10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?

Benarkah kalau midlife crisis pasti terjadi pada kita semua?

Psikologi adalah topik yang sangat populer dalam pop culture, walau nyatanya hal ini menyebabkan beberapa masalah bagi para psikolog, terutama karena media populer sangat pandai dalam memutarbalikkan fakta. Hal ini melahirkan banyak miskonsepsi, baik teori yang biasa kita dengar maupun yang merujuk pada istilah tertentu. 

Di bawah ini ada 10 miskonsepsi yang paling populer tentang cara kerja psikologi, serta penjelasannya mengapa hal itu tidak benar.

1. Profil kejahatan bisa dipakai untuk mengungkap motif pelaku kejahatan

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?daily-journal.com

Di sebagian besar film drama kriminal, profil psikologis para penjahat dianggap sebagai kunci untuk menangkap pembunuh berantai dan penjahat kejam lainnya.

Tetapi bertentangan dengan kepercayaan umum, membuat profil psikologis dari para penjahat sebenarnya kurang efektif. Banyak ahli percaya kalau tidak ada cukup bukti untuk mendukung praktik tersebut.

Lebih buruknya lagi, sebagian besar profil kejahatan ini sebenarnya hanya didasarkan pada anekdot daripada sains yang sebenarnya dan hampir tidak pernah ada pengujian objektif untuk menguji keakuratan profil ini.

2. Detektor kebohongan bisa mendeteksi kebohongan

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?smithsonianmag.com

Detektor kebohongan, atau yang secara teknis dikenal sebagai poligraf, populer di bioskop karena kemampuannya untuk mengetahui siapa yang jujur atau siapa yang berbohong. Namun, pada kenyataannya poligraf sangat tidak akurat dan tidak dapat diterima di pengadilan kecuali jika hasilnya disetujui oleh kedua belah pihak.

Poligraf menilai hal-hal seperti detak jantung dan pernapasan, dan detektif biasanya menggunakan pertanyaan kontrol dan stres untuk memancing kebenaran. Jadi meskipun digunakan dengan benar, hasilnya hanya efektif sebagian saja.

Menurut The Guardian, beberapa ilmuwan telah menciptakan mesin pendeteksi kebohongan baru yang disebut fMRI. Namun terlepas dari kepastian hasilnya, belum ada hakim yang akan mengizinkannya sebagai bukti yang dapat diterima di ruang sidang.

3. Krisis paruh baya pasti terjadi pada kita semua

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?vocalmatic.com

Mungkin midlife crisis adalah kepercayaan yang sangat populer dan meluas sampai pada dasarnya diterima sebagai sesuatu yang pasti terjadi ketika kita mencapai usia paruh baya. Tetapi menurut beberapa psikolog, hal ini sama sekali tidak akurat.

Alexandra Freund, seorang peneliti rentang hidup di Universitas Zurich, Swiss, menjelaskan kalau tidak ada rentang waktu khusus dalam hidup yang akan memberikan kita krisis mental.

"Ada saat-saat ketika hal-hal mengkristal dan menjadi masalah yang sangat mengganggu dalam kehidupan kita," ucap Freund kepada Live Science. "Orang-orang mengalami krisis semacam ini, tetapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan usia."

Kenyataannya, beberapa psikolog justru mengatakan kalau usia paruh baya mungkin merupakan waktu paling membahagiakan bagi kebanyakan orang. Menurut para ahli, pada usia paruh baya kebanyakan orang tahu siapa atau apa yang mereka inginkan dan mampu menavigasi kehidupan sepenuhnya.

Krisis terbesar justru benar-benar terjadi ketika kita masih remaja, di mana saat itu kita masih penuh dengan kebingungan dan cenderung mendapatkan rasa tidak aman.

Baca Juga: 7 Teori Psikologi yang Membuktikan Kalau Kita adalah 'Mindless Robots'

4. Sindrom "Full Moon"

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?medicalnewstoday.com

Terkadang ada hari-hari tertentu ketika hal-hal aneh tampaknya terjadi. Seseorang kemudian menyebutkan kalau hal-hal aneh itu pasti terjadi karena bulan purnama yang akan muncul pada hari ini dan semua orang yang mendengarnya mengangguk setuju.

Bahkan ada yang menyebutkan kalau para perawat mengklaim bahwa pada hari di mana bulan purnama muncul ada lebih banyak pasien dan segalanya lebih kacau. Polisi juga mengklaim kalau bulan purnama membuat orang menjadi lebih agresif. Sayangnya semua klaim ini hanya takhayul populer saja.

Dilansir Live Science, penelitian ilmiah telah membuktikan kalau tidak ada kasus lebih banyak pasien yang datang ke psikiatri, kunjungan ke rumah sakit, masalah dengan prosedur bedah atau serangan epilepsi pada malam bulan purnama daripada malam lainnya.

5. Kita selalu tertarik pada orang yang memiliki kepribadian yang berbeda

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?lovepanky.com

Ini adalah mitos lain yang benar-benar tidak mati, meskipun ada beberapa tingkat kebenaran di dalamnya.

Penelitian telah menemukan fakta kalau beberapa orang mungkin mengklaim menginginkan seseorang yang berbeda darinya — mungkin karena mereka terlalu banyak menonton film — tetapi mayoritas orang sebenarnya cenderung lebih tertarik kepada seseorang yang memiliki kemiripan dengannya.

Seperti ditulis laman Live Science, para peneliti menemukan hasil temuan kalau pasangan dengan kepribadian yang bertolak belakang jarang memiliki hubungan yang langgeng, kemungkinan besar karena kurangnya chemistry di antara mereka. Namun, hubungan romantis tidak hanya tergantung dengan kepribadian yang berbeda atau mirip saja. 

Susan K. Perry, seorang psikolog sosial, menjelaskan kalau hubungan yang sukses lebih seperti potongan-potongan puzzle yang cocok dan saling melengkapi ketimbang kutub magnet positif dan negatif yang saling tarik menarik.

6. Kita seharusnya tidak menenangkan bayi ketika mereka menangis

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?olavia.ru

Oke, miskonsepsi ini sepertinya agak kontroversial karena ada beberapa pendapat yang berbeda tentang hal ini. Beberapa penulis swadaya telah mengajukan gagasan kalau orang tua harus membiarkan bayi mereka menangis. Namun, sebagian besar peneliti tidak berpendapat kalau menenangkan bayi yang menangis akan membahayakan bayi.

Laporan dari CNN, beberapa penelitian bahkan menunjukkan kalau mengabaikan bayi yang menangis bisa berdampak buruk. Beberapa peneliti telah menemukan fakta bahwa, setidaknya selama beberapa bulan pertama kehidupannya, kalian harus selalu menghibur bayi yang sedang menangis.

7. Mimpi memainkan peran penting dalam konseling psikologis

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?everydayhealth.com

Beberapa orang percaya kalau mimpi adalah "jalan" untuk memahami masalah orang lain, dan karena itu dapat digunakan secara teratur dalam konseling psikologi. Kesalahpahaman ini sebagian besar disebarkan oleh film dan televisi, yang sering menunjukkan terapi fiksi yang membaringkan kliennya di sofa dan bertanya kepadanya tentang mimpinya.

Menurut Sigmund Freud, bapak psikoanalisis, mimpi memiliki hubungan dengan alam bawah sadar. Banyak teori Freud yang berkaitan dengan mimpi, terutama yang melibatkan anak-anak yang masih sangat kecil. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan kalau mimpi pada anak kecil memiliki detail atau subteks yang sangat sedikit.

Freud berkontribusi besar pada ilmu psikologi, tetapi kebanyakan psikolog modern telah sepakat kalau teorinya tentang seksualitas dan mimpi manusia tidak sepenuhnya benar sehingga kurang manjur jika digunakan dalam konseling psikologi.

8. Psikolog dapat membaca pikiran

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?betterhelp.com

Banyak psikolog yang melaporkan kalau mereka mendapat pertanyaan semacam ini sepanjang waktu. Banyak yang mengira kalau para psikolog mampu untuk membaca pikiran, atau setidaknya menganalisis pasiennya secara mendalam hanya dengan menatap mereka seperti Jedi.

Seperti yang dikutip dari buku Essential Psychology, pikiran manusia sangatlah kompleks, bahkan para psikolog juga sering kesulitan saat mencoba memahami pikiran mereka sendiri. Meskipun psikolog memang pandai memahami perilaku manusia, bukan berarti kalau mereka mampu membaca pikiran manusia.

9. Penderita skizofrenia memiliki kepribadian ganda

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?induced.info

Miskonsepsi ini adalah satu dari sekian banyak miskonsepsi yang terus bertahan, sebagian besar berkat film seperti Psycho. Banyak orang yang menyebutkan kalau seorang penderita skizofrenia mendengar suara-suara aneh, melihat "orang-orang" lain, dan — umumnya — memiliki kepribadian ganda. Nyatanya, tidak semua penderita skizofrenia mengalami hal-hal tersebut. 

Halusinasi visual sangat jarang terjadi, dan yang terpenting adalah bahwa para penderita skizofrenia tidak memiliki kepribadian ganda. Ada gangguan khusus untuk kepribadian ganda yang disebut gangguan identitas disosiatif (DID), tetapi ada kontroversi besar di sekitarnya. 

Kontroversi tersebut sebagian besar berasal dari fakta kalau sebagian besar komunitas psikologis tidak percaya kalau kepribadian ganda itu nyata. Seperti yang dapat dibayangkan, gangguan ini telah menyebabkan perdebatan sengit selama bertahun-tahun. Jadi, jangan menganggap DID sebagai gejala skizofrenia lagi, ya.

10. Perbedaan konselor, psikolog, dan psikiater

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?psycare.in

Ada beberapa kesalahpahaman di sini mengenai apa itu konselor, apa itu psikolog, dan apa itu psikiater.

Sebagai permulaan, seorang konselor (seperti yang terlihat di banyak sekolah, misalnya) belum tentu seorang psikolog. Di beberapa negara, seringkali asalkan kalian memiliki gelar sarjana atau magister yang terkait dengan pekerjaan sosial, maka kalian akan memenuhi syarat untuk melakukan konseling. 

Di beberapa negara, psikolog adalah orang yang memiliki gelar doktor dalam bidang psikologi. Sedangkan di Indonesia, seorang psikolog adalah lulusan sarjana psikologi yang melanjutkan pendidikan psikologi ke jenjang magister. Banyak dari mereka tidak melakukan konseling sama sekali, tetapi mereka memenuhi syarat untuk melakukannya jika mereka mau. 

Psikiater biasanya membutuhkan beberapa tahun studi tambahan untuk menjadi seorang psikolog. Psikiater pada dasarnya adalah dokter medis yang terlatih dan bersertifikat untuk meresepkan obat, mendiagnosis, dan mengatasi masalah kesehatan mental.

Mereka biasanya tidak melakukan konseling, sedangkan para psikolog tidak diperbolehkan untuk meresepkan obat.

Mengenai Sigmund Freud

10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?reforme.net

Sigmund Freud terkenal di seluruh dunia karena teori-teorinya yang menjadi dasar dari ilmu psikologi modern.

Sayangnya, sebagian besar mengenal Freud lewat teori-teorinya yang liar tentang seks dan mimpi, sehingga menganggapnya orang yang cabul dan tidak kompeten. Freud dan teorinya memang sering disalahpahami, di mana teori-teori ini tidak benar-benar dianggap akurat oleh para psikolog saat ini.

Terlepas dari hal-hal di atas, nyatanya metode di mana Freud berbicara kepada pasien-pasiennya untuk menyembuhkan mereka dari masalah mental mereka, dan karyanya mengenai alam bawah sadar, Id, dan Ego, adalah sebuah terobosan dalam sains dan telah meletakkan dasar bagi ilmu psikologi modern yang dipakai sampai hari ini.

Nah, itu tadi 10 miskonsepsi yang sering ditemukan dalam ilmu psikologi. Bagaimana, apakah kalian pernah menemukan salah satu miskonsepsi di atas?

Baca Juga: 8 Percobaan Tidak Manusiawi Ini Pernah Dilakukan demi Ilmu Psikologi

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya