5 Fakta Ilmiah Seputar Aroma, Bisa Membangkitkan Memori Masa Lalu

Ada kah aroma yang mengingatkanmu pada momen tertentu?

Apakah ada di antara kamu yang sedang mencium aroma tertentu? Aroma parfum dari bajumu, atau aroma kopi yang sedang kamu seduh. Pernahkah kamu merasakan bahwa menghirup aroma tertentu bisa membuatmu lebih bahagia? Atau, adakah aroma tertentu yang mengingatkanmu pada momen spesial di masa lalu?

Kita melalui banyak hal bersama aroma di dalam keseharian kita. Mungkin ini yang membuat semakin banyak akademisi tertarik untuk melakukan penelitian tentang aroma.

Banyak fakta menarik dari hasil kajian para ahli tersebut. Berikut ini, mari kita simak lima fakta ilmiah seputar aroma.

1. Aroma dapat membangkitkan memori tertentu

5 Fakta Ilmiah Seputar Aroma, Bisa Membangkitkan Memori Masa Lalupexels.com/Leah Kelley

Dalam keseharian, kita sering kali mengingat memori tertentu ketika mencium sebuah aroma. Misalnya, saat kamu mencium aroma parfum tertentu, kemudian memorimu teringat momen ketika kamu sedang berlibur bersama nenekmu di kampung halamannya.

Ternyata, setelah diingat, aroma parfum itu adalah parfum yang digunakan nenekmu ketika berlibur bersamamu. Kaitan antara aroma, indra penciuman, dan memori─yang biasanya terdiri dari subjek (apa/siapa), waktu (kapan), dan tempat (di mana) ini bisa dijelaskan secara ilmiah, lho.

Seorang ahli saraf dari Universitas Toronto, Afif Aqrabawi pada tahun 2018 menemukan keterkaitan antara aroma, indra penciuman, dan memori yang tersimpan di otak.

Aqrabawi dan Profesor Junchul Kim dari Departemen Psikologi Universitas Toronto menemukan bahwa informasi tentang ruang dan waktu berintegrasi dalam suatu wilayah otak yang penting untuk indra penciuman, yakni nukleus penciuman anterior/anterior olfactory nucleus (AON). AON inilah yang menyebabkan kita mengingat momen tertentu ketika mencium sebuah aroma.

2. Saluran saraf antara AON dengan hippocampus berhubungan erat dengan kesulitan pasien Alzheimer dalam mengenali aroma

5 Fakta Ilmiah Seputar Aroma, Bisa Membangkitkan Memori Masa Lalupexels.com/Gerd Altmann

Masih berdasarkan hasil penelitian Afif Aqrabawi dari Universitas Toronto, disebutkan bahwa tikus lebih meluangkan banyak waktu untuk mencium aroma baru dibandingkan dengan aroma yang sudah akrab dengannya.

Preferensi tikus ini digunakan oleh Afif Aqrabawi untuk meneliti struktur dan fungsi AON. Hasilnya, ketika jalur saraf antara AON dan hippocampus pada tikus diputus, maka tikus mengalami masalah memori aroma seperti yang terlihat pada pasien penderita Alzheimer.

Tikus dengan jalur saraf antara AON dan hippocampus diputus, tidak mengingat bahwa aroma yang diberikan kepadanya adalah aroma yang sudah dia endus sebelumnya, sehingga mereka terus mencium sesuatu seolah-olah seperti untuk pertama kalinya.

Sedangkan, tikus yang jalur koneksi sarafnya tidak diputus, tetap dapat mengenali aroma tersebut sehingga tidak menciumnya lebih lama dibandingkan ketika pertama kali mencium aroma tersebut.

Ini membuktikan bahwa defisit penciuman yang diakibatkan adanya gangguan saraf antara AON dan hippocampus, berkaitan dengan penurunan kemampuan seseorang untuk mengingat konteks ‘kapan’ dan ‘di mana’. Hal ini seperti gejala awal yang dialami oleh para penderita Alzheimer.

Baca Juga: 7 Aroma yang Bisa Membuatmu Lebih Bahagia Menurut Sains

3. Penderita obesitas lebih sensitif terhadap aroma

5 Fakta Ilmiah Seputar Aroma, Bisa Membangkitkan Memori Masa Lalupexels.com/rawpixel

Lorenzo D. Stafford dan Ashleigh Whittle dari Departemen Psikologi Universitas Portsmouth di Inggris, pada tahun 2015 memublikasikan sebuah penelitian yang memperlihatkan bahwa orang yang mengalami kelebihan berat badan (obesitas) jauh lebih sensitif terhadap aroma makanan daripada orang yang lebih kurus.

Penelitian Stafford dan Whittel mengikutsertakan 40 mahasiswa sebagai koresponden. Para mahasiswa tersebut dikategorikan ke dalam dua kelompok, yakni obesitas dan non-obesitas. Semua koresponden yang dikutsertakan dalam kondisi sehat secara fisik, bukan perokok, dan tidak sedang malakukan program penurunan berat badan.

Para peneliti meminta mahasiswa untuk mencium aroma cokelat, dan meminta mereka untuk menilai seberapa kuat aroma itu, serta menilai seberapa menyenangkannya ketika mereka menemukan aromanya.

Cokelat tersebut kemudian ‘diencerkan’ sampai dengan konsentrasi terendah, lalu peneliti meminta mahasiswa untuk mengidentifikasi aroma cokelat yang masih bisa mereka cium.

Tim peneliti kemudian menganalisis data untuk menentukan hubungan antara indra penciuman dengan berat badan. Hasilnya, mereka menemukan bahwa orang dengan obesitas memiliki kemampuan lebih baik dalam mendeteksi aroma cokelat dibandingkan dengan kelompok non-obesitas.

Selain itu, kelompok obesitas juga punya penilaian tingkat kesenangan lebih tinggi ketika mencium aroma cokelat dibanding kelompok non-obesitas.

4. Menghirup aroma dapat meningkatkan kemamampuan mengingat

5 Fakta Ilmiah Seputar Aroma, Bisa Membangkitkan Memori Masa Laluunsplash.com/Lucrezia Carnelos

Melansir laman Psychology Today, akademisi dari Universitas Brown, yakni Rachel Herz menjelaskan dalam bukunya The Scent of Disere, bahwa menghirup aroma sembari menyerap informasi dapat meningkatkan kemampuan untuk mengingat sebuah informasi.

Hal ini karena adanya koneksi saraf antara indra penciuman dengan hippocampus yang terlibat dalam pembentukan ingatan baru.

5. Aroma dapat memengaruhi suasana hati

5 Fakta Ilmiah Seputar Aroma, Bisa Membangkitkan Memori Masa Laluunsplash.com/Sharon McCutcheon

Melansir dari laman Scientific American, Rachel Herz menerangkan bahwa emosi dan aroma memiliki keterkaitan erat karena fungsi penciuman berkaitan dengan sistem limbik yang memproses emosi melalui amigdala, dan ingatan melalui hippocampus. Sehingga tidak heran jika sering kali ditemui banyak orang yang suasana hatinya dapat dipengaruhi ketika mencium aroma tertentu.

Namun, Herzt melanjutkan bahwa suatu aroma dapat memengaruhi suasana hati seseorang dengan syarat bahwa aroma tersebut harus memiliki ‘pengalaman’ bersama dengan orang tersebut. Artinya, jika di masa lalu kita pernah mengaitkan suatu aroma dengan peristiwa tertentu, maka itu akan dapat memengaruhi suasana hati kita ketika menghirup aroma yang sama pada masa kini.

Theresa Molnar, Direktur Eksekutif Institut Sense of Smell memaparkan bahwa aroma dapat memiliki efek positif pada suasana hati, kepercayaan diri, peningkatan peforma fisik dan kognitif, serta berperan dalam pengurangan stres.

Itu tadi lima fakta ilmiah seputar aroma. Adakah fakta seputar aroma yang sudah kamu ketahui sebelumnya? Silakan jawab di kolom komentar, ya.

Baca Juga: 5 Fakta Hidung, Organ Pernapasan dan Penciuman yang Luar Biasa

Shinta Dwi Adinda Photo Verified Writer Shinta Dwi Adinda

🖤

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya