Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatan

Mereka bersembunyi setelah Perang Dunia II berakhir

Setelah pasukan Sekutu mengalahkan Jerman dalam Perang Dunia II, ribuan perwira Nazi, anggota partai berpangkat tinggi, dan kolaborator—termasuk para penjahat perang terkenal—melarikan diri melintasi Atlantik dan mencari perlindungan di Amerika Selatan, khususnya di Argentina, Chile, dan Brasil.

Ketika ribuan Nazi berdatangan ke benua itu, jaringan simpatisan Nazi pun berkembang, memudahkan transisi bagi mereka yang datang setelahnya. Karena itu, butuh usaha lebih untuk menyeret mereka ke pengadilan militer. Berikut 7 pejabat terkenal Nazi yang berhasil lolos ke Amerika Selatan.

1. Adolf Eichmann

Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatanspiegel.de

Dijuluki sebagai "Nazi yang paling dicari di dunia" Eichmann adalah arsitek "Solusi Akhir" Hitler untuk memusnahkan orang-orang Yahudi dari Eropa. Letnan SS yang terkenal jahat ini mendalangi jaringan kamp konsentrasi Nazi yang mengakibatkan pembunuhan sekitar 6 juta orang.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Eichmann bersembunyi di Austria. Dengan bantuan seorang biarawan Fransiskan di Genoa, Italia, ia memperoleh visa Argentina dan menandatangani aplikasi untuk paspor Palang Merah yang dipalsukan.

Pada tahun 1950 ia naik kapal uap ke Buenos Aires dengan nama samaran Ricardo Klement. Eichmann tinggal bersama istri dan empat anaknya di pinggiran Buenos Aires dan bekerja di pabrik otomotif Mercedes-Benz.

Namun, agen-agen Mossad Israel berhasil menangkap Eichmann dalam sebuah operasi pada 11 Mei 1960, lalu membawanya keluar dari negara itu dengan menyamarkannya sebagai anggota awak pesawat El Al.

Di Israel, Eichmann diadili sebagai penjahat perang yang bertanggung jawab karena telah mendeportasi orang Yahudi ke kamp konsentrasi. Dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Yerusalem dan menerima satu-satunya hukuman mati yang pernah dikeluarkan oleh pengadilan Israel. Dia digantung pada 31 Mei 1962.

2. Josef Mengele

Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatanmetanetworks.org

Mengele dijadikan target terpenting kedua oleh para pemburu Nazi setelah Eichmann. Dokter yang dijuluki "Malaikat Maut" ini melakukan eksperimen mengerikan di antara para tahanan di kamp konsentrasi Auschwitz.

Saat menjadi perwira SS, Mengele dikirim pada awal Perang Dunia II ke front timur untuk mengusir Soviet dan menerima Iron Cross atas keberanian dan pelayanannya. Setelah terluka dan dinyatakan tidak layak untuk tugas aktif, ia ditugaskan ke kamp konsentrasi Auschwitz.

Di sana, ia menggunakan para tahanan—terutama anak kembar, wanita hamil dan orang cacat—sebagai kelinci percobaan. Mengele bahkan menyiksa dan membunuh anak-anak dengan eksperimen medisnya.

Setelah Perang Dunia II, Mengele bersembunyi di Jerman selama lebih dari tiga tahun. Pada tahun 1949, dengan bantuan seorang anggota klerus Katolik, Mengele melarikan diri ke Argentina melalui Italia, di mana ia memiliki toko peralatan mekanis dan menikah kembali di Uruguay pada tahun 1958.

Mengele tinggal di pinggiran kota Buenos Aires, tetapi setelah mendengar penangkapan Eichmann, ia langsung bersembunyi ke Paraguay kemudian Brasil. Para pemburu Nazi mengejarnya selama beberapa dekade, tetapi Mengele akhirnya mati tenggelam di lepas pantai Brasil pada 1979 karena stroke.

Karena ia beroperasi dengan nama samaran di Brasil, kematiannya tidak dapat diverifikasi sampai jasadnya diuji secara forensik pada tahun 1985.

Baca Juga: 4 Kamp Pemusnahan Nazi, Saksi Bisu Holocaust yang Memilukan

3. Walter Rauff

Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatantelsu.fi

Sebagai kolonel SS, Rauff berperan penting dalam pembangunan dan implementasi kamar gas bergerak yang berguna untuk membunuh sekitar 100.000 orang selama Perang Dunia II.

Menurut badan intelijen MI5 Inggris, Rauff mengawasi modifikasi truk yang mengubah asap knalpot agar masuk ke ruang kedap udara di belakang kendaraan. Truk-truk dibawa ke lokasi pemakaman, dan sepanjang jalan para korban akan diracuni dengan karbon monoksida.

Setelah menganiaya orang-orang Yahudi di Vichy dan Tunisia, Rauff mengawasi operasi Gestapo di barat laut Italia. Di sana, Rauff memperoleh reputasi "kekejaman yang luar biasa" karena mengeksekusi tanpa pandang bulu, baik dari orang-orang Yahudi maupun para partisan lokal.

Pasukan Sekutu menangkap Rauff di akhir perang, namun ia berhasil melarikan diri dari kamp POW Amerika dan bersembunyi di biara Italia. Setelah bekerja sebagai penasihat militer untuk presiden Suriah pada tahun 1948, ia kembali ke Italia dan melarikan diri ke Ekuador pada tahun 1949 sebelum akhirnya menetap di Chile.

Di sana Rauff bekerja sebagai manajer pengalengan kepiting dan memata-matai Jerman Barat antara tahun 1958 dan 1962. Keberadaannya diketahui setelah ia mengirim surat yang meminta agar dana pensiunannya dikirim ke alamat barunya di Chile.

Rauff ditangkap pada tahun 1962 di Chili, tetapi dibebaskan oleh pengadilan tertinggi negara itu pada tahun berikutnya. Diktator Chile, Augusto Pinochet, berulang kali menolak panggilan dari Jerman Barat untuk ekstradisi Rauff.

Rauff meninggal di Chile pada tahun 1984. Saat prosesi pemakamannya, para pelayat dari Jerman dan Chile memberi hormat Nazi padanya dan meneriakkan "Heil Hitler".

4. Josef Schwammberger

Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatangroovyhistory.com

Nazi asal Austria, Schwammberger, adalah seorang komandan SS yang bertanggung jawab atas tiga kamp kerja paksa di ghetto-ghetto Yahudi di Polandia yang diduduki Nazi selama Perang Dunia II.

Ia tiba pada tahun 1942 di kamp kerja paksa Rozwadów, di mana para tahanan meninggal. Bahkan banyak tahanan yang ditembak oleh Schwammberger sendiri. Pada tahun 1943, ia mengatur eksekusi massal 500 tahanan Yahudi di kamp Przemyśl.

Dia secara pribadi mengeksekusi 35 orang di Przemyśl, menembak mereka di belakang leher, dan mengirim orang Yahudi ke kamp konsentrasi Auschwitz. Di Mielec pada 1944, ia "membersihkan" kota Yahudi dengan memenuhi jalannya dengan mayat.

Ditangkap di Austria pada tahun 1945, Schwammberger melarikan diri ke Italia pada tahun 1948. Beberapa bulan kemudian Schwammberger tiba di Argentina, di mana ia hidup secara terbuka dengan namanya sendiri dan memperoleh kewarganegaraan di sana.

Schwammberger bersembunyi karena dicari oleh Jerman Barat untuk diekstradisi pada tahun 1973. Ia akhirnya ditangkap oleh pejabat Argentina pada tahun 1987 setelah seorang informan menanggapi hadiah sebesar $300.000 dari pemerintah Jerman Barat. 

Dia kembali ke Jerman Barat pada tahun 1990 untuk diadili. Pada tahun 1992, dia dinyatakan bersalah atas tujuh pembunuhan dan 32 kasus tambahan lainnya. Schwammberger dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan meninggal di dalam penjara pada tahun 2004 di usia 92 tahun.

5. Franz Stangl

Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatanhistoryhit.com

Dijuluki "Kematian Putih" karena kecenderungannya untuk mengenakan seragam putih dan membawa cambuk, pria kelahiran Austria ini mengerjakan program euthanasia Aktion T-4, di mana Nazi membunuh mereka yang memiliki cacat mental dan fisik.

Dia kemudian bertugas sebagai komandan kamp konsentrasi Sobibor dan Treblinka di Polandia. Lebih dari 100.000 orang Yahudi diyakini telah dibunuh selama masa jabatannya di Sobibor sebelum ia pindah ke Treblinka, di mana ia secara langsung bertanggung jawab atas kamp paling mematikan kedua Nazi di mana 900.000 orang terbunuh.

Setelah perang berakhir, Stangl ditangkap oleh Amerika tetapi melarikan diri ke Italia dari sebuah kamp penjara Austria pada tahun 1947.

Dibantu oleh uskup Austria, Alois Hudal, yang bersimpati dengan Nazi, Stangl melakukan perjalanan ke Suriah menggunakan paspor Palang Merah sebelum berlayar ke Brasil pada tahun 1951.

Dia dipekerjakan oleh Volkswagen di São Paulo dengan namanya sendiri. Sayangnya ia tertangkap pada tahun 1967 setelah dilacak oleh Simon Wiesenthal, seorang korban Holocaust yang selamat dan menjadi pemburu Nazi yang terkenal.

Diekstradisi ke Jerman Barat, Stangl diadili dan dinyatakan bersalah atas pembunuhan massal 900.000 orang. Dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, ia meninggal karena gagal jantung pada tahun 1971.

6. Gerhard Bohne

Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatanhistorycollection.co

Seorang pengacara dan perwira SS, Gerhard Bohne, mengepalai Kelompok Kerja Sanatorium dan Rumah Perawatan Reich Ketiga dan bertanggung jawab atas logistik administrasi program euthanasia Aktion T-4 Hitler.

Mengaku sebagai "pembunuh yang murah hati" Bohne berada di antara orang yang melakukan pemusnahan sistemik untuk memurnikan ras Arya. Program itu membunuh sekitar 200.000 orang Jerman, di mana para korban dibawa ke kamar gas dan kemudian dikremasi.

Program ini berfungsi sebagai percobaan untuk kamp pemusnahan massal yang kemudian dioperasikan oleh SS. Bohne diusir dari Partai Nazi setelah mengajukan laporan yang menuduh agennya telah melakukan penipuan dan korupsi.

Bohne melarikan diri ke Argentina pada tahun 1949 dengan menyamar sebagai "teknisi" untuk militer di bawah perlindungan presiden negara itu, Juan Perón. Dia kemudian mengakui bahwa para pembantu Perón memberinya uang dan formulir data diri.

Setelah Perón digulingkan, Bohne kembali ke Jerman dan didakwa oleh pengadilan di Frankfurt pada tahun 1963. Dibebaskan dengan jaminan, Bohne sekali lagi melarikan diri ke Argentina.

Ia akhirnya diekstradisi tiga tahun kemudian sebagai penjahat Nazi pertama yang "diserahkan" oleh Argentina. Berhasil selamat dari pengadilan, Bohne hidup 15 tahun sebelum meninggal pada tahun 1981.

7. Erich Priebke

Terkenal Kejam, 7 Pejabat Nazi Ini Berhasil Lolos ke Amerika Selatantelegraph.co.uk

Komandan SS dan anggota Gestapo, Erich Priebke, berpartisipasi dalam pembantaian Gua Ardeatine pafa tahun 1944 di Roma, di mana Nazi membantai 335 orang sebagai pembalasan atas pembunuhan 33 anggota SS Jerman oleh partisan Italia.

Priebke mengaku membunuh dua orang Italia, tetapi mengklaim bahwa dia hanya mengikuti perintah. Priebke juga menandatangani pengangkutan 2.000 orang Yahudi Roma ke Auschwitz, dan menjabat sebagai perantara Nazi dengan Vatikan.

Priebke melarikan diri dari tahanan kamp perang Inggris pada malam tahun baru 1946 dengan memotong kawat berduri di saat para pengawalnya mabuk. Pada tahun 1948— dengan bantuan Uskup Alois Hudal—Priebke melarikan diri ke Argentina dengan paspor Palang Merah yang dipalsukan .

Ia menetap di kota San Carlos de Bariloche di wilayah Patagonia, di mana ia bekerja di sebuah sekolah Jerman dengan namanya sendiri. Pada 1994, masa lalu Priebke terungkap ke dunia setelah diwawancarai oleh wartawan ABC, Sam Donaldson.

Setelah wawancara, Priebke diekstradisi ke Italia di mana ia dihukum karena kejahatan perang dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Priebke meninggal pada tahun 2013 di usia 100 tahun.

Pemakamannya menghasilkan bentrokan antara demonstran fasis dan anti-fasis. Akhirnya ia dimakamkan di lokasi rahasia setelah Argentina menolak untuk dijadikan sebagai tempat pemakamannya.

Nah, itu tadi 7 pejabat terkenal Nazi yang berhasil lolos ke Amerika Selatan. Sehebat apa pun melarikan diri, pada akhirnya mereka akan tertangkap juga karena harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan buruk mereka selama Perang Dunia II berlangsung.

Baca Juga: 7 Film tentang Resisten Pembelot Pendudukan Nazi yang Seru Banget 

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya