13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusi

Salah satu ilmu yang memicu banyak perdebatan

Evolusi adalah proses perubahan pada seluruh bentuk kehidupan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Darwin, yang percaya dengan gagasan bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam, berpendapat bahwa evolusi biologis diturunkan dengan modifikasi.

Definisi ini meliputi evolusi skala kecil (perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya) dan evolusi skala besar (keturunan spesies yang berbeda dari nenek moyang yang sama selama beberapa generasi). 

Evolusi membantu kita untuk memahami sejarah kehidupan. Saat evolusi sudah diterima secara luas, masih banyak orang yang percaya dengan mitos tentang evolusi. Berikut 13 miskonsepsi yang sering ditemukan dalam ilmu evolusi.

1. Evolusi adalah teori tentang asal-usul kehidupan

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusinpr.org

Teori evolusi sangat berkaitan dengan bentuk kehidupan yang berubah dari aslinya. Sains memang tertarik pada asal usul kehidupan. Misalnya, komposisi lumpur purba yang diperkirakan menjadi awal mula kehidupan.

Tetapi hal tadi bukanlah masalah yang tercakup dalam bidang evolusi. Setelah melewati asalnya, pada suatu titik kehidupan mulai bercabang dan berkembang, dan evolusi didedikasikan untuk mempelajari proses-proses tersebut.

2. Organisme selalu berkembang menjadi lebih baik

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusilivescience.com

Terdapat sebuah fakta bahwa seleksi alam akan menyaring gen yang buruk dari kumpulan gen, dan ada banyak kasus di mana organisme yang tidak sempurna tetap bertahan hidup. Beberapa contohnya adalah jamur, hiu, udang karang, dan lumut. Semua organisme ini cukup beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup tanpa perkembangan sama sekali.

Kelompok organisme lain juga telah banyak berubah, tetapi tidak selalu menjadi lebih baik. Beberapa organisme mengalami perubahan lingkungan dan adaptasi mereka mungkin tidak cocok dengan situasi baru mereka. Kecocokan dikaitkan dengan lingkungan mereka, bukan dengan perkembangan mereka.

3. Evolusi menandakan kehidupan berubah 'secara kebetulan'

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusiapbiowiki.com

Seleksi alam tidaklah acak. Banyak hewan air membutuhkan kecepatan untuk bertahan hidup dan bereproduksi, karena makhluk dengan kemampuan itu lebih cocok untuk lingkungan mereka dan lebih mungkin untuk bertahan hidup melalui seleksi alam.

Pada gilirannya, mereka akan menghasilkan lebih banyak keturunan dengan sifat yang sama dan siklus berlanjut. Gagasan bahwa evolusi terjadi secara kebetulan tidak memperhitungkan keseluruhan gambaran tentang evolusi.

4. Seleksi alam mendukung organisme yang 'berusaha' beradaptasi

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusird.com

Organisme tidak "mencoba" untuk beradaptasi, hal ini dikarenakan seleksi alam yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Adaptasi genetik sepenuhnya di luar kekuatan organisme yang berkembang.

Baca Juga: Mau Tau 8 Organ Tubuh Manusia yang Paling Tak Berguna, Coba Lihat Ini

5. Seleksi alam memberikan hal yang dibutuhkan oleh organisme

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusithelogicofscience.com

Seleksi alam tidak memiliki "kecerdasan," ia tidak dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh suatu spesies. Jika suatu spesies memiliki varian genetik yang lebih cocok dengan lingkungannya, mereka akan mereproduksi lebih banyak spesies pada generasi berikutnya dan berevolusi. Jika varian genetik tidak ada, populasi tersebut akan punah, atau bertahan hidup dengan sedikit perubahan evolusioner.

6. Teori evolusi tidaklah lengkap

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusievolution-facts.org

Ilmu evolusi diibaratkan sebagai mobil yang sedang berjalan. Ilmu pengetahuan terus-menerus membuat penemuan-penemuan baru, sehubungan dengan pertanyaan yang muncul dan disertai dengan penjelasannya.

Teori evolusi sama seperti semua ilmu lainnya. Sains selalu berusaha meningkatkan pengetahuan kita. Saat ini, evolusi adalah satu-satunya ilmu yang didukung dengan penjelasan yang baik untuk semua bentuk ragam kehidupan di dunia ini.

7. Teori evolusi disangkal karena ada fossil gap

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusifuturism.com

Memang banyak fosil transisi yang ditemukan, misalnya fosil transisi antara burung modern dan dinosaurus. Jika fosil transisi belum ditemukan, hal itu dikarenakan beberapa organisme itu tidak memfosil dengan baik atau ada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk proses fosilisasi.

Ilmu pengetahuan memprediksi bahwa akan ada celah dalam banyak perubahan evolusioner yang terjadi. Ada atau tidaknya celah fosil dalam evolusi bukanlah alasan untuk menyangkal teori evolusi.

8. Teori evolusi itu cacat

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusiindependent.co.uk

Ilmu pengetahuan adalah bidang yang sangat kompetitif. Jika ada kekurangan yang ditemukan dalam teori evolusi, tentu saja hal itu akan segera diperbaiki. Semua dugaan cacat yang diajukan telah diselidiki dengan cermat oleh para ilmuwan. Mereka biasanya didasarkan pada kesalahpahaman teori atau kesalahan dalam penyajian bukti.

9. Evolusi bukanlah sains karena tidak dapat diamati

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusivideoblocks.com

Evolusi bisa diamati dan diuji. Kesalahan di sini adalah, bahwa orang berpikir sains terbatas pada eksperimen di laboratorium oleh teknisi berlapis putih. Padahal sejumlah besar informasi ilmiah dikumpulkan dari dunia nyata.

Para astronom jelas tidak dapat menyentuh secara fisik objek yang mereka pelajari (misalnya bintang dan galaksi), namun banyak pengetahuan dapat diperoleh melalui berbagai jalur studi.

Hal ini juga berlaku bagi evolusi. Juga benar bahwa ada banyak mekanisme evolusi yang dapat, dan dipelajari melalui eksperimen langsung seperti halnya dengan ilmu-ilmu lain.

10. Sebagian besar ahli biologi menolak Darwinisme

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusithoughtco.com

Para ilmuwan tidak menolak teori-teori Darwin, mereka hanya memodifikasinya dari waktu ke waktu karena banyaknya pengetahuan baru yang telah ditemukan. Darwin menganggap bahwa evolusi berlangsung dengan langkah lambat yang disengaja, walau pada kenyataannya tidak.

Sekarang telah diketahui bahwa evolusi dapat berjalan dengan cepat dalam beberapa keadaan. Sejauh ini, belum ada tantangan yang kredibel terhadap prinsip-prinsip dasar teori Darwin. Saat ini, para ilmuwan telah berhasil meningkatkan dan memperluas teori seleksi alam Darwin yang asli.

11. Evolusi mendukung gagasan Darwinisme Sosial

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusithoughtco.com

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, sebuah filosofi yang disebut "Darwinisme Sosial" muncul. Sungguh menjadi suatu kesalahan besar jika kita mencoba menerapkan ilmu evolusi biologis ke dalam masyarakat sosial.

Filsafat ini mengatakan bahwa masyarakat harus membiarkan yang lemah gagal dan mati, dan bahwa hal ini bukan saja situasi yang ideal, tetapi juga benar secara moral. Gagasan ini melahirkan prasangka-prasangka keliru, seperti yang kuat akan semakin kuat sedangkan yang lemah akan semakin lemah.

Pandangan ini mendorong terciptanya pemikiran eugenika, rasisme, imperialisme, fasisme, dan Nazisme. Tentu saja pandangan ini adalah penyalahgunaan ilmu pengetahuan. Untungnya, Darwinisme sosial telah ditolak oleh masyarakat yang semakin rasional.

12. Mempelajari evolusi bisa memunculkan perilaku tidak bermoral

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusicbsnews.com

Semua spesies hewan memiliki serangkaian perilaku yang sama dengan anggota spesies lainnya. Siput bertindak seperti siput, anjing bertindak seperti anjing, dan manusia bertindak seperti manusia.

Tidak masuk akal untuk menganggap bahwa seorang anak manusia akan mulai berperilaku seperti anjing ketika mereka terlalu lama bermain dengan anjing. Sehingga tidak masuk akal untuk menghubungkan evolusi dengan perilaku tidak bermoral.

13. Seorang guru harus mengajarkan evolusi dari kedua sisi

13 Miskonsepsi yang Sering Ditemukan dalam Ilmu Evolusizmescience.com

Ada puluhan ribu pandangan agama yang berbeda tentang proses penciptaan. Tidak mungkin semua pandangan ini disajikan di dalam kelas. Selain itu, teori yang tidak didasarkan pada sains tidak memiliki tempat di kelas sains.

Dalam kelas sains, siswa dapat berdebat tentang di mana letak spesies pada cabang pohon kehidupan, tetapi tidak benar untuk memperdebatkan pandangan agama di kelas sains. Argumen "keadilan" ini seringkali digunakan oleh kelompok-kelompok yang berusaha untuk memasukkan dogma agama mereka ke dalam kurikulum sekolah.

Nah, itu tadi 13 miskonsepsi yang sering ditemukan dalam ilmu evolusi. Benar atau tidak, kembali lagi kepada diri kita sendiri untuk mempercayai evolusi, baik sebagai keyakinan atau bagian dari sains semata.

Baca Juga: 5 Fakta Teknik DNA Sequencing, Kunci Revolusi Ilmu Kedokteran 

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya