9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan "Angin Dewa" di Perang Dunia II

Unit serangan khusus yang ditakuti oleh pasukan Sekutu

Serangan Kamikaze mungkin menjadi salah satu taktik paling menakutkan di Front Pasifik selama Perang Dunia II berlangsung.

Secara harfiah, kamikaze berarti "angin dewa," yang merujuk pada badai yang telah mengusir bangsa Mongol dari Jepang pada tahun 1281. Namun Kamikaze umumnya dikenal sebagai serangan bunuh diri yang dilakukan oleh awak pesawat Jepang terhadap kapal-kapal laut Sekutu di akhir perang.

Banyak yang mengira jika pilot-pilot kamikaze adalah pasukan fanatik yang telah dicuci otaknya, walau kenyataannya tidak seperti itu. Mereka sama seperti tentara lainnya, yang bertempur di antara kesetiaan dan ketakutan akan kematian.

Serangan Kamikaze adalah salah satu pelajaran sejarah yang tidak boleh kita lupakan, dan 9 fakta di bawah ini mungkin dapat menjelaskannya dengan singkat.

1. Serangan Kamikaze pertama awalnya tidak direncanakan

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IItimetoast.com

Selama serangan Jepang di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Letnan Fusata Iida yang saat itu masih berusia 28 tahun terkena serangan. Berdasarkan dokumen dari History, pesawatnya, Mitsubishi A6M5 Zero, telah mengalami kerusakan parah sehingga ia memberi sinyal kepada seluruh pasukan udara Jepang untuk melanjutkan serangan tanpanya.

Dia menunjuk ke tanah, awalnya berniat untuk menabrakkan pesawatnya pada target yang sesuai. Dia menargetkan Hanger 101, hanggar utama di pangkalan itu, dan bermaksud untuk melakukan serangan bunuh diri.

Namun tembakan dari pasukan Amerika menghancurkan pesawatnya dan bukannya mengenai hanggar, pesawat itu malah melewatinya dan meledak. Fusata Iida secara luas dianggap sebagai pilot Kamikaze pertama, meskipun itu bukan niatnya. Taktik Kamikaze pun baru diaplikasikan tiga tahun setelah tragedi ini.

Tubuhnya dimakamkan oleh orang Amerika di daerah pemakaman Heleloa, dan sebuah tugu peringatan kini menandai lokasi kecelakaannya. Jenazahnya dikembalikan ke Jepang setelah perang berakhir.

2. Berhasil "menghancurkan" armada Amerika dalam Pertempuran Okinawa

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IIwikipedia.org

Pertempuran Okinawa adalah kampanye intensif selama 82 hari (1 April-22 Juni 1945) yang melibatkan lebih dari 287.000 tentara Amerika dan 130.000 tentara Jepang. Pertempuran ini dianggap sebagai pertempuran paling berdarah di Front Pasifik, dan lebih dari 90.000 orang tewas dari kedua belah pihak, bersama dengan hampir 100.000 korban sipil.

Selama konflik ini, Kamikaze berhasil menimbulkan kerusakan terbesar yang pernah dialami oleh Angkatan Laut Amerika dalam satu pertempuran, dengan menewaskan hampir 5.000 orang. Dikutip dari Britannica, Kamikaze berhasil menenggelamkan 34 kapal dan merusak ratusan lainnya selama Perang Dunia II berlangsung.

Baca Juga: Wajib Ditonton, 7 Film Perang Dunia II Berdasarkan Perspektif Jepang

3. Kaisar secara pribadi mengunjungi para pilot Kamikaze

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IIfactsanddetails.com

Hisao Horiyama adalah salah satu dari sedikit pilot Kamikaze yang masih hidup. Pada saat itu, dia adalah seorang pilot berusia 21 tahun yang sudah ikut serta dalam Perang Dunia II.

Dilansir dari The Guardian, Horiyama mengatakan, “Kami tidak terlalu memikirkan kematian. Kami dilatih untuk menekan emosi kami. Bahkan jika kami mati, kami tahu itu untuk tujuan yang layak. Sekarat adalah pemenuhan akhir dari tugas kami, dan kami diperintahkan untuk tidak kembali. Kami tahu bahwa jika kami kembali hidup-hidup, atasan kami akan marah."

“Ketika kami lulus dari sekolah pelatihan militer, kaisar Showa (Hirohito) mengunjungi unit kami di atas kuda putih. Saya kemudian berpikir bahwa ini adalah tanda bahwa dia secara pribadi meminta layanan kami. Saya tahu bahwa saya tidak punya pilihan lain selain mati untuknya.”

Horiyama menambahkan alasannya mengapa ia bersikeras menjadi sukarelawan. "Pada saat itu, kami percaya bahwa kaisar dan bangsa Jepang adalah satu dan sama." Akhirnya, perang usai sebelum Horiyama dikirim ke medan perang sebagai pilot Kamikaze.

4. Para pilot Kamikaze menulis surat perpisahan untuk keluarga mereka

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IIlearning-history.com

Sama seperti semua pilot Kamikaze lainnya, Horiyama diminta untuk menulis surat dan keinginan terakhir, yang akan dikirim ke keluarganya setelah kematiannya.

Dia berkata, “Saya adalah anak yang tidak sopan dan mendapat nilai buruk di sekolah. Saya memberi tahu ayah saya bahwa saya menyesal karena telah menjadi murid yang buruk, dan karena telah menabrak tiga pesawat selama latihan. Saya ingin membuktikan diri kepadanya, dan itulah mengapa saya mengajukan diri untuk bergabung dengan unit serangan khusus (Kamikaze)."

“Tetapi ibuku kesal. Tepat sebelum dia meninggal, dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak akan pernah memaafkan ayah saya jika saya meninggal dalam serangan Kamikaze. Jadi saya berterima kasih kepada kaisar ketika tahu bahwa ia telah menghentikan perang."

5. Tidak semua pilot Kamikaze bersedia untuk melakukan serangan bunuh diri

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IIlearning-history.com

Horiyama kecewa karena dia selamat, dan merasa gagal dalam tugasnya. Dia berkata, “Saya merasa sedih karena saya tidak bisa mengorbankan diri untuk negara saya. Rekan-rekan saya yang telah meninggal akan diingat dalam kemuliaan yang tak terbatas, tetapi saya telah melewatkan kesempatan saya untuk mati dengan cara yang sama. Saya merasa seperti telah mengecewakan semua orang.”

Tetapi tidak semua rekan Horiyama merasakan hal yang sama dengannya. Takehiko Ena, seorang pilot Kamikaze yang masih hidup, menceritakan momen pertama saat ia menerima tugasnya sebagai pilot Kamikaze.

“Saya merasakan darah yang mengalir di wajah saya. Pilot-pilot lain dan saya saling memberi selamat ketika ada perintah bahwa kami akan menyerang. Kedengarannya aneh sekarang, karena tidak ada hal yang akan dirayakan.

Di luar, kami melakukannya untuk negara kami. Kami membuat diri kami percaya bahwa kami telah dipilih untuk melakukan pengorbanan yang besar. Saya hanya ingin melindungi ayah dan ibu yang saya cintai. Namun, kami juga merasa takut."

6. Pesawat yang digunakan untuk Kamikaze sering mengalami masalah teknis

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IIww2today.com

Takehiko Ena, yang sekarang berusia 92 tahun, berhasil selamat dari Perang Dunia II hanya karena masalah teknis dalam pesawat-pesawat tua yang dipakainya. Pada akhir perang, banyak pesawat sejenis yang telah dilucuti dan diubah untuk menjadi pesawat Kamikaze.

Upaya pertama Ena untuk menerbangkan Kamikaze berakhir sebelum pesawat bisa mengudara. Misi keduanya juga berakhir tanpa keberhasilan ketika mesin pesawatnya menderita masalah mekanis dan memaksanya melakukan pendaratan darurat, di mana dia masih membawa bom yang dimaksudkan untuk melakukan serangan bunuh diri.

Dalam upaya ketiga dan terakhirnya, masalah mesin kembali memaksanya untuk melakukan pendaratan darurat, kali ini ke laut. Ena, dan dua pilot yang bersamanya, selamat dengan berenang ke pulau terdekat dan ditemukan sekitar dua bulan kemudian oleh kapal selam Jepang.

7. Pilot Kamikaze sering digunakan sebagai propaganda perang Jepang

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IIjacar.go.jp

Salah satu contoh terkenal dalam kasus ini adalah Arima Masafumi, yang menjabat sebagai komandan armada udara ke-26 Jepang. Dia digambarkan sebagai komandan yang sering meluangkan waktu untuk menyapa krunya setiap hari, bahkan selalu mengenakan seragam lengkapnya di wilayah Pasifik yang panas.

Dikutip dari buku Kamikaze: To Die for the Emperor, Masafumi secara pribadi berpartisipasi dalam serangan bunuh diri terhadap armada Amerika di Kepulauan Filipina. Dia secara khusus menargetkan kapal pengangkut USS Franklin, tetapi berhasil ditembak jatuh sebelum dia bisa menabraknya.

Meskipun demikian, sebuah laporan yang dibuat di Tokyo menyatakan bahwa dia telah berhasil melumpuhkan kapal tersebut dan berhasil menyalakan "sumbu" perjuangan pasukannya. Setelahnya, dia secara anumerta dipromosikan ke pangkat wakil laksamana.

8. Pilot Kamikaze diberikan buku panduan untuk melakukan serangan bunuh diri

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IIairwar.ru

Mereka menyimpan manual di kokpit mereka, yang berisi panduan tentang bagaimana menangani misi mereka, lengkap dengan serangkaian pemikiran yang menginspirasi. Salah satu paragraf bahkan menjelaskan apa yang harus dilakukan jika misi dibatalkan:

“Jika kondisi cuaca sedang buruk ketika kalian tidak dapat menemukan target, atau dalam keadaan buruk lainnya, kalian dapat memutuskan untuk kembali ke pangkalan. Jangan berkecil hati. Jangan sia-siakan hidup kalian. Kalian seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi sesaat. Pikirkan bagaimana cara terbaik untuk mempertahankan ibu pertiwi. Ingat apa yang dikatakan komandan sayap kepada kalian. Kalian harus kembali ke pangkalan dengan riang dan tanpa penyesalan.”

Manual ini juga menjelaskan misi pilot Kamikaze:

“Melampaui hidup dan mati. Ketika kalian menghilangkan semua pikiran tentang hidup dan mati, kalian akan dapat sepenuhnya mengabaikan kehidupan duniawi kalian. Hal ini juga akan memungkinkan kalian untuk memusatkan perhatian kalian pada pemusnahan musuh dengan tekad yang tak tergoyahkan, sementara hal itu dapat memperkuat keunggulan kalian dalam keterampilan terbang."

Juga berisi pesan singkat seperti ini:

“Selalu berhati murni dan ceria. Seorang pejuang yang setia adalah pria yang berhati murni dan selalu berbakti (kepada negaranya).”

9. Unit pasukan Kamikaze dinamai dari sebuah puisi

9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan Angin Dewa di Perang Dunia IItapatalk.com

"Tanka' adalah bahasa Jepang untuk "puisi pendek." Salah satu yang paling terkenal ditulis oleh cendekiawan Motoori Norinaga di era Edo. Bunyinya:

Shikishima no 
yamato-gokoro o 
hito towaba 
asahi ni niou 
yamazakura-bana

Jika seseorang bertanya 
tentang jiwa Jepang 
dari Kepulauan yang Terberkati ini, 
katakanlah bunga sakura gunung, 
harum di bawah sinar matahari pagi. 

Shikishima (Kepulauan Jepang), Yamato (nama tradisional Jepang), Asahi (matahari terbit), dan Yamazakura (sakura) adalah nama dari empat unit Kamikaze pertama.

Nah, itu tadi 9 fakta tentang Kamikaze yang mungkin tidak kamu ketahui. Ternyata para pilot Kamikaze juga merasa takut saat akan melakukan tugasnya, namun karena jiwa nasionalisme yang sangat besar untuk Jepang, mereka berani maju dan berkorban untuk negaranya.

Baca Juga: 7 Misteri Perang Dunia II yang Belum Terjawab Sampai Saat Ini

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya