Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern 

Benarkah rahim akan berpindah tempat ketika histeria? 

Sedikit familier dengan foto di atas? Ya, mereka adalah para bapak psikologi modern — dari bawah kiri Sigmund Freud, Stanley Hall, dan Carl Gustav Jung; dari atas kiri Abraham Arden Brill, Ernest Jones, dan Sándor Ferenczi. Mereka dikenal karena telah membangun pondasi ilmu psikologi modern.

Sama seperti bidang sains lainnya, ilmu psikologi juga ikut berkembang mengikuti zaman. Bahkan di era di mana kita memiliki standar penelitian yang ketat, dana miliaran dolar untuk beberapa universitas prestise dan ilmuwan yang mumpuni, kita masih terus dikejutkan dengan kompleksitas otak manusia dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Jadi, kalian mungkin dapat membayangkan betapa membingungkannya pemikiran dan perilaku manusia sebelum ilmu psikologi itu ada. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak beberapa teori pra-psikologi yang aneh di bawah ini.

1. Histeria 

Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern sagharborexpress.com

Histeria adalah salah kondisi pra-psikologi tertua yang sudah eksis sejak zaman Yunani kuno. Histeria adalah kondisi medis yang "menangkap" semua perilaku mengganggu di peradaban Eropa. Kondisi ini memengaruhi pria dan wanita secara berbeda. Di saat pria hanya mendapat sedikit diagnosis, varian histeria dalam wanita justru kebalikannya.

Orang-orang Yunani percaya kalau histeria pada wanita disebabkan oleh penyakit fisik yang dikenal sebagai "wandering womb." Tentu saja teori ini terlihat konyol dan tidak ilmiah seperti kedengarannya. Menurut Hippokrates, dokter pada masa Yunani kuno, rahim wanita tertarik pada aroma yang wangi dan muak dengan aroma yang busuk.

Seperti dilansir laman Wired, ketika rahim menemukan bau busuk, ia akan berpindah ke tempat lain di dalam tubuh sehingga menyebabkan kecemasan, sesak napas, kehilangan selera makan atau seks, sampai pingsan. Ketika mitos ini dihilangkan, ketidakpuasan seksual mulai dijadikan sumber yang mendasari histeria.

Oleh karena itu, para dokter biasanya menawarkan sesi masturbasi pribadi untuk para wanita di Eropa pada Abad Pertengahan. Hal ini dianjurkan karena banyak dari wanita yang tidak tahu apa-apa tentang alat kelamin mereka sendiri. Akhirnya, praktik ini mengarah pada penemuan mainan seks pada abad ke-18.

2. Mesmerisme 

Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern commons.wikimedia.org

Kata "mesmerisme" sendiri berasal dari penciptanya, seorang dokter Austria bernama Franz Mesmer. Mesmer percaya bahwa ada cairan magnetik yang tak terlihat pada tubuh manusia dan hewan. Ketika medan magnet tersebut tidak seimbang, hal itu akan menyebabkan histeria.

Berdasarkan jurnal dari Michigan Mental Health Networker, Mesmer menggunakan teknik mesmerisme yang melibatkan pemasangan magnet di tubuh pasiennya untuk mengobati histeria. Tekniknya ini akan membuat pasien jatuh ke dalam kondisi pingsan dan tampaknya akan menyembuhkan mereka saat terbangun.

Aliran ini mendapatkan sedikit pengikut di Eropa dan Amerika Serikat, termasuk tokoh-tokoh terk3. Kerasukan setanenal seperti Wolfgang Amadeus Mozart, Charles Dickens, dan ratu Prancis, Marie Antoinette.

Sayangnya untuk Mesmer, ketika para ahli pemerintah Prancis (salah satunya adalah Benjamin Franklin, yang saat itu menjadi penduduk Paris) menilai kalau metodenya didasarkan pada permainan kata-kata yang berefek pada sugesti pasien sehingga menyebabkan pingsan.

Mesmerisme ditinggalkan, tetapi perdebatan menarik antara sugesti dan kekuatan psikis lahir setelahnya. Secara tidak langsung, mesmerisme mengarah pada penciptaan hipnosis dan hipnosis panggung.

Baca Juga: 7 Taktik Perang Kuno Ini Dipakai untuk Menghancurkan Psikologi Musuh

3. Kerasukan setan 

Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern telegraph.co.uk

Kerasukan setan adalah fenomena yang masih sering muncul di zaman modern. Dahulu kala, para pasien yang memiliki gangguan mental sering diasosiasikan dengan kerasukan setan. Salah satu contohnya adalah gangguan bipolar. 

Seperti yang dilansir dari jurnal Mental Health, Religion & Culture, gangguan ini dapat menyebabkan periode depresi dan mania yang berganti-ganti, ledakan energi sepanjang hari dengan sedikit atau tanpa tidur, pengambilan keputusan spontan, dan gangguan terhadap rutinitas harian.

Tanpa pemahaman nyata tentang ilmu neurologi atau psikologi, tentu saja episode manik seperti ini sempat membingungkan nenek moyang kita, sehingga mereka sering menyamakannya dengan kerasukan setan. Bagi mereka, solusinya adalah ritual pengusiran setan.

Selain gangguan bipolar, skizofrenia juga sering dikaitkan dengan "kerasukan setan." Kehadiran suara-suara di kepala seseorang dapat dengan mudah dikaitkan dengan anggapan ada "makhluk lain" di dalam pikiran kita.

Sebenarnya masih banyak lagi gangguan psikologis yang termasuk dalam kategori ini, seperti psikosis dan gangguan identitas disosiatif. Untungnya, hari ini kita berhasil mengusir para "setan" melalui obat-obatan dan terapi, alih-alih dengan air suci, eksorsisme, atau isolasi.

4. Penafsiran mimpi 

Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern wikiwand.com

Dimulai dengan interpretasi metaforis yang sering muncul dalam kisah-kisah para nabi dalam Alkitab atau Al-Qur'an, teori pra-psikologi ini masih populer sampai hari ini. Teori ini dikenal sebagai teori tafsir mimpi dan sudah diterima secara universal. Sebuah contoh awal dari praktik tafsir mimpi yang terdokumentasi adalah dari Kerajaan Babilonia.

Di dalam Kitab Daniel, ada anekdot yang sangat bagus tentang budaya mimpi di Babilonia. Di sana, disebutkan kalau para penyihir dan peramal dapat disewa untuk melakukan penafsiran mimpi. Sedangkan di Tiongkok kuno, mimpi dianggap sebagai evaluasi dari realitas dan identitas kita.

Salah satu kisah terkenal adalah kisah Zhuang Zhou yang bermimpi terbang sebagai kupu-kupu tetapi mendapati dirinya menjadi manusia ketika ia bangun. Apakah Zhuang bermimpi menjadi kupu-kupu atau seeokor kupu-kupu bermimpi menjadi Chuang? Orang Tiongkok sendiri kurang menganggap mimpi sebagai identifikasi simbolisme dan lebih sebagai eksplorasi filosofis.

Oleh karena itu, Freud masuk ke dalam wacana tafsir mimpi dan mulai mengeksplorasi tema simbolisme. Dalam bukunya, The Interpretation of Dreams, Freud menguraikan berbagai cara tentang bagaimana mimpi berfungsi sebagai fantasi pemenuhan harapan yang terdistorsi melalui kondisi mental yang tidak relevan.

Saat ini, para ilmuwan percaya pada beberapa teori untuk bermimpi, termasuk konsolidasi memori, pemecahan masalah, dan aktivitas otak acak. Namun, sebagian besar orang masih memakai teori Freud tentang tafsir mimpi.

Penelitian menunjukkan kalau orang Amerika kemungkinan besar akan melewatkan sebuah penerbangan jika mereka bermimpi mengalami kecelakaan pesawat pada malam sebelumnya, seperti halnya jika mereka melihat sebuah berita tentang kecelakaan pesawat pada rute perjalanan mereka sebelum berangkat.

5. Frenologi 

Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern jstor.org

Frenologi adalah ilmu yang dikembangkan sekitar tahun 1800 oleh Franz Gall. Pada saat itu ia berpikir, bagaimana jika otak adalah sumber dari kecerdasan dan kepribadian manusia? Dan bagaimana jika kita dapat memberi tahu kecerdasan dan pola perilaku seseorang dengan mengukur bentuk kepala mereka dan mempelajari benjolan dan celah di atasnya?

Mengutip dari laman Phrenology.org, Gall berteori kalau otak adalah organ pikiran. Dia benar tentang hal ini dan telah membuka jalan bagi ilmu saraf di era modern. Pada saat itu, Gall berspekulasi tentang berbagai wilayah otak yang bertanggung jawab atas sifat-sifat kepribadian yang berbeda, menjadikannya aspek kunci dari ilmu saraf.

Sisi yang salah dari teorinya adalah bahwa kita tidak dapat menentukan kecerdasan atau kepribadian seseorang dari melihat kepala seseorang atau mengukurnya. Beberapa ahli frenologi bahkan menggunakan teori ini untuk "membuktikan" keunggulan orang kulit putih daripada yang lain dan beberapa orang masih menggunakan argumen ini sampai sekarang.

Pada dasarnya, Gall memiliki teori yang benar dan eksekusi yang salah. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh pada argumen-argumen superioritas ras seperti yang sering diklaim oleh Nazi dan para white supremacist.

6. Eugenika 

Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern fineartamerica.com

Konsep eugenika pertama kali dicatat oleh Plato dalam bukunya, Republik, dengan gagasan untuk membiakkan "wali" atau kelas elit secara selektif di Yunani. Perlu diketahui kalau demografi Yunani pada saat itu homogen dan tidak ada hubungannya dengan ras. Singkatnya, semua yang dikatakan Plato berkaitan dengan karakter moral dan kecerdasan.

Istilah eugenika kemudian diciptakan oleh Francis Galton yang menulis Hereditary Genius. Dalam bukunya, Galton mendalilkan kalau bakat itu diwariskan secara turun temurun dan masyarakat umum harus berhenti membuang-buang waktu untuk melindungi ras rendahan. Sebaliknya, mereka harus fokus untuk memfasilitasi "ras" yang lebih unggul.

Tidak lama setelahnya, Amerika Serikat tertarik pada konsep eugenika yang menyebabkan lebih dari 64.000 sterilisasi paksa bagi orang miskin, cacat, dan "lemah pikiran" pada awal tahun 1900-an terutama di California. Konsep eugenika juga telah menginspirasi Adolf Hitler untuk melakukan genosida massal terhadap ras non-Arya selama Perang Dunia II berkecamuk.

7. Parapsikologi 

Unik dan Aneh, 7 Teori Ini Sempat Eksis sebelum Era Psikologi Modern ncdcr.gov

Salah satu laboratorium parapsikologi modern yang paling mutakhir, Rhine Research Center, berupaya menjelaskan segala hal yang tidak dapat diketahui oleh sains. Ini kedengarannya menarik sampai kita mengingat bahwa dulu sekali, psikologi memutuskan untuk mempelajari konsep yang ada, bukan yang secara konsisten gagal dalam uji validitas dan reliabilitas.

Parapsikologi sendiri mencakup serangkaian fenomena paranormal, tetapi sebagian besar berfokus pada telepati, kewaskitaan, prekognisi, dan psikokinesis. Parapsikologi mendapatkan puncal popularitasnya pada akhir 1800-an, ketika banyak pendidik dan intelektual terkemuka bergabung dengan Society for Psychical Research di London.

Namun, parapsikologi dengan cepat kehilangan popularitasnya ketika masyarakat sadar kalau bidang keilmuan ini tidak memenuhi pemeriksaan ilmiah yang ketat. Pada tahun 1884, Charles Richet melakukan eksperimen clairvoyance di mana ia menyegel kartu remi di dalam amplop dan membuatnya dapat menebak identitas seseorang.

Subjek ini sangat sukses, tetapi ketika diminta untuk mereplikasi prestasi ini di depan sekelompok ilmuwan, nilainya langsung jatuh ke tingkat yang setara dengan tingkat peluang.

Nah, itu tadi 7 teori yang sempat eksis sebelum era psikologi modern. Unik dan aneh, bukan?

Baca Juga: 7 Teori Psikologi yang Membuktikan Kalau Kita adalah 'Mindless Robots'

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya