7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!

Semua dilakukan demi merusak psikologis musuh

Carl von Clausewitz dalam karyanya, On War, mengatakan kalau tujuan perang adalah untuk melucuti musuh dan membuat mereka tunduk pada kehendak pihak yang menang. Kita tahu kalau perang sudah eksis sejak awal peradaban manusia. Tentunya, berbagai bentuk perang sudah dikenal oleh leluhur kita, termasuk perang psikologis. 

Melalui perang psikologis, intimidasi terhadap musuh bisa dilakukan dengan mudah. Bahkan, perang psikologis juga dapat menyelesaikan peperangan tanpa perlawanan yang berarti. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari kita simak tujuh metode perang psikologis yang mengerikan di bawah ini.

1. Pendudukan militer

7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!allthatsinteresting.com

Apa yang dipikirkan kebanyakan orang ketika memikirkan perang psikologis adalah intimidasi murni. Namun, seperti yang dikatakan oleh von Clausewitz, semua perang adalah politik. Dalam kasus ini, Alexander Agung menggunakan metode yang cukup visioner pada masanya. Metode itu sendiri berisi campuran dari aliansi dan intimidasi yang "halus."

Sebelum era Alexander, para pemimpin militer pasti akan berbaris ke kota, menjarah, mengeksekusi para pria dan merampas para wanitanya, kemudian membakar kota tersebut. Hebatnya, Alexander mengubah metode ini dengan meninggalkan sejumlah pasukannya di kota-kota yang sudah ia taklukkan untuk berteman dengan para elite di sana.

Hal ini bertujuan agar setiap musuh yang sudah dikalahkan dapat mengadopsi budaya Yunani dan berasimilasi ke dalam Kekaisaran Makedonia.

Seperti yang dijelaskan dalam buku The Wisdom of Alexander the Great, strategi ini mengandalkan kejeniusan politik, keramahan, dan tentu saja ancaman tersirat dari kekuatan militer untuk meredam setiap konflik yang muncul. Di kemudian hari, metode perang psikologis dari Alexander ini dikenal sebagai pendudukan militer (occupation).

2. Pengepungan 

7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!about-history.com

Pengepungan adalah metode perang psikologis yang bertujuan untuk memaksa musuh tunduk. Sampai hari ini, pengepungan masih menjadi metode yang ampuh dan sering dipakai oleh para komandan militer.

Dalam hal ini, mengepung suatu kota berarti mengelilinginya dengan blokade pasukan, yang bertujuan untuk memotong jalur suplai ke dalam kota tersebut. Setelahnya, mereka hanya perlu menunggu secara perlahan sampai musuh di dalam kota menghabiskan semua sumber daya yang tersedia, seperti makanan dan air bersih.

Ketika musuh di dalam kota mulai kelaparan, mau tidak mau mereka harus melakukan negosiasi damai. Jikalau mereka ingin bertarung juga, tentara mereka yang lemah dan kelaparan tidak akan menimbulkan ancaman yang serius. Tentu saja, efek psikologis dari taktik semacam ini sangat jelas dan menakutkan.

Sebagaimana dilansir dari laman Military Wiki, dari awal hingga akhir peradabannya, pasukan Romawi dikenal sebagai ahli metode pengepungan. Salah satunya dipakai oleh Julius Caesar di Alesia (Pengepungan Alesia) pada tahun 52 SM, yang menjadi prestasi militer terbesarnya dalam dalam Perang Galia.

3. Helepolis 

7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!ancient.eu

Helepolis adalah sebua metode perang yang lahir ketika metode pengepungan mulai tersendat. Helepolis sendiri adalah sebuah menara "pengambil kota" yang dapat bergerak sehingga cukup menakutkan untuk dilihat pada masanya. Bayangkan saja hari ini adalah abad ke-4 SM dan tiba-tiba kalian melihat sebuah menara terbesar yang pernah kalian lihat seumur hidup.

Lalu, menara tersebut perlahan-lahan merayap ke arah kalian saat sedang bertahan di dalam benteng atau kota yang kalian tinggali. Helepolis adalah mimpi buruk pada saat itu karena mereka yang berada di atas tembok — yang mereka andalkan untuk melindungi mereka dari serangan musuh — langsung merasa hopeless ketika melihatnya.

Melansir dari artikel Helepolis dari laman resmi Universitas Chicago, disebutkan kalau orang-orang Yunani kuno pernah membuat lebih dari satu model menara pengepungan selama bertahun-tahun. Namun, Helepolis tetap menjadi yang termegah dari semuanya.

Baca Juga: 6 Fakta Sejarah Perang Kuning, Perang Besar Tionghoa-Jawa Melawan VOC

4. Propaganda 

7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!iranian.com

Cyrus Agung adalah seorang pemimpin militer dan penakluk yang nantinya akan menjadi pemimpin Kekaisaran Achaemenian atau Kekaisaran Persia. Awalnya, Cyrus menaklukkan banyak kota di sekitar wilayah Iran modern sebelum mengarahkan pandangannya ke ​​kota Babel (Babilon).

Cyrus mengajarkan bahwa jika kita menunggu waktu yang tepat, kita dapat memenangkan perang dan mengklaim sebuah kota tanpa harus mengorbankan banyak pasukan. Singkat cerita, pada saat itu Babel dipimpin oleh Raja Nabonidus. Sebelum Cyrus menyerang, penduduk Babel mulai percaya kalau Nabonidus sudah tidak mengakui Marduk sebagai dewanya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Ancient History Encyclopedia, Cyrus melihat kesempatan emas ini sehingga mulai menyebarkan hasutan-hasutan keji ke dalam Babel. Ia bahkan mengirim perwakilan ke kota Babel untuk menyebarkan propaganda sampai penduduk Babel benar-benar muak dengan raja mereka. Proses ini sendiri memakan waktu selama bertahun-tahun.

Ketika sudah sampai di waktu yang tepat, Cyrus pun menunjukkan diri dan secara bertahap memenangkan hati para elite bangsawan dan pendeta Babel yang sudah muak. Cyrus juga berhasil membujuk pasukan-pasukan di sekitar kota Babel untuk bergabung dengannya melawan Nabonidus.

Bersama-sama, pasukan dari kota-kota yang lebih kecil ini membantu Cyrus dalam kampanyenya saat pasukannya mengalahkan Nabonidus dan merebut kota Babel.

5. Pengaruh politik 

7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!factinate.com

Ketika kita membahas tentang citra politik dari seorang pemimpin politik dan/atau militer dalam sejarah, sangat sedikit tokoh yang dapat mendekati kecerdasan politik Julius Caesar. Dari Triumvirate Pertama hingga penundukan suku-suku Galia di utara kota Roma, Caesar adalah seorang manipulator yang sanggup "menyiksa" musuh-musuhnya secara perlahan.

Menurut catatan sejarah, prajurit Celtic yang hidup di sekitar wilayah Galia pernah menaklukkan kota Roma pada tahun 390 SM. Beberapa abad setelahnya, tepatnya pada tahun 58 SM, Caesar mulai mengarahkan misi balas dendam yang ia mulai dengan sebuah "senyuman."

Melansir dari Encyclopædia Britannica, Caesar awalnya berusaha untuk menyerang wilayah yang memiliki sumber daya melimpah di sekitar Galia. Setelah menaklukannya, Caesar mulai berteman dengan suku-suku setempat. Dia pun mulai disukai oleh suku-suku setempat dan selalu disambut di daerah mereka.

Namun, mereka tidak tahu kalau Caesar berencana untuk mendominasi wilayah tersebut. Menjelang tahun 52 SM, Galia mulai muak dengan "permainan" tersebut sehingga banyak suku lokal yang berbalik melawan Romawi. Ketegangan ini akhirnya memuncak dalam sebuah serangan Galia dari wilayah Belgia ke arah kota Roma.

Sayangnya, Caesar telah menyempurnakan strateginya sejak bertahun-tahun sebelumnya. Saat Galia menyerang, rencananya sudah disusun dengan apik sehingga pasukan Romawi dapat menghancurkan Galia dan mendorong mereka kembali ke wilayah mereka dengan mudah.

6. Menguliti, menusuk, memancang dan menyula 

7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!britishmuseum.org

Ketika sampai pada perang psikologis dalam bentuk kebrutalan murni, orang Assyria (Asyur) kuno adalah ahlinya. Hal ini dapat dilihat dari riwayat Asyurbanipal (668 - 627 SM), seorang raja Asyur yang cukup berbakat secara intelektual tetapi menggunakan kecerdasannya untuk membuat metode-metode penyiksaan sebagai strategi militernya.

Dikisahkan kalau Ashurbanipal sangat senang memotong daging para lawannya dengan alasan yang sangat diperhitungkan: untuk menakuti musuh-musuhnya. Bahkan dalam sebuah kutipan, dia pernah mengatakan, "Saya akan memotong daging para musuh saya dan kemudian membawanya untuk dipamerkan di tempat lain."

Selain memotong daging dan membawanya ke wilayah musuh, taktik perang psikologis lain dari Assyria kuno adalah menguliti dan memancang. Mengutip dari Der Spiegel, menguliti dan memancang adalah dua jenis siksaan yang disebutkan dalam Alkitab dan sumber sejarah lainnya.

Selain ketiga metode di atas, ada metode lain yang tidak kalah mengerikan, yaitu penyulaan. Jadi, ribuan tahun sebelum Vlad the Impaler meneror pasukan Ottoman dengan menyula mereka, orang Asyur sudah terlebih dulu melakukannya.

Penggambaran dalam Alkitab menunjukkan kepada kita kalau bangsa Asyur tidak menyula musuh seperti yang dilakukan Vlad, yaitu dengan menusuk pasak lewat anus, tetapi dengan menusuk pasak melalui perut korban. Tidak diragukan lagi kalau metode ini akan memberikan teror, baik kepada penjahat maupun musuh politik Asyur pada masa itu.

7. Penyaliban 

7 Metode Perang Paling Mengerikan dalam Sejarah, Ada Penyaliban!asor.org

Kita semua pasti setuju kalau penyaliban adalah salah satu metode perang yang paling mengerikan dalam sejarah. Namun sebelum tenar di awal masehi, penyaliban sebenarnya sudah dikenal secara luas di seluruh dunia kuno.

Persia, Kartago, dan peradaban kuno lain sudah mempraktikkan penyaliban dalam kampanye militer atau sebagai hukuman untuk para kriminal. Ada banyak metode penyaliban dan beberapa budaya menggunakan berbagai versi ini dari waktu ke waktu.

Di Roma, misalnya, paku tidak selalu dipakai dalam penyaliban. Dalam prosesnya, korban hanya akan diikat ke salib atau kayu berbentuk T. Kemudian, tulang-tulangnya akan ditekuk di mana tulang tersebut seringkali patah agar menambah penderitaan mereka. Setelahnya, korban akan diangkat ke udara agar dapat dilihat oleh semua orang.

Selain itu, paku dalam penyaliban juga digunakan dengan berbagai cara. Terkadang, kaki korban akan ditekuk di sisi kayu salib, kemudian ditusuk oleh paku melalui samping kayu untuk mengencangkan kaki mereka.

Sebagaimana dikutip dari laman Biblical Archaeology, ketika paku tersebut digunakan pada tubuh bagian atas, khususnya lengan, berat tubuh korban akan membuat bahu dan tulang lainnya patah atau terkilir sehingga semakin menambah rasa sakit pada tubuh korban yang disalib.

Nah, itu tadi tujuh metode perang psikologis ini sering dipakai di masa mampau. Ternyata, tidak semua metode perang psikologi itu berbentuk siksaan yang "brutal," walau kita setuju kalau semuanya benar-benar mengerikan.

Baca Juga: Ini 5 Tank yang Jadi Andalan pada Masa Perang Dunia II

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya