7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!

Pernah mengetahui salah satunya?

Sekilas, agama di zaman kuno jauh lebih bervariasi daripada agama saat ini. Ini karena sebagian besar orang yang hidup saat itu menganut politeisme atau banyak dewa. Jadi, wajar jika seorang Yunani mempersembahkan korban di Kuil Zeus pada suatu hari lalu meminta bantuan Dewi Artemis pada keesokan harinya.

Namun, terkadang mereka menginginkan sosok Tuhan yang lebih 'pribadi'. Oleh karena itu, kultus, terutama kultus misteri, menjadi hal yang biasa di Yunani dan Romawi kuno.

Dari sekian banyak kultus tersebut, tujuh di antaranya akan dibahas di bawah ini. Berikut daftarnya.

1. Pythagoreanisme

7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!theonion.com

Pythagoras adalah seorang matematikawan Yunani yang mencetuskan dalil atau teorema pythagoras. Namun, menghitung panjang dari sisi segitiga siku-siku hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang ia ajarkan kepada muridnya. Pythagoras adalah seorang filsuf sekaligus ahli matematika, di mana ia membuat apa yang sekarang kita sebut sekte.

Pythagorean, seperti namanya, menganggap Pythagoras sebagai pemimpin spiritual yang brilian. Beberapa sumber kuno mengatakan kalau seorang Pythagorean akan ditenggelamkan ke sungai kalau dia membocorkan rahasia bilangan irasional kepada orang di luar sekte.

Keunikan lain dari kultus ini adalah bahwa Pythagoras percaya kalau kacang juga berisi jiwa orang yang sudah mati, sehingga mereka tidak akan makan atau merusak kacang.

2. Kultus Sobek

7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!commons.wikimedia.org

Sobek adalah salah satu dewa Mesir kuno yang digambarkan memiliki kepala buaya. Seperti kita ketahui, peradaban Mesir sangat bergantung pada sungai Nil. Tanpa sungai tersebut, tidak akan ada kehidupan di sana. Oleh karena itu, Sobek dipandang sebagai salah satu dewa terpenting mereka.

Menurut penelitian dari American Research Center in Egypt, salah satu cara untuk memuja Sobek adalah dengan berburu dan membunuh buaya yang ada di sungai Nil. Sekilas, hal ini mungkin terlihat seperti pelecehan pada dewa berkepala buaya itu. Namun bagi para penyembahnya, memburu buaya adalah bentuk pengorbanan tertinggi.

Memburu buaya bukanlah tugas yang mudah, di mana mereka akan mempertaruhkan nyawa untuk menghormati Sobek. Tak heran, banyak temuan arkeologis berupa mumi buaya di dalam makam-makam Mesir kuno.

3. Kultus Sabazios

7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!museivaticani.va

Jika kalian ingin tahu ciri khas dan kebiasaan dari suatu peradaban kuno, maka lihatlah dewa yang disembah oleh mereka. Sebagai bangsa yang menunggang kuda, bangsa Trakia menyembah Dewa Sabazios yang tidak lain adalah dewa penunggang kuda.

Salah satu bukti arkeologis yang ditemukan adalah sebuah tangan logam dengan tiga jari yang terangkat, sementara seekor ular melingkari tangannya. Makna dari motif-motif ini belum dipahami sepenuhnya oleh para sejarawan dan arkeolog.

Namun, para sejarawan mengira kalau Sabazios dihormati dengan cara diarak berkeliling. Oleh karena itu, banyak yang berspekulasi kalau Sabazios adalah sosok dewa yang angkuh.

Baca Juga: 7 Miskonsepsi tentang Yunani Kuno yang Sering Dipercaya, Apa Saja?

4. Mithraisme

7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!ancient-origins.net

Mithraisme atau Kultus Mithras tersebar di seluruh wilayah Romawi kuno. Tidak seperti kuil dewa besar Yunani-Romawi yang biasanya berdiri tegak di tengah kota, kuil untuk pemujaan Mithras terletak di bawah tanah. Di dalam dua ratus kuil Mithras yang telah ditemukan, selalu ada pahatan yang menunjukkan sosok Mithras yang sedang membunuh seekor banteng.

Dikenal sebagai Taurokton, potret ini menjadi fokus dari ritus Mithras. Mengingat Kultus Mithras adalah sebuah kultus misteri, ada banyak hal yang masih belum diketahui, salah satunya sistem peribadatannya.

Menurut penjelasan dari Britannica, persaudaraan tampaknya menjadi salah satu ciri utama dari penyembahan Mithras. Ini karena anggota sekte Mithras sering menggambarkan diri mereka sebagai syndexioi atau "mereka yang disatukan oleh jabat tangan".

5. Kultus Cybele

7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!ancient-origins.net

Apa yang ingin kalian serahkan untuk Tuhan kalian? Beberapa orang yang hidup saat ini mungkin hanya bersedia untuk mempersembahkan sebagian waktu mereka untuk beribadah. Namun bagi pengikut Dewi Cybele, mereka akan mengebiri kelamin mereka sendiri untuk menghormatinya.

Cybele awalnya dikenal sebagai dewi dari Anatolia yang dikenal sebagai dewi kesuburan. Seperti dilansir dari Ancient History Encyclopedia, ia kemudian 'dibawa' ke Roma selama Perang Punisia Kedua.

Tanggal 24 Maret dikenal sebagai Hari Darah bagi para pengikut Cybele. Pada saat itulah beberapa pendetanya akan mengebiri diri mereka sendiri lalu mempersembahkan darah mereka di atas altarnya.

6. Kultus Dionysus

7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!greeceandgrapes.com

Dionysus, dewa anggur dan ekstasi adalah salah satu dewa utama dalam mitologi Yunani kuno. Setiap tahun di Athena, ada sebuah festival di mana drama tragis dipentaskan untuk menghormatinya. Namun, meskipun menjadi bagian dari sentral dari agama Yunani kuno, beberapa orang menganggap pemujaan terhadap Dionysus sangat tidak beradab dan meresahkan.

Dalam drama The Bacchae by Euripides, diceritakan kalau dewa Dionysus muncul di atas panggung bersama para pengikutnya yang 'gila'. Dalam keadaan yang liar ini, para perempuan yang menjadi pengikutnya akan mencabik-cabik seorang pria dengan tangan kosong.

7. Orfisme

7 Kultus yang Pernah Eksis di Zaman Kuno, Ada Pythagorean!arthive.com

Sama seperti agama yang populer pada saat ini, sebagian besar agama kuno berisi doa dan ritual untuk memuji dewa mereka. Berbeda dengan keyakinan arus utama, kultus misteri justru menawarkan hubungan ]langsung' dengan dewa mereka. Salah satunya, yaitu Orfisme, menawarkan surga bagi siapa saja yang diinisiasi ke dalamnya.

Bagi mayoritas orang Yunani dan Romawi kuno, kehidupan setelah kematian adalah sebuah tempat yang sangat suram. Bagi yang lainnya, seperti Pythagoras, jiwa manusia akan bereinkarnasi ke tubuh lain setelah mati. Sedangkan bagi penganut Orfisme, ada jalan tengah untuk 'lari' dari kedua takdir ini.

Caranya mudah, kalian hanya perlu menghafal doa, "Sekarang kamu telah mati dan sekarang kamu telah datang sebagai sesosok makhluk. Oh, sebuah kebahagian pada hari yang sama. Beritahu Persephone bahwa Bacchic One sendiri yang telah membebaskanmu.".

Menurut para penganut Orfisme, jika kalian bisa menghafal kata-kata di atas lalu mengucapkannya di depan penguasa akhirat, maka kalian akan dimasukkan ke dalam surga.

Tidak dapat dibayangkan jika kultus-kultus di atas masih eksis pada hari ini. Menurutmu, kira-kira mereka akan mendapatkan banyak pengikut atau tidak?

Baca Juga: 5 Pelajaran Penting Stoisisme, Filsafat Romawi Kuno Berumur 2000 Tahun

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya