Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastra

Kalian percaya atau tidak percaya nih?

Jika kalian sering mengulik hal-hal yang tersirat dari novel favorit kalian, kalian mungkin akan menemukan beberapa teori konspirasi gila di dalamnya. Dari Era Elizabeth hingga abad ke-21, beberapa oknum tidak bertanggung jawab nampaknya senang membuat beberapa teori konspirasi tentang buku dan orang-orang yang menulisnya.

Dari sekian banyak teori konspirasi yang dibuat dalam dunia sastra, 7 di antaranya akan dibahas di bawah ini.

1. J.R.R. Tolkien dan C.S. Lewis adalah penganut okultisme

Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastrascreenrant.com

J.R.R. Tolkien dan C.S. Lewis adalah dua penulis fantasi yang paling berpengaruh sepanjang masa, dan novel-novel mereka dicintai di seluruh dunia. Namun, beberapa ahli teori konspirasi mengklaim kalau kedua orang ini terlibat dalam okultisme dan bertujuan mengarahkan pembaca mereka kepada Tatanan Dunia Baru.

Misalnya, dalam The Lord of the Rings mata Sauron konon mewakili mata Illuminati. Beberapa ahli teori juga mengklaim Gandalf melambangkan sosok okultis terkenal, Aleister Crowley, dan bahwa Frodo adalah "calon" yang akan diinisiasi ke dalam kelompok persaudaraan Gandalf tentang ilmu hitam. 

Melansir dari Illuminati-news, seorang ahli teori konsporasi, John Todd, mengklaim kalau Illuminati menggunakan "Sang Cincin" untuk memperbudak setiap orang di dunia. Bahkan puisi Sang Cincin diduga sebagai mantra yang digunakan untuk mengendalikan para pengikut kultus yang telah dicuci otaknya. 

Sebagai bukti, para ahli teori konspirasi juga menyebutkan kalau Tolkien mengajar di Oxford, sebuah perguruan tinggi yang jelas dikelola oleh Illuminati. Lalu, bagaimana dengan Lewis? Novel-novelnya benar-benar alegori Kristen, bukan? Nah, seorang ahli teori konspirasi, Mary van Nattan, mengatakan kalau Aslan sebenarnya mewakili sosok dewa matahari. 

John Todd juga mengklaim kalau novel buatan Lewis adalah suatu bacaan wajib jika kalian ingin bergabung dengan kultus penyihir. Jadi siapa pun yang ingin mempraktikkan ilmu sihir lebih baik pergi ke toko buku setempat dan membeli buku Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari.

2. J.K. Rowling tidak pernah menulis Harry Potter

Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastraheadtopics.com

Seperti yang kita ketahui, J.K. Rowling hanyalah wanita biasa yang kemudian menjadi penulis terkenal di dunia. Namun menurut sutradara asal Norwegia, Nina Grunfeld, sosok J.K. Rowling tidak pernah ada. Grunfeld percaya kalau Harry Potter terlalu sukses untuk menjadi karya dari seorang wanita.

Dia curiga, bagaimana bisa Rowling dapat menghasilkan tujuh novel Harry Potter dalam waktu 10 tahun dan bagaimana buku-buku itu dapat terjual lebih dari 250 juta kopi di seluruh dunia. Seperti yang dilansir dari Guardian, Grunfeld mengklaim kalau seluruh operasi ini terlalu profesional, terlalu licin untuk menjadi hasil dari seorang penulis tunggal.

Sebagai gantinya, ia mengklaim kalau Harry Potter adalah ciptaan perusahaan yang ditulis oleh tim penulis layaknya seri Nancy Drew. Wanita yang kita kenal dan cintai sebagai J.K. Rowling sebenarnya adalah aktris yang dibayar untuk menipu para pembacanya.

Baca Juga: 5 Teori Konspirasi yang Otomatis Gugur Akibat Bukti Tak Terbantahkan

3. Pembunuhan Edgar Allan Poe

Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastrapoetryfoundation.org

Sebagai bapak genre detektif, sudah menjadi hal yang wajar jika kematian Edgar Allan Poe diselimuti misteri juga. Pada 3 Oktober 1849, disebutkan kalau Poe muncul di Baltimore sambil mengigau dan mengenakan pakaian orang lain. Dia meninggal empat hari kemudian, meskipun tidak ada yang tahu pasti bagaimana kronologinya. 

Beberapa mengira dia overdosis, beberapa mengatakan dia menderita diabetes, dan beberapa lainnya bahkan menyalahkan rabies. Seharusnya tidak mengejutkan kalau ada yang mengatakan jika Poe sengaja dibunuh. Melansir dari Shmoop, salah satu teori yang mendukung klaim ini menunjukkan fakta kalau saat itu Poe sedang mabuk. 

Pada tahun 1800-an, ketika musim pemilihan umum tiba, sekelompok gang akan mengumpulkan orang-orang yang berkeliaran di jalan-jalan, memukuli mereka, dan membuat mereka mabuk. Orang-orang itu kemudian akan dibawa ke tempat pemungutan suara dan dipaksa untuk memilih kandidat tertentu beberapa kali untuk mencurangi pemilihan.

Untuk memastikan kalau tawanan mereka tidak dikenali, para penculik akan memaksa mereka untuk mengenakan pakaian yang berbeda setiap kali mereka memberikan suara. Beberapa orang mengira inilah sebabnya Poe muncul dengan mengenakan pakaian yang bukan miliknya. Dugaan yang lain menyebutkan kalau pembunuhan itu lebih pribadi.

Seperti ceritanya, Poe terlibat dengan seorang wanita yang memiliki beberapa saudara lelaki yang posesif. Ketika mereka mengetahui kalau Poe adalah seorang pecandu alkohol, mereka berbicara panjang lebar dengannya lalu mendorongnya untuk memakai pakaian orang lain saat mabuk.

Teori yang paling aneh adalah Poe telah dibunuh oleh kaum Mason. Dengan mengungkap perbuatan jahat mereka melalui kisah seperti The Cask of Amontillado dan Never Bet the Devil Your Head, Poe telah membuat mereka marah sehingga dibunuh dalam perjalanannya ke Baltimore. Namun, sebagian besar sejarawan tidak menaruh perhatian pada teori ini.

4. Sosok sebenarnya yang menulis drama Shakespeare

Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastramentalfloss.com

Kepengarangan Shakespeare telah dipertanyakan oleh banyak cendekiawan. Mereka yang percaya kalau Shakespeare, pria dari Stratford-Upon-Avon, adalah satu-satunya penulis karya seperti Hamlet dikenal sebagai orang Stratfordians. Sebaliknya, mereka yang menentang klaim ini disebut sebagai anti-Stratfordian.

Hal yang menarik adalah, sejumlah tokoh penting seperti Charlie Chaplin, Vanessa Redgrave, Sigmund Freud, Charles Dickens, dan Orson Welles termasuk ke dalam kelompok anti-Stratfordian. Menurut Guardian, mereka percaya kalau Shakespeare hanyalah seorang aktor yang bahkan tidak pernah masuk perguruan tinggi. 

Sebagai gantinya, sosok yang menulis beberapa mahakarya tersebut haruslah seseorang dengan pendidikan tinggi dan berasal dari kelas bangsawan. Jadi, siapakah sosok pria di belakang Shakespeare? Anti-Stratfordian memiliki beberapa kandidat, di mana yang paling populer adalah Christopher Marlowe, Edward de Vere, dan Sir Francis Bacon.

Teori Francis Bacon adalah yang paling masuk akal. Beberapa percaya kalau dia adalah satu-satunya penulis drama Shakespeare, sementara yang lain berpikir kalau dia adalah salah satu anggota dari konspirasi ini. Salah satu penulis yang percaya dengan hipotesis ini adalah penulis terkenal asal Amerika, Mark Twain.

5. Lewis Carroll adalah Jack The Ripper

Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastraoxfordhigh.gdst.net

Jack the Ripper memang telah mengilhami budaya populer lewat spekulasi liar tentang identitas rahasianya. Richard Wallace, seorang ahli teori konspirasi, percaya kalau sosok di balik pembunuh dari Whitechapel itu adalah Charles Lutwidge Dodgson, atau yang lebih dikenal sebagai Lewis Carroll.

Dalam bukunya, Jack the Ripper, Light-Hearted Friend, Wallace mengklaim kalau Carroll bekerja sama dengan temannya, Thomas Vere Bayne, untuk mengurangi populasi pelacur lokal di sana. 

Teori Wallace didasarkan pada anagram yang ditemukan dalam buku-buku Carroll, misalnya yang terdapat dalam The Nursery Alice (ringkasan Carroll dari Alice's Adventures in Wonderland).

Selain itu, Wallace juga menunjuk obsesi Carroll dengan angka 42. Menurutnya, angka itu muncul dalam beberapa karya Carroll seperti Alice's Adventures in Wonderland dan The Hunting of the Snark. Wallace berteori kalau semua korban pembunuhan Jack the Ripper terkait dengan angka ini.

Misalnya, Emma Smith berusia 45 tahun ketika dia dibunuh. Empat puluh lima adalah tiga angka yang lebih dari 42. Martha Tabram ditikam 39 kali dan berusia 39 tahun. Tiga puluh sembilan adalah tiga angka yang kurang dari 42. Yah, tentu saja tidak semua orang percaya pada teori-teorinya.

6. The Catcher In The Rye adalah alat cuci otak CIA

Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastrararehistoricalphotos.com

The Catcher in the Rye adalah salah satu novel paling kontroversial sepanjang masa. Dari tahun 1961 hingga 1982, novel ini menjadi buku yang paling disensor di sekolah dan perpustakaan Amerika. 

Sementara para orang tua keberatan dengan kata-kata kotor dan konten seksual dalam novel ini, para ahli teori konspirasi berpikir kalau Catcher merupakan ancaman yang jauh lebih besar daripada itu. Beberapa orang khawatir kalau kisah di dalamnya dapat mendorong kita untuk membunuh orang lain.

Tentu saja, novel ini dikaitkan dengan pembunuhan John Lennon oleh Mark David Chapman pada tahun 1980. Kemudian, hanya berkisar setahun kemudian, John Hinckley Jr. mencoba membunuh Presiden Ronald Reagan. Kesamaan kedua orang ini adalah, bahwa mereka berdua penggemar berat novel The Catcher in the Rye.

Teori konspirasi menunjukkan kalau penulis novel ini, J.D. Salinger, adalah seorang agen CIA, di mana bukunya adalah sebuah "mekanisme kontrol" yang dibuat untuk mengendalikan orang. 

Dalam sebuah artikel yang dikirim ke Paranoia Magazine, ahli teori komspirasi Adam Gorightly berteori kalau novel itu adalah alat pemicu yang memicu hipnosis, lalu menyuruh pembacanya untuk membunuh orang tertentu. Teori yang gila, bukan?

7. Stephen King membunuh John Lennon

Wajib Tahu, Ini 7 Teori Konspirasi Paling Gila dalam Dunia Sastrawhatculture.com

Masalah dengan teori konspirasi yang menyebutkan kalau CIA mencuci otak Chapman untuk membunuh John Lennon adalah sebuah kemungkinan lain yang lebih mengerikan: mungkin Chapman tidak melakukannya. Mungkin dia hanya "tumbal" dan pembunuh sebenarnya adalah Stephen King. 

Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Steve Lightfoot, penulis Stephen King Shot John Lennon. Sulit dibayangkan? Silakan baca teori di bawah ini jika kalian ingin membayangkannya.

Menurut Lightfoot, Richard Nixon dan Ronald Reagan ingin mengeksekusi Lennon. Lightfoot menemukan informasi ini dengan menulis kode tersembunyi dalam tajuk utama majalah seperti Time dan Newsweek. Oleh karena itu, Nixon dan Reagan merekrut Stephen King untuk menjadi eksekutornya dan Chapman hanya dijadikan aktor untuk disalahkan.

Sebagai buktinya, Lightfoot menunjuk ke foto terkenal Lennon yang memberikan tanda tangannya kepada Chapman hanya beberapa jam sebelum kematiannya (foto di poin sebelumnya). Menurutnya, jelas sekali kalau bukan Chapman yang berada di foto tersebut, karena, ya, sosok itu adalah King sendiri.

Bukti lebih lanjut tentang keterlibatan King juga dapat ditemukan dalam novel-novelnya, Salem's Lot dan The Dead Zone di mana dia menyembunyikan petunjuk tentang kejahatannya. Lightfoot bahkan mengklaim kalau dia menerima surat dari King, mengancamnya untuk tetap diam dan tidak membicarakan teori konspirasi ini lagi.

Pada van-nya (foto di atas), Lightfoot telah menulis alamat webnya dan sebuah klaim yang berani, "Penulis Stephen King, bukan Chapman, telah menembak John Lennon."

Nah, itu tadi 7 teori konspirasi paling gila dalam dunia sastra yang melibatkan buku sampai pengarang terkenal. Bagaimana, apakah kalian percaya dengan teori-teori di atas? Jika tidak, jelaskan alasannya di kolom komentar ya!

Baca Juga: 8 Film Konspirasi Terbaik Berdasarkan Kehidupan Nyata, Mind-Blowing!

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya