7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitler

Salah satunya karena kebencian terhadap orang Yahudi

Pada tahun 1933, Hitler tidak hanya merebut kekuasaan dari Presiden Republik Weimar, namun juga berhasil dipilih oleh sebagian besar penduduk Jerman. Memang sulit untuk dibayangkan, tetapi ada suatu masa ketika Adolf Hitler memenangkan pemungutan suara dalam pemilihan yang demokratis.

Dia memang seorang fasis dan anti-Semit, tetapi masyarakat Jerman memilih untuk menjadikannya pemimpin mereka. Mereka juga turut mendukungnya untuk membubarkan sistem demokrasi di Jerman, dan benar-benar berpikir bahwa mereka telah membuat pilihan yang terbaik.

Di bawah ini terdapat 7 alasan mengapa masyarakat Jerman memilih Adolf Hitler sebagai pemimpin mereka.

1. Perjanjian Versailles

7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitlerhistory.com

Perjanjian Versailles sering disebut sebagai pemicu Perang Dunia II setelah Perang Dunia I berakhir. Ketika Perjanjian Versailles dilaksanakan, Jerman dipaksa untuk menandatangani "War Guilt Clause'. Mereka harus mengakui bahwa perang itu disebabkan oleh kesalahan mereka sendiri.

Setelahnya, Jerman dipaksa untuk bertanggung jawab atas semua kerusakan dalam perang dan membayar 112 miliar mark emas sebagai reparasi perang. Biaya ini menghabiskan 10 persen dari pendapatan nasional tahunan mereka.

Militer Jerman dijaga dengan ketat dan dibatasi. Mereka hanya boleh memiliki 100.000 tentara tanpa kekuatan udara sama sekali. Menurut sebagian besar orang, ini adalah awal dari era perdamaian. Tetapi bagi mayoritas orang Jerman, ini adalah pembatasan yang tidak adil dan membuat mereka menderita.

Sejak awal, kelompok-kelompok sayap kanan seperti Nazi berkampanye untuk "merobek-robek" Perjanjian Versailles. Mereka menyebutnya "perdamaian yang didiktekan" yang menindas bangsa Jerman.

Pada awalnya, sebagian besar orang Jerman sangat lelah dengan perang sehingga mereka tidak ingin melawannya. Tetapi, ketika perjanjian ini malah dimainkan oleh pihak Sekutu, mereka pun akhirnya muak dan bangkit untuk melawan.

2. Pendudukan Prancis atas wilayah Ruhr

7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitlercommons.wikimedia.org

Walau setuju untuk membayarnya, lambat laun pemerintah Jerman tidak bisa melanjutkan pembayaran reparasi perang. Pada tahun 1923, mereka sulit membayar reparasi secara teratur dan mengklaim bahwa beban itu terlalu berat untuk mereka tangani.

Namun Prancis yakin bahwa ini adalah pelanggaran yang sengaja dilakukan oleh Jerman untuk memprovokasi mereka. Akibatnya, pasukan Prancis dan Belgia berbaris di wilayah Jerman dan mengambil wilayah Ruhr. Ruhr adalah pusat utama Jerman untuk produksi batubara, besi, dan baja. Tanpanya, ekonomi Jerman akan menjadi lumpuh.

Penduduk Ruhr mencoba untuk melawan Prancis melalui perlawanan pasif. Mereka mogok dan menolak bekerja untuk penjajah Prancis. Namun itu tidak ada gunanya, karena Prancis menangkap para pengunjuk rasa dan membawa pekerja mereka sendiri untuk mengoperasikan tambang.

Ketika Jerman melanjutkan pembayaran mereka pada tahun 1925, Prancis meninggalkan Ruhr. Namun pada saat itu semakin jelas bahwa wilayah Jerman bisa dicaplok kapan saja. Perlahan-lahan, gagasan untuk membatalkan Perjanjian Versailles mulai tampak masuk akal bagi mereka.

Baca Juga: 9 Fakta Diktator Jerman Nazi Adolf Hitler yang Jarang Diketahui

3. Hiperinflasi

7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitlerreddit.com

Ketika wilayah Ruhr diambil, inflasi di Jerman menjadi tidak terkendali. Selama Perang Dunia I, Jerman sudah menghabiskan 160 miliar mark emas untuk militer mereka. Sekarang, mereka memiliki utang sebesar 156 miliar mark dan biaya reparasi sebesar 112 miliar mark.

Inflasi di Jerman saat itu sangatlah parah. Dilansir dari situs Spiegel.de, pada tahun 1914 atau sebelum perang dimulai, US $1 bernilai 4.2 mark Jerman. Pada tahun 1923 (saat Ruhr diambil), US $1 bernilai 4,2 triliun mark.

Orang-orang di seluruh negeri kelaparan karena uang menjadi sama sekali tidak berharga. Saat bekerja, mereka bersikeras untuk dibayar dengan makanan karena tidak ada hal lain yang bernilai saat itu.

Pada tahun 1923, emigrasi dari Jerman naik sampai tiga kali lipat dan tingkat bunuh diri ikut meroket. Namun, tepat di tahun tergelap Jerman, seorang pemuda bernama Adolf Hitler mulai naik ke tampuk kekuasaan dan akan memimpin pembalasan bangsa Jerman di kemudian hari.

4. Bangkitnya komunisme di Jerman

7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitlernewstatesman.com

Nazi bukan satu-satunya partai yang sedang naik daun setelah Perang Dunia I berakhir, karena Partai Komunis sudah menguasai Jerman terlebih dahulu. Tidak ada kelompok komunis di luar Rusia yang lebih kuat daripada Partai Komunis Jerman.

Partai Komunis dibentuk di Jerman pada tahun 1918, ketika Faksi Bolshevik yang dipimpin oleh Vladimir Lenin mengambil alih Rusia. Mereka memberikan dukungan penuh di balik berdirinya Uni Soviet, karena mereka juga menginginkan "Revolusi Bolshevik" untuk Jerman.

Berdasarkan dokumen dari USHMM, sekitar 10-15 persen penduduk Jerman menyukai gagasan itu dan mulai mendukung komunisme. Namun, bagi seluruh negeri, kebangkitan komunisme adalah ancaman yang sangat meresahkan dan berbahaya.

Nazi pun mulai memanfaatkan ketakutan ini. Mereka menyebarkan cerita tentang bahaya Bolshevisme dan ancaman bahwa Revolusi Merah akan terjadi di Jerman. Ketika Komunis menjadi lebih populer, mayoritas penduduk lainnya memilih untuk menjadi sayap kanan.

Bahkan beberapa hari setelah Hitler menjadi kanselir, seorang simpatisan komunis bernama Marinus van der Lubbe membakar Reichstag, gedung parlemen Jerman. Nazi memanfaatkan kesempatan ini dengan menunjukkan bukti bahwa komunis berencana untuk menggulingkan negara dengan cara kekerasan.

Segera, Nazi mengirimkan sekelompok "preman" yang disebut Sturmabteilung (SA) untuk memulai perkelahian dengan simpatisan komunis di jalan-jalan Jerman. Saat Jerman melakukan pemilihan pada 5 Maret 1933, Partai Komunis tidak diizinkan untuk berpartisipasi lagi dalam pemilihan umum.

Dengan satu partai oposisi yang berhasil dikeluarkan, Nazi pun mendapatkan suara mayoritas. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jerman setuju jika paham Bolshevisme adalah bahaya nyata, dan Hitler dianggap sebagai orang yang cukup tangguh untuk menahannya.

5. Skandal Barmat

7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitlercommons.wikimedia.org

Pada tahun 1924, pemerintah Jerman ketahuan menerima suap. Partai Demokrat Sosial, yang dipimpin oleh Kanselir Gustav Bauer, sedang berkuasa saat itu. Mereka telah memberikan jutaan dolar kepada dua investor Belanda, Barmat bersaudara, yang berjanji untuk mengubahnya menjadi keuntungan melalui spekulasi mata uang.

Namun Barmat bersaudara gagal, perusahaan investasi mereka runtuh, dan pemerintah Jerman kehilangan uang mereka. Masyarakat mulai mempertanyakan mengapa Barmat bersaudara dipercaya untuk memegang uang milik Jerman. Akhirnya terungkap bahwa Kanselir Bauer telah menerima suap dari Barmat selama bertahun-tahun.

Kanselir Bauer dikeluarkan dari jabatannya, dan Nazi memanfaatkan kesempatan untuk menjadikan kasus ini sebagai kampanye propaganda. Barmat bersaudara adalah orang Yahudi, jadi Nazi mengisi propaganda mereka dengan karikatur pengusaha Yahudi yang korup.

Menurut mereka, kasus ini adalah bukti bahwa pemerintah Jerman saat itu korup, dan orang Yahudi juga korup. Hingga tahun 1930, Nazi masih menerbitkan iklan kampanye yang mengangkat skandal Barmat.

Partai Demokrat Sosial, kata Nazi, adalah "orang-orang Yahudi dan antek-antek Yahudi", dan memberikan suara untuk "kandidat blok Barmat".

6. Kebencian terhadap orang Yahudi

7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitlerannefrank.org

Anti-Semitisme telah ada di Jerman sebelum Partai Nazi berkuasa. Pada awal 1900-an, sudah ada pihak yang menjalankan platform khusus anti-Yahudi. Setelah Revolusi Rusia, hiperinflasi dan skandal Barmat — yang didalangi oleh orang Yahudi — terjadi dalam kurun waktu dua tahun. Pada saat itu, menjadi seorang Yahudi Jerman adalah hal yang sangat berbahaya.

Di saat sebagian besar orang Jerman bangkrut, orang-orang Yahudi dipandang sebagai orang-orang istimewa, kaya, dan korup. Orang Yahudi hanya berjumlah 1 persen dari populasi Jerman, tetapi mereka mencangkup 16 persen dari semua pengacara, 10 persen dari semua dokter, dan 5 persen dari semua editor dan penulis di Jerman.

Secara umum, mereka adalah orang-orang yang memiliki uang sementara yang lain kelaparan, dan itu membuat masyarakat Jerman menjadi sangat marah.

Pada saat yang sama, Revolusi Bolshevik di Rusia diklaim sebagai mahakarya dari orang Yahudi. Masyarakat Jerman percaya bahwa orang Yahudi berada di belakang sentimen komunis yang sedang tumbuh, dan akan menjadi ancaman bagi bangsa mereka.

Bukan hanya Nazi, hampir setiap partai politik di Jerman menggunakan propaganda anti-Semit dalam kampanye mereka. Hotel mulai menolak layanan kepada orang Yahudi. Para pendeta mulai mengkritik Yudaisme dalam khotbah mereka.

Namun Nazilah yang memimpin serangan terhadap orang Yahudi. Mereka berjanji untuk mengendalikan toko-toko Yahudi dan menggunakannya untuk membantu orang miskin.

Nazi juga membuat sebuah organisasi yang mendukung para dokter Jerman, membantu mereka mengambil pekerjaan dari orang-orang Yahudi, berjanji untuk mengusir orang-orang Yahudi dan membuat orang Jerman tetap bekerja.

Lewat kampanye ini, Nazi dan Hitler mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat Jerman yang sudah "terlanjur" membenci orang Yahudi.

7. Keruntuhan Wall Street dan berlakunya Ermächtigungsgesetz

7 Alasan Mengapa Rakyat Jerman Saat Itu Memilih Adolf Hitlermsn.com

Pada 29 Oktober 1929, pasar saham Amerika jatuh dan menjadi awal dari Depresi Hebat. Jerman juga mendapat pukulan telak, karena yang tersisa dari ekonomi Jerman dibangun di atas mata uang asing.

Mereka memperoleh kekayaan melalui perdagangan luar negeri dan, sejak tahun 1924, telah menutupi utang mereka melalui pinjaman dari Amerika Serikat. Ketika Depresi Hebat melanda, pinjaman-pinjaman itu berhenti dan orang-orang Amerika mulai menagih hutang mereka.

Ekonomi Jerman lumpuh, produksi industri turun menjadi 58 persen dari level sebelumnya. Pengangguran melambung tinggi. Pada akhir tahun 1929, 1,5 juta orang Jerman kehilangan pekerjaan. Pada 1933, jumlah itu mencapai enam juta orang.

Hitler sangat senang, karena saat ekonomi runtuh, masyarakat Jerman mulai ragu bahwa pemerintah Demokrat dapat menyelesaikan masalah di negara mereka. Bahkan Hitler berkata, “Tidak pernah dalam hidupku aku begitu puas di masa-masa seperti ini. Karena kenyataan pahit telah membuka mata jutaan orang Jerman.”

Keruntuhan Wall Street berahsil mengangkat Nazi ke atas tampuk kekuasaan, tetapi Jerman masih menjadi negara demokrasi sampai mereka meloloskan Ermächtigungsgesetz atau Undang-Undang Pemberian Kuasa pada tahun 1933. Lewat tindakan ini, Nazi memiliki kekuatan penuh untuk memberlakukan hukum apa pun tanpa menjalankannya melalui parlemen.

Namun mereka masih membutuhkan dukungan, setidaknya, dua pertiga dari parlemen untuk memilihnya, dan mereka tidak dapat melakukannya tanpa dukungan dari partai lain.

Mereka mengancam partai lain dengan mengingatkan mereka akan api Reichstag. Judul utama koran Nazi berbunyi, “Kekuatan penuh atau yang lain! Kami menginginkan (amandemen) itu, atau api dan pembunuhan!”

Hitler berjanji bahwa ia akan menggunakan kekuatannya dengan hemat. Dia juga berjanji bahwa pemerintah akan menggunakan kekuatan ini untuk melakukan kepentingan yang sangat diperlukan.

Banyak partai yang mempercayainya, dan amandemen ini memenangkan dukungan dari sebagian besar parlemen. Hanya satu partai, Demokrat Sosial, yang menentangnya. Hitler mencemooh mereka dengan berteriak, “Kamu tidak lagi dibutuhkan! Bintang Jerman akan naik dan milikmu akan tenggelam! Lonceng kematianmu telah berbunyi!”

Setelah undang-undang ini diberlakukan, Hitler memiliki kekuatan absolut. Partai-partai politik lainnya dibubarkan, dan pemilu setelahnya dihentikan. Demokrasi Jerman telah berakhir, Fasisme telah mengambil kendali, dan masyarakat Jerman lah yang telah memilihnya.

Nah, itu tadi 7 alasan mengapa masyarakat Jerman memilih Adolf Hitler sebagai pemimpin mereka. Ternyata penobatan Adolf Hitler sebagai Führer turut dipengaruhi oleh banyak hal, dan masyarakat Jerman pada saat itu ikut membantunya untuk naik ke atas tampuk kekuasaan Jerman.

Baca Juga: 6 Angkatan Bersenjata Nazi yang Jadi Mesin Militer Hitler

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya