7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!

Semua bertujuan agar korban mati secara perlahan

Meski dikenal sebagai peradaban tertinggi pada masanya, Romawi kuno memiliki sisi "gelap" di baliknya. Menurut hukum mereka, budak dapat disiksa dengan berbagai cara. Oleh karena itu, warga negara Romawi sering menjadikan budak sebagai kambing hitam atas kesalahan mereka.

Namun, warga negara Romawi yang bebas juga bisa dijatuhi hukuman yang mengerikan. Dalam hal ini, hierarki politik sangat berpengaruh di mana para elite Romawi seperti kaisar dapat menjatuhkan siksaan kepada mereka. Artikel ini akan membahas beberapa siksaan tersebut. Penasaran? Mari kita simak daftarnya di bawah ini.

1. Dilempar ke babi liar

7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!culture.pl

Sekitar abad ke-6 M, Santo Gregorius menyaksikan hukuman ini dengan mata kepalanya sendiri. Ia menyaksikannya di Kota Heliopolis, yang saat itu berada di bawah pemerintahan Romawi kuno. Dalam catatannya, ia menyebutkan kalau perawan di sana akan disiksa dengan metode damnatio ad bestias.

Pertama-tama, para perawan ini akan diberikan kepada gladiator. Setelah keperawanan mereka diambil, mereka akan ditelanjangi di depan umum. Tidak sampai di situ, perut mereka akan diiris, isinya dikeluarkan lalu dijahit kembali. Setelahnya, mereka akan dilempar ke babi liar yang nantinya akan mengoyak-ngoyak tubuh mereka.

2. Dijahit ke dalam bangkai keledai

7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!unsplash.com/Omar Ram

Penyiksaan ini dijelaskan oleh Apuleius dalam karyanya, The Golden Ass. Singkatnya, korban akan dimasukkan ke dalam perut keledai yang sudah mati. Seluruh tubuhnya akan berada di dalam tubuh keledai, hanya kepalanya saja yang ada di luar. Ia pun dijemur di bawah terik matahari bersama bangkai keledai tersebut.

Singkatnya, metode penyiksaan ini bertujuan untuk membunuh korban secara perlahan, yang dalam prosesnya akan memberikan rasa sakit yang luar biasa.

3. Dipaku ke dalam tong

7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!theconversation.com

Domitianus adalah seorang kaisar yang kejam. Tepat pada masa pemerintahannya, agama Kristen mulai berkembang di Kekaisaran Romawi. Ia pun mulai mempersekusi mereka, dan akan menyiksa mereka dengan cara yang paling mengerikan.

Mengutip dari buku Public Executions: From Ancient Rome to the Present Day, metodenya yang paling mengerikan adalah dengan mengolesi tubuh korbannya dengan madu dan susu. Setelahnya, mereka dipaku ke dalam tong dan dipaksa untuk menyantap makanan yang mengandung parasit.

Parasit itu akan menggerogoti tubuh korban dari dalam dan memulai proses pembusukan secara perlahan. Selama kurang lebih dua minggu, mereka akan meninggal dan menjadi martir bagi perkembangan agama Kristen di Romawi.

Baca Juga: 10 Cara Penyiksaan Paling Mematikan dalam Sejarah Manusia

4. Pengebirian di depan publik

7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!abovewhispers.com

Di Romawi kuno, status adalah segalanya. Semakin tinggi status seseorang, semakin besar juga hak untuk memberikan hukuman kepada warga biasa. Jika pria biasa mencoba memperkosa seorang bangsawan, maka ia akan dikebiri di depan publik. Namun, ada siksaan lain yang lebih mengerikan dari kebiri publik.

Seperti yang diketahui, Tiberius adalah salah satu kaisar yang paling ditakuti dan dibenci dalam sejarah Romawi. Dia sendiri dikenal sebagai kaisar yang suka memberikan siksaan yang keji. Salah satunya adalah dengan mengikat penis korbannya.

Tiberius sering mengajak musuhnya untuk minum anggur bersamanya. Saat korbannya sudah mabuk, dia akan mengikat penis mereka sehingga mereka tidak bisa buang air kecil sampai mati.

5. Dikubur hidup-hidup

7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!theguardian.com

Kaisar Nero dikenal sering mengubur orang hidup-hidup. Dia sering memberikan hukuman ini kepada para Perawan Vesta yang melanggar sumpah kesucian mereka. Namun menurut sejarawan Romawi, Suetonius, Nero pernah memperkosa salah satu pendeta wanita yang bernama Rubria.

Setelah memperkosanya, Nero melemparnya ke dalam gua lalu dibiarkan sampai mati kelaparan. Selain itu, Nero juga suka memaksa korbannya untuk menggali kuburannya sendiri. Setelahnya, sebuah pancang akan ditaruh di dalamnya.

Jika kejahatannya kecil, dia akan didorong sampai pancang menembus jantungnya. Jika kejahatannya besar, dia akan didorong sampai pancang itu melukainya dan dibiarkan mati secara perlahan atau dikubur hidup-hidup.

6. Dilubangi oleh tikus

7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!medium.com

Jika kalian pernah menonton serial Game of Thrones, kalian pasti tahu hukuman ini. Pertama-tama, hewan seperti tikus akan ditempatkan di dalam kuali atau ember kecil. Kemudian, mulut kuali akan diikat ke perut korban.

Setelahnya, algojo akan menyodorkan api di bagian belakang kuali, membuat bagian dalamnya sangat panas. Tentunya, tikus di dalamnya akan panik dan mencoba untuk melarikan diri. Satu-satunya cara untuk keluar adalah dengan melubangi perut korban, menjadikannya salah satu siksaan yang paling menyakitkan.

7. Penyaliban

7 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Romawi Kuno, Ada Penyaliban!asor.org

Bangsa Romawi kuno sangat menyukai penyaliban. Bahkan, metode ini pernah menjadi hukuman favorit yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh para budak. Perlu diingat kalau proses penyaliban tidak selalu memaku korban di kayu salib.

Terkadang, korban akan ditelanjangi dan diikat ke salib, kemudian dicambuk sampai mati. Jika korban masih hidup setelah menerima banyak cambukan, barulah mereka memaku tangannya ke kayu salib. Dia mungkin akan ditinggalkan untuk mati perlahan.

Seringkali, paha mereka akan patah karena tidak kuat menahan berat tubuhnya sendiri. Dalam beberapa kasus, korban akan disalib secara terbalik. 

Orang-orang yang hidup di zaman modern mungkin menganggap hukuman mati dengan kursi listrik, guillotine, atau tembakan adalah metode yang kejam. Namun di masa lampau, tepatnya pada masa Romawi kuno, beberapa metode yang lebih kejam dari itu semua pernah menjadi hukuman yang biasa diberikan kepada para terdakwa.

Baca Juga: 10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya