rasa Marahjustgiving.com

Anjing tampaknya mampu membaca emosi manusia jauh lebih baik daripada kita. Dalam penelitian tahun 2016 yang melibatkan beberapa anjing, saat kita menunjuk mereka dan mengeluarkan suara-suara ekspresif, anjing paham bahwa sang manusia sedang kesal padanya. Kepercayaan para anjing pun langsung berhenti saat itu juga.

Dalam percobaan pertama, seseorang menunjuk ke suatu tempat dengan menggunakan suara yang ramah atau bersemangat. Meskipun tempat itu tidak dikenal, anjing-anjing itu cukup mempercayai manusia tersebut untuk pergi dan menyelidiki daerah itu.

Dalam percobaan kedua, orang itu juga menunjuk tetapi menggunakan nada marah. Meskipun semua anjing menyelidiki tempat itu, mereka ragu untuk melakukannya, bahkan ada yang menunda-nunda untuk melakukannya. 

Tampaknya anjing membaca isyarat vokal dan emosional manusia sebelum memutuskan untuk mempercayai manusia.

Nah itu tadi 7 fakta menarik tentang marah yang perlu kamu ketahui. Sepertinya sifat pemarah harus kita jauhi karena menimbulkan banyak dampak negatif. Dan jikalau kita sedang marah, alangkah baiknya untuk tetap diam dan menjauh dari sumber kemarahan.

Baca Juga: Ini 5 Cara Mudah Luapkan Emosi Secara Positif, Jangan Marah-Marah Ya!

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya