7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusia

Memiliki implikasi pada sejarah Indonesia juga lho!

Banyak yang mengira jika Perang Saudara Rusia — yang terjadi setelah Revolusi Oktober — hanyalah konflik antara dua kelompok besar: Partai Bolshevik dengan Tentara Merahnya melawan Kelompok Nasionalis Rusia yang anti-komunis dengan Tentara Putihnya.

Pada kenyataannya, terdapat banyak faksi dari berbagai jenis kelompok, termasuk kekuatan Internasional yang ikut serta di dalamnya. Dari tahun 1917 sampai 1922, Rusia menjadi medan pertempuran bagi berbagai kepentingan dan perebutan kekuasaan.

Berikut 7 peristiwa penting yang terjadi di balik Perang Saudara Rusia.

1. Operasi Faustschlag

7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusiawikipedia.org

Ketika Partai Bolshevik mengambil alih Rusia pada tahun 1917, Vladimir Lenin segera mengumumkan bahwa Rusia akan menarik diri dari Perang Dunia I dan mengadakan pembicaraan dengan Jerman untuk mengatur gencatan senjata di Front Timur.

Leon Trotsky, yang menjadi delegasi Soviet, mencoba mengulur waktu karena percaya bahwa revolusi di Jerman sudah dekat. Sebaliknya, Jerman menuntut Soviet untuk membayar ganti rugi dan konsesi tanah.

Oleh karena itu, Trotsky menerapkan kebijakan "tidak ada perang, tidak ada perdamaian." Dua hari sebelum gencatan senjata berakhir, ia mengatakan kepada para delegasi Jerman bahwa Soviet menganggap perang telah berakhir. 

Namun keputusan tersebut tidak cukup bagi Jerman yang menginginkan perjanjian di atas kertas, karena mereka ingin segera memfokuskan pasukannya ke Front Barat. Mereka merespons dengan Operasi Faustschlag (yang berarti "fist punch" ) yang dimulai pada 18 Februari 1918.

Jerman menghadapi sedikit perlawanan dari masyarakat Rusia, sehingga dapat merebut kota Pskov dan Narva, lalu bergerak menuju Smolensk. Pada saat yang sama, pasukan Turki di Kaukasus telah mencapai Baku. Dengan Jerman di jarak 160 kilometer dari kota Petrograd, Soviet terpaksa memindahkan ibukota mereka ke Moskow.

Meskipun sebagian besar petinggi Soviet ingin melanjutkan pertempuran, sebagian besar tentara telah dihancurkan atau dibubarkan oleh faksi Bolshevik, sehingga mau tidak mau Soviet harus berdamai dengan Jerman. 

Perjanjian Brest-Litovsk pun ditandatangani, mengakhiri Operasi Faustschlag, walau operasi militer Jerman lainnya sempat berlanjut di wilayah Kaukasus dan Krimea.

2. Berdirinya rezim "Bloody White Baron"

7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusiarbth.com

Baron Roman von Ungern-Sternberg adalah seorang tentara di angkatan laut Rusia yang mengajukan diri untuk berperang dalam perang Rusia-Jepang. Dia diturunkan dari jabatannya karena perilaku kerasnya, tetapi diizinkan tetap berada di dalam militer karena koneksi aristokratnya.

Yakin bahwa Rusia akan berhadapan dengan Jepang lagi, von Ungern-Sternberg langsung pergi ke Timur Jauh untuk ikut berpartisipasi. Ia pun bergabung dengan Divisi Amur, lalu terpikat pada budaya Dauria dan Xinjiang serta Buddhisme Mongolia dan Tibet.

Ketika Perang Dunia I meletus, von Ungern-Sternberg ikut berperang di Prusia. Ia kemudian bergabung dengan Gerakan Putih setelah Revolusi Bolshevik meletus. Dikalahkan oleh Tentara Bolshevik, ia melarikan diri ke timur, menjadi gubernur wilayah Dauria di bawah komando Ataman Semenov yang didukung oleh Jepang.

Di sana, von Ungern-Sternberg memerintah dengan teror, membantai orang-orang Yahudi dan Bolshevik dalam periode yang dikenal sebagai "Atamanschina" atau zaman Ataman.

Dia akhirnya mengkhianati Semenov dan mengambil pasukan pribadinya untuk menaklukkan Mongolia. Di sana, ia mengusir orang Tionghoa, merebut Urga (sekarang Ulan Bator), mengembalikan Bogd Khan ke atas takhta dan menjadikan dirinya sendiri sebagai diktator.

Von Ungern-Sternberg bermimpi memulihkan monarki Rusia dan membangun kerajaan Eurasia di bawah komandonya sendiri yang membentang sampai selatan India. Mengutip dari Telegraph, ia melakukan banyak kekejaman di bawah rezimnya, sehingga disebut dengan julukan "Bloody White Baron."

Rezimnya memaksa Soviet mengirim pasukan ke Mongolia. Von Ungern-Sternberg akhirnya berhasil ditangkap dan dieksekusi mati oleh Soviet pada tahun 1921.

3. Pemberontakan Legiun Cekoslowakia

7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusiacommons.wikimedia.org

Sebanyak 60.000 orang dari Legiun Cekoslowakia berjuang untuk Rusia dalam Perang Dunia I dengan harapan dapat membebaskan tanah air mereka dari pemerintahan Austro-Hungaria. Namun kaum Bolshevik yang merebut kekuasaan Rusia dan berdamai dengan Blok Sentral memandang Legiun Cekoslowakia sebagai pengkhianat yang harus dieksekusi.

Setelah menentang upaya Soviet yang ingin melucuti senjata mereka di Chelyabinsk, legiun tersebut malah mengubah jalur kereta api menjadi barak, toko roti, bengkel, dan rumah sakit di sepanjang Trans-Siberia Railway, merebut kota dan stasiun telegraf di sepanjang rel.

Mereka bersekutu dengan Tentara Putih dan berhasil mengendalikan daerah yang membentang dari Volga sampai ke Pasifik. Pada Juni 1918, legiun merebut pelabuhan Vladivostok dari Soviet. Dipuji oleh Presiden Woodrow Wilson, legiun itu segera didukung oleh pasukan Amerika, Kanada, Inggris, Prancis, Italia, dan Jepang.

Namun, ketika Tentara Putih dikalahkan, Legiun Cekoslowakia terperangkap oleh pasukan Bolshevik dan kesepakatan pun terpaksa dibuat. Mereka harus memberikan emas tsar yang diambil di Kazan ke kaum Bolshevik, dan akan diberi waktu untuk dievakuasi oleh Sekutu.

Kontribusi mereka dalam perang melawan kaum Bolshevik mempengaruhi keputusan pemerintah Amerika untuk mengakui Cekoslowakia sebagai negara merdeka setelahnya.

Baca Juga: Abraham Lincoln: Pemersatu Bangsa Amerika Serikat dari Perang Saudara

4. Berdirinya Republik Sosialis Ukraina

7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusiareddit.com

Selama Perang Saudara Rusia, Ukraina memiliki banyak faksi yang bersaing di dalamnya, tetapi mungkin faksi yang paling terkenal adalah Tentara Hitam anarkis milik Nestor Makhno.

Ditangkap pada tahun 1908 karena menjadi anggota revolusioner, ia menghabiskan delapan tahun di penjara Moskow sebelum dibebaskan oleh Pemerintah Sementara Rusia. Setelah dibebaskan, dia kembali ke Guliai Pole dan mengatur serikat tani untuk menentang kulak pemilik tanah, yang sebagian besar terdiri dari Mennonit Jerman.

Makhno mengangkat bendera hitam dan mendeklarasikan berdirinya Republik Sosialis Ukraina, sehingga memancing Tentara Bolshevik untuk pergi ke Ukraina. Di saat yang bersamaan, Tentara Putih di bawah pimpinan Anton Denikin juga berhasil menduduki Ukraina, dan pasukan Polandia di bawah tokoh nasionalis, Jozef Pilsuduski, menyerang wilayah barat Ukraina.

Makhno yang terdesak mengarahkan Pasukan Hitamnya untuk membakar dan menjarah daerah di sekitarnya, sebelum akhirnya bergabung dengan Mennonit untuk membentuk pasukan bersenjata yang disebut "Selbstschutz" untuk mempertahankan diri.

Pada saat itu, kaum anarkis menunjukkan disiplin militer yang mengejutkan dan mengembangkan kemahiran dalam perang kuda modern. Mereka mengembangkan platform senjata bergerak yang ditarik oleh kuda (tachanka), yang kemudian disalin oleh Soviet.

Tentara Hitam juga ikut membantu Tentara Merah untuk mengalahkan Tentara Putih di Ukraina. Tetapi ketika Tentara Merah bergerak ke selatan, mereka mengubah kota-kota  Makhnovist menjadi komunis dan menggantung para partisan anarkis. Penyakit dan serangan Bolshevik yang konstan akhirnya menghancurkan pasukan anarkis.

Soviet kemudian menyalahkan semua kekejaman yang terjadi di Ukraina kepada Tentara Hitam. Terpaksa meninggalkan negara itu, Makhno akhirnya meninggal di Paris pada tahun 1934.

5. Ekspedisi Beruang Kutub

7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusiadetroitnews.com

Setelah Perang Dunia I berakhir, Amerika mulai menyebarkan pasukannya ke Rusia utara untuk membantu para simpatisan tsar. Mereka menyimpan suplai bantuan di pelabuhan Murmansk dan Archangel untuk didistribusikan kembali ke Tentara Putih yang didukung oleh Sekutu.

Beberapa politisi percaya bahwa dukungan Sekutu diperlukan Tentara Putih untuk mengalahkan Faksi Bolshevik. Pada tahun 1918, 5.500 tentara dari Infanteri ke-339 dan unit-unit pendukung dikirim ke Archangel dalam Ekspedisi Rusia Utara atau lebih populer dengan nama "Ekspedisi Beruang Kutub".

Dengan tujuan untuk memerangi Bolshevik secara diam-diam, mereka bergabung dengan pasukan internasional yang dipimpin oleh Inggris. Mereka harus maju ke wilayah selatan dan timur untuk bergabung dengan pasukan Rusia anti-Bolshevik yang tersebar di wilayah tersebut.

Pada tahun 1919, dua kompi dari Korps Transportasi Angkatan Darat Amerika menemani para prajurit untuk menjaga jalur kereta api. Namun ekspedisi itu terhalang oleh kondisi musim dingin yang mengerikan di utara Rusia. Penduduk setempat juga membenci kehadiran Sekutu dan memiliki sedikit antusiasme untuk memerangi Tentara Merah.

Ekspedisi itu akhirnya menjadi misi intervensi yang gagal. Pasukan Sekutu pun menarik diri, meninggalkan Tentara Putih untuk melawan pasukan Bolshevik sendirian.

6. Insiden Nikolayevsk

7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusiamedium.com

Pada tahun 1919, Jenderal Tentara Putih, Alexander Kolchak, memerintah wilayah Omsk. Ia didukung oleh Jepang namun sangat dibenci oleh partisan Rusia karena kebijakan represifnya.

Setelah unit Jepang di sana hampir dimusnahkan oleh partisan Rusia, Jepang membalas dengan membunuh 232 penduduk desa Ivanovka. Pembantaian sejenis dilakukan oleh kedua belah pihak, namun yang paling terkenal adalah Insiden Nikolayevsk.

Dengan populasi 450 orang nelayan, pedagang, dan penduduk lokal Jepang, Nikolayevsk diduduki oleh pasukan infanteri Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada tahun 1918. Namun pada Januari 1920, kota itu dikepung oleh pasukan Bolshevik di bawah komando Yakov Triapitsyn.

Gencatan senjata diatur dan Tentara Merah diperbolehkan masuk ke dalam kota, tetapi langsung diserang oleh tentara Jepang ketika mereka tahu bahwa kaum Bolshevik akan mengeksekusi siapa saja yang mendukung Tentara Putih.

Pasukan Jepang berhasil dikalahkan, dan Triapitsyn memerintahkan eksekusi atas 300 tahanan yang tersisa sebagai pembalasan. Pasukan Bolshevik kemudian menyalakan peristiwa itu kepada warga sipil, membunuh sebagian besar penduduk dan meninggalkan kota dalam keadaan hancur.

Jepang sangat marah atas pembantaian itu dan mengutuk kebiadaban Tentara Merah. Meskipun Triapitsyn akhirnya dieksekusi oleh Soviet, Jepang tetap menggunakan insiden itu sebagai alasan untuk menduduki Pulau Sakhalin utara, dan untuk memperpanjang pendudukan Jepang di Siberia.

7. Dekazakisasi

7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Balik Perang Saudara Rusiamagnoliabox.com

Pada tahun 1919, pemerintah Bolshevik melembagakan kebijakan Decossackization yang dirancang untuk menghilangkan kaum Cossack (Kazaki), terutama Don dan Kuban Cossack, dari kelas sosial dan kekuatan politik semi-independen.

Pada 24 Januari 1919, resolusi rahasia Komite Sentral Partai Bolshevik menyerukan teror massal terhadap para Cossack yang kaya, yang harus dimusnahkan dan secara fisik harus dihilangkan sampai "orang terakhir." Pada bulan Februari dan Maret, Tentara Merah masuk ke wilayah Don dan membantai setiap Cossack yang jatuh ke dalam genggaman mereka.

Dalam beberapa minggu, antara 8.000 sampai 12.000 Cossack terbunuh. Dua bulan kemudian, serangan tersebut ditarik karena meningkatnya pemberontakan Cossack dan oposisi dari beberapa anggota partai, walau penganiayaan terhadap Cossack tetap berlanjut dengan cara lain.

Pada tahun 1920, pemerintahan Cossack dihapus, dan Soviet mengambil alih administrasi pemerintahan di wilayah Cossack. Pada bulan Juni, pemimpin Cheka, Karl Lander, dibuat berkuasa penuh atas Kuban dan Don. Dia mendirikan pengadilan yang menjatuhkan hukuman mati terhadap ribuan Cossack dan mengirim sisanya ke kamp konsentrasi.

Menjelang akhir tahun, penduduk di lima wilayah Cossack — Kalinovskaya, Ermolovskaya, Romanovskaya, Samachinskaya, dan Mikhailovskaya — diasingkan ke Basin Donets untuk bekerja di tambang sebagai pekerja paksa.

Banyak Cossack melarikan diri dari wilayah Rusia, menetap di Bulgaria dan Yugoslavia dan kemudian bergabung dengan tentara Jerman selama Perang Dunia II. Namun pada tahun 1945, Inggris menyerahkan 35.000 tawanan perang Cossack ke Uni Soviet untuk dieksekusi mati.

Walau sikap Soviet terhadap Cossack kemudian melunak, pengalaman dekazanisasi akan selalu diingat. Cossack menggunakannya sebagai bukti bahwa mereka pantas mendapatkan pengakuan sebagai kelompok yang dianiaya selama periode glasnost pada tahun 1980-an.

Nah, itu tadi 7 peristiwa penting yang terjadi di balik Perang Saudara Rusia. Perang saudara ini akhirnya dimenangkan oleh Faksi Bolshevik, menahbiskan Lenin ke atas pucuk pimpinan Uni Soviet dan menyebarkan paham baru, Marxisme-Leninisme, yang nanti akan mempengaruhi pendirian Partai Komunis Indonesia di kemudian hari.

Baca Juga: Perang Saudara di Yaman Tewaskan 150 Orang Selama Akhir Pekan

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya