8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaust

Mulai dari mengakali dokter sampai memberi uang suap

Holocaust atau Shoah adalah genosida paling terkenal di abad ke-20. Hampir setiap orang mengetahuinya. Namun, Holocaust tidak menjadi terkenal hanya karena jumlah korban yang banyak, melainkan dari kisah-kisah orang Yahudi yang berhasil selamat dari siksaan Nazi.

Mereka melakukan banyak cara untuk bertahan hidup di kamp-kamp penyiksaan Nazi. 8 cara survival di bawah ini akan menjelaskan bagaimana cara mereka bertahan hidup di sana.

1. Mengakali para dokter

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocausttelegraph.co.uk

Selama Holocaust, orang-orang Yahudi tidak hanya disiksa di kamp-kamp konsentrasi milik Nazi. Mereka juga dipaksa untuk bekerja keras dan tidak diberi makanan yang layak. Hal ini membuat tubuh mereka sangat pucat dan lemah layaknya kerangka hidup. 

Di kamp Auschwitz sendiri, para tahanan akan menggunakan jus ubi merah (atau bahkan darah mereka sendiri) untuk memberi warna merah di pipi mereka agar terlihat lebih sehat selama pemeriksaan medis. Mereka mengakalinya agar lolos dari pemeriksaan tersebut, karena orang yang terlihat sakit akan langsung dikirim ke ruang gas.

Selain menggunakan jus ubi merah untuk membuat diri mereka tampak lebih sehat, (detak jantung lebih tinggi, muka memerah, dll.) para tahanan juga sering berolahraga di barak mereka sebelum pemeriksaan medis dilakukan.

Dikutip dari laman Jewish Virtual Library, mereka akan berlari, melakukan push-up, atau bahkan bertengkar satu sama lain dengan harapan kalau hal itu akan membuat diri mereka terlihat lebih sehat bagi para dokter yang datang. Namun beda persoalan jika yang datang adalah dokter SS seperti Josef Mengele.

2. Mewarnai rambut

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaustcommons.wikimedia.org

Pada awal Holocaust, Nazi menargetkan orang yang memiliki cacat mental dan berusia lanjut untuk dikirim ke kamp-kamp penyiksaan. Hal ini membuat banyak kaum minoritas yang menjadi bulan-bulanan Nazi, seperti Yahudi, membakar catatan kelahiran mereka untuk melarikan diri.

Namun ada satu hal yang menjadi permasalahan di sini, yaitu usia "fisik" mereka. Pria dan wanita yang lebih tua (biasanya di atas 40 tahun) memiliki rambut yang sebagian atau seluruhnya berwarna abu-abu.

Untuk membuat diri mereka terlihat lebih muda, mereka akan mewarnai rambut mereka dengan warna lain. Saat itu, pewarna rambut sering habis di kota-kota besar Yahudi karena meningkatnya jumlah orang yang perlu mewarnai rambut mereka.

Baca Juga: 4 Kamp Pemusnahan Nazi, Saksi Bisu Holocaust yang Memilukan

3. Membuat ID dan catatan kelahiran palsu

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaustprojects.thestar.com

Cara lain bagi mereka untuk selamat dari Nazi adalah dengan membuat catatan kelahiran, paspor, atau kartu identitas baru.

Pada saat itu ada banyak orang Yahudi yang telah dipekerjakan untuk membuat ID palsu sebelum bersembunyi. Setelah bersembunyi, mereka menggunakan keterampilan tersebut untuk membantu orang lain yang sedang menghadapi hal yang sama.

Mereka membuat ratusan dokumen palsu untuk orang-orang Yahudi yang menghadapi penganiayaan, menyelamatkan mereka dari kamp kematian Nazi. Setelah mendapatkan dokumen palsu, banyak dari mereka yang melarikan diri ke Swiss dan Denmark.

Salah satunya adalah Adolpho Kaminskym, yang membuat banyak dokumen palsu untuk orang-orang Yahudi selama bertahun-tahun setelah ia lolos dari kamp kematian, dan menjadi salah satu pemalsu dokumen yang paling terkenal pada masanya.

4. Kindertransport

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaustbbc.co.uk

Banyak orang tua yang lebih mementingkan keselamatan anak-anak mereka daripada diri mereka sendiri selama Holocaust. Banyak cara yang mereka lakukan demi keselamatan anaknya, dan Kindertransport adalah salah satu contohnya.

Berdasarkan dokumen dari BBC, Kindertransport adalah upaya penyelamatan rahasia dari Jerman pada tahun 1938–1940 bagi mereka yang masih berusia di bawah 18 tahun. Selama masa ini, anak-anak akan diselundupkan keluar dari Jerman, Polandia, Austria, dan Cekoslowakia ke negara-negara yang mau menerimanya.

Inggris menerima hampir 10.000 anak selama dua tahun itu. Anak-anak ini juga diberikan kartu identitas palsu untuk digunakan jika mereka dihentikan sebelum mencapai tujuan. Begitu mereka mencapai negara suaka, mereka dititipkan ke dalam sebuah keluarga untuk tinggal bersama.

Banyak anak dirawat dengan baik, meskipun beberapa dari mereka diterima dengan tangan tertutup. Kindertransport berhenti beroperasi pada tahun 1940 setelah negara-negara di sekitar Polandia mulai jatuh ke tangan Nazi dan hukum perjalanan yang lebih ketat diberlakukan.

5. Memberontak

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocausthistory.com

Bukan hal yang aneh jika para tahanan yang selalu disiksa akan memberontak suatu saat nanti. Salah satunya terjadi di kamp kematian Sobibor. Saat itu para tahanan berusaha untuk hidup normal di dalam kamp, sampai mereka mendengar para pemimpin kamp berbicara tentang likuidasi kamp tersebut.

Dilansir dari laman United States Holocaust Memorial Museum, pada musim panas 1943 beberapa tahanan mendengar rencana dari para petinggi kamp tentang keberlangsungan kamp dalam beberapa bulan mendatang. Mereka pun memutuskan untuk memusnahkan semua tahanan, dan kamp harus dihancurkan sebelum tentara Soviet tiba.

Para tahanan tersebut, yang berjumlah sekitar 600 orang, akhirnya merencanakan pemberontakan terhadap kamp. Mereka secara individu membunuh penjaga selama satu hari, kemudian menerobos pagar kawat berduri dan berlari melalui ladang tambang menuju hutan.

Hanya sekitar 200 orang yang selamat. Saat ini, kalian dapat mengunjungi situs tempat Kamp Sobibor pernah berdiri.

6. Bersembunyi

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaustcommons.wikimedia.org

Bersembunyi adalah opsi terakhir ketika tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk kabur dari wilayah yang diduduki oleh Nazi. Pada saat itu, banyak orang Yahudi yang dibawa oleh keluarga non-Yahudi dan disembunyikan di berbagai daerah.

Beberapa tempat yang dipakai untuk bersembunyi sangatlah beragam, mulai dari ruang bawah tanah/loteng yang tidak digunakan, ruang tersembunyi di dalam dinding atau lantai, kompartemen rahasia seperti rak buku palsu atau jendela palsu, dan banyak lagi.

Kasus persembunyian yang paling terkenal tentu saja adalah kasus Anne Frank dan keluarganya. Saat itu mereka bersembunyi di sebuah apartemen kecil di atas kantor ayahnya selama bertahun-tahun, di mana seorang teman mereka memberikan makanan dan berbagai kebutuhan setiap hari lainnya untuk mereka.

Namun sebelum perang berakhir, mereka berhasil ditemukan dan dibawa ke kamp yang berbeda, di mana semua anggota keluarga Anne, kecuali ayahnya, Otto, meninggal.

7. Melayani para tentara Nazi

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaustwikipedia.org

Cara lain untuk bertahan hidup yang tidak biasa, terutama untuk orang Yahudi, adalah memberikan berbagai bentuk pelayanan kepada tentara Nazi. Salah satu layanan utama, untuk pria, adalah menemukan orang Yahudi lainnya dan membawa mereka ke tentara Nazi di daerah tersebut.

Seperti yang dilansir dari laman Jewish Virtual Library, mereka akan mencari tahu di mana orang-orang Yahudi lainnya bersembunyi, lalu melaporkan informasi ini kepada para tentara Nazi dengan imbalan nyawa mereka.

Sedangkan orang Yahudi lainnya melayani tentara Nazi sebagai wanita penghibur. Mereka akan mendirikan rumah pelacuran di negara-negara yang dikuasai Nazi, dan para wanita ini sering diperlakukan lebih baik daripada tahanan wanita, sehingga biasanya dapat hidup lebih lama.

8. Memberikan uang suap

8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaustcnn.com

Percaya atau tidak, banyak orang-orang Yahudi "kelas atas" yang bisa menyuap agar bisa lolos dari tentara Nazi, sehingga wajar pada saat itu jika banyak orang kaya Yahudi yang dapat membayar kebebasan mereka. Bagi beberapa tentara Nazi yang haus kekuasaan dan ingin memperkaya diri sendiri, mereka sangat terbuka untuk diberikan suap.

Namun banyak orang Yahudi yang menghabiskan semua kekayaan mereka untuk kebebasan mereka, dan pada akhirnya menjadi miskin dan tidak memiliki persediaan kelangsungan hidup yang diperlukan, walau setidaknya mereka masih hidup.

Nah, itu tadi 8 trik bertahan hidup yang dilakukan orang Yahudi selama Holocaust. Walaupun banyak perdebatan mengenai kebenaran dan jumlah korban sebenarnnya dari Holocaust, kisah-kisah survival yang diceritakan oleh para korban kekejaman Nazi ini tetap dapat menggugah hati kita.

Baca Juga: 10 Teori Konspirasi Menarik tentang Nazi yang Wajib Kamu Ketahui

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya