7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanya

Menjadi kiblat mode pada masanya

Reich Ketiga memang telah meninggalkan noda merah dalam sejarah dunia. Walau sudah "memulai" perang terbesar dalam peradaban manusia dan melakukan genosida dalam skala yang belum pernah terjadi, nyatanya Adolf Hitler dan Partai Nazi-nya masih melekat di dalam benak kita semua sampai hari ini.

Lewat pengaruh dan segala macam terobosannya yang unik, Nazi menolak untuk dilupakan dari sejarah. Salah satunya lewat konstribusinya di dunia mode. Berikut 7 hal yang dilakukan oleh Nazi Jerman untuk memengaruhi dunia mode pada masanya.

1. Mereka peduli dengan gaya

7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanyadeviantart.com

Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, Nazi mungkin dikenal dengan segala bentuk kejahatannya selama Perang Dunia II. Walau begitu, mereka tetap memahami branding, karena petingggi Nazi dan Menteri Propaganda Reich Ketiga, Joseph Goebbels, tahu semua hal tentang kekuatan penampilan.

Goebbels tahu bahwa pakaian tempur yang biasa-biasa saja tidak akan menanamkan rasa takut pada orang-orang. Sebaliknya, seragam yang dirancang untuk membuat pemakainya terlihat lebih tinggi, besar, dan berkharisma akan memiliki dampak yang kuat kepada mereka yang melihatnya.

Goebbels adalah seorang yang sangat teliti, terutama dalam hal fashion. Ada desas-desus bahwa Goebbels memiliki ratusan jas, sehingga dia tidak akan pernah memakai jas yang sama dua kali dalam tahun tertentu.

Ia bersikeras menjadikan identitas Nazi agar memiliki tampilan yang dapat dikenali. Momen ini menjadi pertama kalinya kekuatan militer dan mode bersatu. Hal ini cukup berdampak besar, karena sejak saat itu, negara dengan mode yang berkelas juga menunjukkan tanda-tanda pengaruh militer yang kuat.

2. Bekerja sama dengan Hugo Boss

7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanyawarhistoryonline.com

Selain mencanangkan "kekuatan penampilan,"Joseph Goebbels juga turut mengawasi desain dan produksi seragam untuk unit militer Nazi yang paling ditakuti, Schutzstaffel, atau yang lebih dikenal sebagai SS.

Hanya dengan melihat seragam hitam dan kepala tengkorak di topi mereka sudah cukup untuk menyebabkan teror. Hitam, secara historis, merupakan warna yang berorientasi pada kejahatan dan kepala tengkorak melambangkan kematian.

Berdasarkan dokumen dari BBC, Goebbels menginstruksikan penjual pakaian eceran yang berbasis di Munich, Hugo Boss, dan stafnya untuk membuat seragam khususs SS. Lagipula, sebelumnya Boss sudah memproduksi "kemeja cokelat" terkenal yang dikenakan oleh Sturmabteilung (SA).

Dan ketika Nazi berpangkat tinggi menyuruhnya untuk melakukan sesuatu, dia pasti akan melakukannya. Jadi sulit untuk menyalahkan Boss seratus persen, meskipun dia memang memimpin sebuah jalur produksi yang menggunakan banyak buruh paksa.

3. Kontribusi Coco Chanel dalam Reich Ketiga

7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanyamirror.co.uk

Ketika anak buah Hitler mulai menyerbu Eropa, Gabrielle Bonheur Chanel sudah menjadi perancang busana yang mapan dan disegani. Lebih dikenal dengan nama panggilannya, "Coco," dia telah mempelopori "gaun hitam kecil" ikoniknya paada saat itu. Namun pendudukan Nazi di Prancis lah yang melontarkannya ke tangga kejayaan.

Alih-alih melawan atau bersembunyi, Chanel memutuskan — secara efektif — untuk merangkul pemerintahan Nazi. Dia menjadi kekasih seorang intelijen Jerman bernama Hans Gunther von Dincklage dan ikut menjadi mata-mata untuk membantu Reich Ketiga.

Setelah perang berakhir, terlepas dari keterlibatannya dengan Nazi, Chanel dengan cepat  menjadi perancang busana terkemuka di Prancis saat itu.

Baca Juga: 10 Teori Konspirasi Menarik tentang Nazi yang Wajib Kamu Ketahui

4. Dior yang sering membuat pakaian petinggi Nazi

7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanyacosmopolitan.com

Selain Hugo Boss dan Coco Chanel, Nazi juga "merekrut" Christian Dior ke dalam dunia mode mereka. Bahkan ketika saudara perempuannya bertugas di pasukan perlawanan Prancis dan ditangkap oleh Gestapo, perancang busana ini tetap menunduk dan bekerja untuk Nazi. Dior dikenal sering membuat gaun dan pakaian untuk istri-istri perwira tinggi Nazi.

Beberapa orang melihatnya sebagai pengkhianat yang bekerja untuk Jerman. Tetapi menurutnya, dia hanya melakukan apa yang harus dia lakukan untuk menjaga fashion tinggi Prancis tetap hidup.

Sebelum Perang Dunia II pecah, Dior bekerja sebagai perancang untuk rumah mode terkenal yang dikelola oleh Lucien Lelong. Tetapi pendudukan Nazi di Prancis mendorongnya untuk mendirikan rumah mode sendiri. Oleh karena itu, secara tidak langsung ia turut terbantu dengan keberadaan Nazi di Prancis saat itu.

5. Louis Vuitton

7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanyaethnos.gr

Louis Vuitton mungkin dikenal sebagai salah satu tas tangan paling ikonik dan terkenal di seluruh dunia. Namun semua kejayaannya bermula ketika Nazi menyerbu Prancis pada tahun 1940 dan Negara Vichy memerintah negara itu. Pada saat itu, sebagian besar merek ternama ditindas dan toko mereka dipaksa tutup.

Berbanding terbalik dengan merek-merek lainnya, Louis Vuitton justru berkembang pesat di tengah pendudukan Nazi dan Perang Dunia II. Bahkan mereka menjadi satu-satunya merek yang diberi izin untuk mengoperasikan toko di lantai dasar Hotel du Parc, tempat pemerintahan Vichy beroperasi pada awal 1940-an.

Seperti yang dilansir dari The Guardian, merek Prancis ini mendapatkan dukungan lewat kerja sama terbuka, berani, dan tanpa malu-malu dengan Nazi. Sementara pesaing Louis Vuitton menolak kesepakatan itu, bersembunyi, atau gulung tikar, mereka bisa tetap bertahan. Setelah perang berakhir, pasar menjadi terbuka lebar untuk mereka kuasai.

6. Mengakhiri fashion "boyish"

7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanyabusinessinsider.my

Jerman adalah pemain penting dalam mode Eropa pada 1920-an. Sebelum era Nazi, Berlin dan Munich sudah menjadi pusat desain dan pakaian mewah. Tetapi ketika Hitler berkuasa, ia berusaha untuk membentuk kembali citra nasional wanita Jerman, karena Hitler lebih suka wanita berpakaian dengan anggun dan polos.

Alasannya adalah bahwa kecantikan murni Arya dari wanita Jerman harus bersinar. Mereka tidak membutuhkan make-up, cat kuku, atau gaun yang rumit. Hitler meyakini bahwa industri mode yang dikendalikan Nazi akan membantu kemenangan Jerman dalam upaya perang.

Untuk tujuan ini, Nazi mendirikan Deutsches Modeamt atau Reich Fashion Bureau untuk mengontrol cara berpakaian wanita Jerman. Di bawah peraturan biro ini, perempuan hanya diizinkan untuk mengenakan pakaian buatan Jerman yang dibuat dengan bahan Jerman.

Gaya fashion saat itu, yang dipelopori oleh desainer seperti Coco Chanel, adalah tampilan yang lebih "boyish". Menurutnya, rambut dan pakaian pendek akan membuat wanita terlihat lebih langsing dan kekanak-kanakan.

Hitler lebih menyukai wanita yang memiliki tampilan yang lebih bulat dan “subur,” percaya bahwa hal ini akan menghasilkan lebih banyak keturunan bagi Reich Ketiga. Dan melalui Biro Mode Reich, Hitler mendapatkan keinginannya, dan mematikan tampilan "boyish" pada masanya.

7. Kumis sikat gigi yang ikonik

7 Hal yang Dilakukan Nazi untuk Memengaruhi Dunia Mode di Masanyaslate.com

Mungkin sekarang tampak konyol, tetapi pada masanya, para pria sempat menyukai model kumis sikat gigi. Dan kalau bukan karena Adolf Hitler, kita mungkin masih melihatnya menghiasi bibir atas para pria sampai hari ini.

Sebelum Hitler, gaya kumis itu sudah populer lewat Oliver Hardy dan Charlie Chaplin — dua bintang terbesar di dunia pada saat itu — yang menginspirasi pria di seluruh dunia untuk mengikutinya. Walau nyatanya, bukan Chaplin yang memengaruhi Hitler untuk memangkas kumisnya menjadi kumis sikat gigi.

Dilansir dari laman The Wrap, awalnya Hitler memiliki kumis panjang dengan gaya stang yang populer. Tetapi saat bertarung dalam Perang Dunia I, kumisnya selalu menghalangi topeng gasnya. Jadi dia memangkasnya agar pas, dan akhirnya tetap seperti itu.

Nah, itu tadi 7 hal yang dilakukan oleh Nazi Jerman untuk memengaruhi dunia mode pada masanya. Ternyata di balik kekejaman yang mereka lakukan, Nazi sempat menjadi kiblat fashion yang menginspirasi pasukan militer di seluruh dunia sampai hari ini.

Baca Juga: 7 Fakta Spandau Prison, Penjara Khusus untuk Pejabat Penting Nazi

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya