9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorf

Seorang psikopat yang memiliki banyak disorientasi

Pencurian, penyerangan seksual, pemerkosaan, dan pembunuhan adalah sebagian dari kejahatan Peter Kürten, yang juga dikenal sebagai Vampir Dusseldorf.

Bersembunyi di balik penampilannya yang sopan dan sikap lembutnya, Kürten adalah seorang maniak jahat yang dipenuhi dengan nafsu dan kemarahan seksual.

Kasus pembunuhannya berlangsung hampir dua dekade, ketika Kürten mulai menyebarkan teror di Jerman dari tahun 1913 sampai penangkapannya pada tahun 1930. Berikut 9 fakta tentang pembunuh berantai yang brutal dari Dusseldorf, Peter Kürten.

1. Masa kecil yang suram

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorftehrantimes.com

Kisah Peter Kürten dimulai seperti banyak kisah tragis lainnya, dengan pelecehan anak dan kekerasan seksual. Peter berasal dari keluarga miskin yang tinggal di Cologne. Ayahnya adalah seorang pecandu alkohol yang sering memukuli Peter dan 12 saudaranya.

Bisa dikatakan Peter mengalami banyak hal yang lebih buruk dari saudara lainnya. Selain memukuli anak-anaknya secara fisik, ayah Peter juga sering memperkosa ibu Peter di depan mereka.

Bahkan ayahnya hampir dipenjara karena berusaha memperkosa saudara perempuan Peter yang masih berusia 13 tahun. Masa kecil Peter tampaknya menjadi alasan utama mengapa seorang psikopat tergila dan paling bejat sepanjang sejarah dapat terlahir ke dunia ini.

2. Melakukan pembunuhan sejak dini

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorftinmoi.news

Tidak ada yang tahu apakah Peter memang terlahir jahat atau hanya sebuah "produk" dari lingkungan yang mengerikan, namun ia sudah memiliki kecenderungan untuk membunuh sejak usia belia. Pembunuhan pertamanya, menurutnya, terjadi ketika dia masih berumur sembilan tahun.

Saat sedang arung jeram di Sungai Rhine, Kürten mendorong teman sekolahnya dari rakit sampai masuk ke dalam sungai. Ingin menolong temannya, temannya yang lain melompat ke dalam air dan berusaha menyelamatkan bocah yang tenggelam itu.

Namun sayang, Peter malah menahan kepala bocah tersebut di bawah air, yang secara efektif menenggelamkan kedua bocah itu. Kematian mereka dianggap murni kecelakaan, dan Kürten dinyatakan tidak bersalah atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Kisah Vlad Tępęs, Raja Dracula yang Ternyata Hidup di Dunia Nyata

3. Disorientasi seksual dan sadisme

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorfsciencenordic.com

Sudah menjadi pembunuh sejak usia sembilan tahun, tidak heran jika Peter Kürten juga memiliki disorientasi seks dengan binatang. Awalnya Peter hanya berhubungan seks dengan anjing, namun seiring berjalannya waktu ia mulai melakukan hubungan intim dengan hewan lain, seperti domba dan kambing.

Ketika Peter beranjak dewasa, ia mulai menikam binatang yang berhubungan seks dengannya dan membunuh mereka selama hubungan seksual berlangsung. Hal ini akan memiliki dampak mendalam pada dirinya di kemudian hari, dengan amukan pembunuhan sebagai akibat dari dorongan seksual yang tidak terkendali.

Setiap pembunuhannya nanti akan memiliki unsur seksual, yang menurutnya sangat berhubungan. Dia akan menggunakan gunting, palu, dan banyak perangkat lainnya untuk menyerang korbannya selama hubungan seksual.

Pada titik tertentu dalam kehidupan Peter muda, setiap hubungan seksnya menjadi menyimpang dan tidak dapat dilepaskan dari kekerasan. Mungkin karena masa kecilnya yang penuh kekerasan seksual, Kürten menjadi seorang psikopat sadis dengan disorientasi seksual.

4. Pembunuhan "dewasa" pertamanya

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorfthejakartapost.com

Setelah serangkaian serangan seksual, Kürten pun melakukan pembunuhan "dewasa" pertamanya pada 25 Mei 1913. Korbannya adalah seorang gadis yang baru berusia sepuluh tahun bernama Christine Klein.

Setelah mencekiknya dan menyerangnya secara seksual di kamarnya (sementara orang tuanya bekerja di bar di lantai bawah), Kürten memotong tenggorokannya. Setelahnya, sebuah cerita yang buruk pun dimulai.

Pada malam yang sama, paman Christine terlibat pertengkaran hebat dengan ayahnya, mengatakan bahwa dia akan "melakukan sesuatu yang akan diingat selama hidupnya." Dengan cerdik, Kürten menyelinap saat malam hari agar paman Christine yang menjadi kambing hitam atas segala perbuatannya.

Paman Christine didakwa atas tuduhan pembunuhan, namun akhirnya dibebaskan karena kurangnya bukti. Dikatakan bahwa Kürten mengikuti kasus ini dengan saksama, mungkin karena alasan kepuasan sadistik.

5. Hidupnya penuh dengan catatan kriminal

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorfwikipedia.org

Pada saat Kürten ditangkap untuk yang terakhir kalinya, ia telah dipenjara hampir 30 kali. Kehidupan jahatnya dimulai sebagai pencuri yang mencuri makanan, pakaian, atau apa pun yang diinginkannya.

Dia terus-menerus masuk dan keluar dari penjara, tanpa penyesalan atau menunjukkan tanda-tanda perubahan. Kürten selalu keluar dari penjara dengan kondisi "lebih marah" dan siap untuk kembali meneror masyarakat. Pikirannya pun menjadi semakin gelap.

Selama dikurung dalam kesendirian, dia tidak memiliki apa-apa selain pikirannya sendiri, yang menjadi sahabat baiknya. Pembunuh berantai sering kali memiliki imajinasi yang jelas dan berfantasi tentang tindakan jahat dan bejat yang akan mereka lakukan.

Ada sesuatu yang aneh dengan fantasi Kürten. Dia bahkan akan melakukan apa saja agar dikurung di sel isolasi saat berada di dalam penjara.

6. Bergabung dengan pasukan militer Jerman

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorfsputniknews.com

Walau sering keluar masuk penjara, Peter Kürten juga pernah bertugas sebagai tentara saat Perang Dunia I pecah. Namun Peter tidak peduli dengan kehidupan militer yang disiplin atau untuk melayani orang lain. Dia akhirnya meninggalkan jabatannya dan keluar dari militer Jerman.

Akibat kejahatannya ia dihukum dengan sangat berat, dan dipenjara sampai tahun 1921. Namun hal ini hanya membuat Peter semakin marah, yang akan mendorong kebenciannya pada kemanusiaan lebih dalam dari sebelumnya.

7. Asal mula julukan "Vampir dari Dusseldorf"

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorftitlovi.com

Pada tahun 1921, setelah lama di penjara karena desersi militer, Peter Kürten menikahi seorang mantan pelacur yang telah dipenjara karena membunuh tunangannya. Pada 1925, Peter mendapat pekerjaan di Dusseldorf, dan pasangan itu pun pindah.

Namun di sinilah semua cerita itu dimulai. Karena selalu haus akan darah, Kürten terus melakukan pembunuhan sampai akhir 1920-an bersamaan dengan tindakan kriminal lainnya, seperti pencurian, pembakaran, pemerkosaan, dan kekerasan seksual.

Peter membunuh para korbannya dengan berbagai cara, terkadang dengan palu, pisau, atau bahkan mencekik mereka. Pembunuhannya sangat brutal, sampai surat kabar Jerman melaporkan bahwa ia mungkin meminum darah korbannya.

Setelah berita ini rilis, julukan "Vampir dari Dusseldorf" lahir. Peter membunuh pria, wanita, dan anak-anak tanpa ada hambatan yang berarti selama bertahun-tahun.

8. Tertangkap karena membiarkan korbannya lolos

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorfjustcriminals.info

Peter tidak pernah takut terlihat bersama korbannya di depan umum. Ia bahkan sering mengajak mereka jalan-jalan sebelum memukul kepala mereka dengan palu. Namun Peter sering mengabaikan korbannya dengan membiarkannya lolos. Di sinilah kisah Peter Kürten menjadi sangat sangat menarik.

Seorang wanita bernama Maria Budlick pindah ke Dusseldorf untuk mencari pekerjaan akibat Depresi Hebat. Saat itu tahun 1930, dan pada saat kedatangannya, dia bertemu dengan seorang pria yang menawarinya tempat tinggal.

Ketika lelaki itu membawanya melalui gang, Maria mulai menolaknya karena dia ingat tentang berita Vampir yang menguntit di jalanan dari koran. Laki-laki kedua datang, menghentikan perselisihan, dan mengantar perempuan itu pergi.

Namun sayang pria yang menyelamatkannya tidak lain dan tidak bukan adalah Peter Kürten. Setelah singgah sebentar di apartemen dan merayunya, Peter memperkosa Maria dan meninggalkannya. Menurut Kürten sendiri, Maria tidak memberikan perlawanan sehingga dia tidak perlu membunuhnya.

Alih-alih pergi ke polisi, Maria memutuskan untuk merahasiakan pemerkosaan itu dan menulis surat kepada teman dekatnya. Namun temannya malah melaporkan hal ini kepada polisi, dan Maria akhirnya setuju untuk mengawal mereka ke gedung apartemen Peter, di mana mereka bertemu dengannya di tangga.

Sadar akan ditangkap, Peter langsung pergi ke apartemennya, mengemasi tasnya, dan melarikan diri bersama istrinya. Kemudian, dalam putaran takdir yang menarik, Kürten menoleh ke istrinya dan sadar bahwa istrinya tidak dapat hidup sendiri seandainya terjadi sesuatu pada dirinya.

Saat itu Peter melakukan tindakan yang hampir tak terpikirkan olehnya. Ia memberi tahu istrinya untuk menyerahkannya agar mendapatkan uang dari penangkapannya. Dia mengaku padanya bahwa dia adalah Vampir yang selama ini dikejar polisi. Istri Peter menurut, dan pengadilannya menjadi tontonan publik di Jerman.

9. Kata-kata terakhir yang mengerikan

9 Fakta Mengerikan Peter Kürten, Sang Vampir dari Dusseldorflistal.com

Mungkin bagian paling mengerikan dari kisah Peter Kürten adalah kata-kata terakhirnya. Kürten dijatuhi hukuman mati pada tanggal 2 Juli 1931 di Cologne. Namun sebelum meletakkan kepalanya di guillotine, ia menoleh ke arah dokter penjara dan berkata dengan dingin:

"Beritahu aku. Setelah kepalaku terpotong, apakah aku masih bisa mendengar, setidaknya sejenak, suara darahku sendiri mengalir dari leherku? Itu akan menjadi sebuah kenikmatan terakhir bagi segala kenikmatanku."

Nah, itu tadi 9 fakta tentang Peter Kürten, pembunuh berantai yang brutal dari Dusseldorf. Selain Vlad Ţepeş, Peter Kürten juga dikenal sebagai vampir yang hidup di dunia nyata, dan bahkan lebih mengerikan dari tokoh fiksi karya Bram Stoker, Drakula.

Baca Juga: 7 Fakta Kehidupan James Cook, Sang Navigator Penemu Kepulauan Hawaii

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya