7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!

Kalian percaya atau ga percaya nih?

Selama beberapa bulan terakhir kita digemparkan dengan wabah Novel Coronavirus (COVID-19) yang telah menyebar ke lebih dari 172 negara di seluruh dunia. Oleh karena itu, COVID-19 resmi ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret lalu. Periode isolasi pun wajib diberlakukan di setiap negara yang terjangkit, terlebih dengan kasus kematian yang tinggi.

Di saat komunitas medis tidak memiliki cukup pengetahuan untuk melawan virus ini, ditambah dengan kepanikan dalam skala besar di seluruh dunia, beberapa teori konspirasi mulai muncul ke permukaan dan semakin memperkeruh keadaan. Nyatanya, teori konspirasi tidak asing dengan wabah penyakit menular dan, juga, mematikan. Berikut 7 teori konspirasi di balik wabah penyakit yang mematikan.

1. Demam berdarah

7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!ecdc.europa.eu

Penyakit ini memang terkenal karena telah merenggut banyak nyawa, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Namun pada tahun 2019, demam berdarah melanda di beberapa negara Afrika dan Timur Tengah dengan negara Pantai Gading dan Pulau Réunion dengan tingkat infeksi tertinggi.

Para ilmuwan sendiri sudah berusaha memerangi demam berdarah dengan bantuan Wolbachia, bakteri yang dapat menghentikan virus Aedes aegypti untuk bereproduksi di dalam nyamuk. Dengan menginfeksi nyamuk dengan Wolbachia, para ilmuwan berharap untuk menekan penyebaran penyakit ini di masa mendatang.

Terlepas dari upaya besar untuk menghentikan wabah ini, teori konspirasi tentang Wolbachia muncul. Melansir dari laman Fortune, teori utamanya adalah bahwa alih-alih memerangi wabah demam berdarah, Wolbachia justru menciptakan lebih banyak masalah dengan meningkatkan kemungkinan infeksi virus pada manusia.

Teori aneh lainnya menuduh Bill Gates, menyebutkan kalau ia telah memanfaatkan Wolbachia untuk mengurangi jumlah populasi Bumi.

2. Infeksi virus Nipah

7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!duke.edu

Infeksi virus Nipah disebabkan oleh paparan hewan yang terinfeksi seperti babi atau buah yang sudah terlebih dulu dimakan oleh kelelawar. Virus ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia. Gejala-gejala virus ini termasuk demam, sakit kepala dan kesulitan bernapas, di mana komplikasinya dapat menyebabkan kejang dan radang otak.

Pada tahun 2018, wabah virus Nipah di Kerala, India, merenggut 17 nyawa. Setelah ditelusuri, wabah ini berasal dari kelelawar buah. Namun sebuah kasus baru dilaporkan di Kochi, India, pada 4 Juni 2019, walau orang yang terjangkit berhasil sembuh dan tidak ada kasus baru yang dilaporkan sejak itu. 

Namun, seorang ahli teori konspirasi mulai menyebarkan desas-desus kalau virus itu adalah "tipuan" dari perusahaan obat untuk meningkatkan penjualan mereka. Melansir dari The News Minute, ia juga menyiratkan kalau pemerintah dan perusahaan-perusahaan farmasi bekerja sama untuk memperoleh keuntungan.

Ahli teori konspirasi yang sama juga menyebutkan klaim tentang fakta kalau kelelawar buah telah menularkan virus Nipah sebagai hoaks. Ia mengatakan kalau orang-orang tidak perlu pergi ke rumah sakit jika mereka memiliki gejala. Sebaliknya, mereka harus mengubah diet makanan dan minum lebih banyak air. 

3. H1N1

7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!cdc.gov

Diperkirakan kalau pandemi virus H1N1 (flu babi) pada tahun 2009 telah menewaskan lebih dari 500.000 orang di seluruh dunia. Sementara pandemi ini dinyatakan berakhir pada 10 Agustus 2010, H1N1 tetap muncul setiap tahun sebagai virus flu musiman.

Pada Oktober 2009, Billy Corgan, vokalis Smashing Pumpkins, menyatakan kalau dia percaya kalau virus itu diciptakan oleh seseorang untuk menakut-nakuti warga biasa. Billy mencurigai pernyataan Presiden Barack Obama tentang keadaan darurat nasional, menganggap kalau hal itu tidak perlu dan bukan cerminan sebenarnya dari situasi saat itu.

Billy juga mengatakan kalau dia akan melewatkan segala bentuk imunisasi H1N1 karena dia tidak mempercayai siapa pun yang membuat vaksinnya. Teori konspirasi lain mengatakan kalau WHO berkonspirasi dengan perusahaan obat untuk menciptakan "tipuan flu babi" untuk memicu kepanikan di seluruh dunia. 

Baca Juga: 7 Teori Konspirasi Virus Corona yang Gak Masuk Akal, Jangan Dipercaya!

4. Demam Zika

7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!bbc.com

Pada tahun 2015, virus Zika terdeteksi di Brasil. Demam Zika, yang disebabkan oleh virus ini, segera menyebar ke Amerika Selatan dan Utara serta Asia Tenggara dan pulau-pulau di Pasifik. Epidemi ini baru berakhir pada November 2016.

Virus ini disebarkan oleh spesies nyamuk yang juga menyebabkan demam berdarah, walau penyebaran virus ini juga dapat melalui hubungan seksual. Hal ini pun melahirkan kekhawatiran, di mana beberapa orang percaya kalau virus Zika akan menyebabkan cacat lahir yang parah pada bayi. 

Teori konspirasi tentang wabah ini beragam, mulai dari disebabkan oleh vaksin, weed-killers, dan sekali lagi, Bill Gates. Teori yang muncul di postingan Reddit bahkan mengatakan kalau nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik adalah penyebab meluasnya wabah Zika.

5. Ebola

7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!tellerreport.com

Kasus Ebola yang terparah dalam sejarah mungkin terjadi antara 2013 dan 2016 dengan ribuan kematian di wilayah Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Angka-angka itu tidak seratus persen benar karena sekitar 70% kasus tidak pernah dilaporkan. Bisa dibilang kalau Ebola memiliki teori konspirasi yang paling menghalangi upaya medis untuk mengurangi penyebarannya.

Sebuah artikel yang diterbitkan mengklaim kalau Ebola diproduksi di Amerika sebagai senjata biologis untuk membunuh jutaan orang di Afrika. Tak hanya itu, bahkan selebriti sekelas Chris Brown membuat tweet yang menyebutkan Ebola sebagai bentuk kontrol populasi.

Forum-forum online juga menuduh Centers for Disease Control and Prevention memiliki "hak eksklusif" terhadap virus ini dan menghasilkan profit dari vaksin yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

Teori lain menyatakan kalau Obama mengirim tim medis Amerika ke Afrika, apa pun risikonya, karena ia merasa bersalah atas perbudakan orang kulit hitam di masa lampau. Teori kalau virus ini dibuat oleh Tatanan Dunia Baru sehingga dapat memberlakukan larangan perjalanan dan mempraktikkan kontrol militer juga populer di forum-forum internet.

6. HIV/AIDS

7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!independent.ng

HIV/AIDS mungkin menjadi salah satu epidemi yang paling menakutkan dalam sejarah. Pada puncak penyebarannya, para dokter tidak tahu apa yang sedang mereka hadapi, bagaimana penyakit ini menyebar atau bagaimana cara mengobatinya. Teori konspirasi pun tersebar luas meskipun ada upaya besar untuk mendidik masyarakat dengan fakta-fakta ilmiah tentang penyakit ini.

Melansir dari laman resmi HIV (hiv.gov), sebuah survei door-to-door yang dilakukan di California pada tahun 1999 menunjukkan bahwa sekitar 27% responden percaya bahwa HIV/AIDS diproduksi oleh pemerintah federal Amerika sebagai senjata untuk melawan orang kulit hitam.

Selain di Amerika, masyarakat di belahan dunia lain juga percaya dengan teori-teori konspirasi semacam ini. Pada tahun 2004, 55% masyarakat Amerika Latin sangat yakin kalau pemerintah Amerika sudah memiliki vaksin HIV namun tidak mau mereka sebarkan.

7. COVID-19

7 Teori Konspirasi di Balik Wabah Penyakit Mematikan, Ada COVID-19!sciencenews.org

Bermula dari kasus di Wuhan pada tahun 2019, COVID-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia layaknya kebakaran api. Menurut Worldometers, sejauh ini sudah ada sekitar 2 juta kasus dengan kematian yang mencapai 134 ribu jiwa di seluruh dunia.

Teori konspirasi tentang wabah ini pun bermunculan di seluruh internet, sampai Google, Twitter, dan Facebook mengambil langkah-langkah tertentu untuk mencegah penyebaran hoaks di seluruh platform mereka.

Sementara beberapa ilmuwan percaya kalau kelelawar mungkin disalahkan atas penyebaran virus Corona, nyatanya para korban penyakit ini tidak terinfeksi setelah memakan sup kelelawar seperti yang disebutkan oleh beberapa ahli teori konspirasi.

Informasi yang keliru ini tampaknya menyebar lewat cuplikan video seorang wanita Tiongkok yang memakan sup dengan kelelawar di dalamnya, yang beredar lewat Twitter. Walau menjijikkan, nyatanya rekaman tersebut berasal dari seorang blogger wisata yang makan di sebuah restoran di Palau pada tahun 2016.

Sekali lagi, teori konspirasi tentang corona sebagai senjata biologis juga kembali muncul ke permukaan. Beberapa ahli teori menyatakan kalau virus corona "melarikan diri" dari laboratorium yang aman. Beberapa orang menyebutkan kalau virus ini dibuat oleh Amerika atau Tiongkok sebagai puncak dari perang dagang.

Beberapa orang bahkan mengklaim kalau Clorox atau Lysol akan membunuh virusnya. Beberapa orang menyarankan pada mereka yang sudah terinfeksi untuk meminum pemutih pakaian sementara yang lain mengklaim kalau menghindari es krim atau produk susu lainnya akan membantu mencegah infeksi.

Ya, nyatanya tidak ada satu pun dari klaim di atas yang benar, dan satu-satunya saran yang harus diikuti adalah yang diberikan oleh para tenaga kesehatan profesional dan lembaga kesehatan yang kredibel. Jika kalian belum puas, seorang antivaksin anonim juga menyebarkan desas-desus kalau Bill Gates lah yang telah menciptakan virus Corona.

Percaya atau tidak percaya dengan teori-teori di atas, semua dikembalikan lagi kepada para pembaca. Namun untuk saat ini, dimohon untuk mengikuti berita yang kredibel tentang COVID-19 dan menghindari hoaks-hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.

Baca Juga: Teori Konspirasi: Bill Gates Pencipta COVID-19 karena Danai Vaksinnya?

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya