Kebiasaan Makan Cepat Ternyata Buruk Bagi Kesehatan Lho

#Sainseru Siapa yang suka makan cepet-cepet?

Rata-rata orang menghabiskan sekitar 9 menit untuk sarapan dan 15 menit untuk makan siang. Bahkan ada beberapa orang yang memang tak suka berlama-lama saat makan sehingga semua makanan langsung ditelan tanpa dikunyah sampai benar-benar hancur. 

Dan tahu gak sih kalau orang yang terbiasa makan cepat-cepat ternyata berpotensi terkena obesitas lebih besar dan punya gangguan metabolisme jika dibandingkan dengan orang yang makannya pelan-pelan?

Lantas apa bahayanya kalau makan cepat-cepat?

1. Tubuhmu gak bisa mengikuti irama kecepatanmu saat makan cepat-cepat

Kebiasaan Makan Cepat Ternyata Buruk Bagi Kesehatan LhoUnsplash.com/Thought Catalog

Dr Anton Emmanuel seorang Gastroenterologist mengatakan, kalau kita makan terlalu cepat bisa membahayakan sistem pencernaan. Saat kamu makan sesuatu terlalu cepat, gak peduli siang atau malam, sistem pencernaanmu tak bisa mengimbanginya sehingga tubuhmu tak bisa memberi tahu otakmu bahwa kamu sudah kenyang sehingga kamu akan secara otomatis makan berlebihan dari porsi normal.

Karena saat kamu mencerna sesuatu, butuh waktu sekitar 20 menit bagi perutmu untuk memberi sinyal pada otak bahwa kamu sudah cukup kenyang. Proses ini gak akan terjadi sebelum lambung di perutmu mulai 'melar' karena terisi makanan.

2. Makan pelan-pelan sebenarnya bisa memberi waktu perutmu untuk 'bernafas'

Kebiasaan Makan Cepat Ternyata Buruk Bagi Kesehatan LhoUnsplash.com/Travis Yewell

Takayuki Yamaji, peneliti dari Universitas Hiroshima Jepang dalam hasil studinya menjelaskan bahwa makan secara perlahan bisa mencegah sindrom metabolisme.

Ingat-ingat saat kamu sedang lapar luar biasa. Sekalinya kamu pegang makanan, mungkin kamu langsung makan apa pun yang ada di hadapan dan menelannya cepat-cepat. Setelah itu mungkin dadamu akan terasa sesak karena perutmu sebenarnya sedang bekerja keras untuk menyeimbangkan 'kecepatanmu' saat makananmu masuk ke perut.

Kenapa dadamu bisa sakit saat makan terlalu cepat? Asam lambungmu akan meningkat dan naik ke kerongkongan sehingga membuat dadamu sakit.

3. Luangkan waktu sedikit lebih lama untuk menikmati makanan yang ada

Kebiasaan Makan Cepat Ternyata Buruk Bagi Kesehatan LhoUnsplash.com/THE 5TH

Sempatkanlah 20 menitmu untuk setiap kali kamu makan sehingga sistem pencernaanmu bisa memulai kegiatan mereka dengan perlahan-lahan untuk 'mengolah' makananmu menjadi nutrisi. Ditambah dadamu juga gak akan terasa sakit dan sesak kalau kamu makan pelan-pelan.

Kan kalau makan pelan-pelan, rasanya akan terasa lebih tajam dan kamu juga akan lebih 'aware' terhadap apa yang kamu makan.

Siapa tahu ada kecoak di dalam makananmu, gak akan ada yang bisa menyangka kan?

4. Pilih jenis makanan yang tinggi serat supaya kamu bisa makan pelan-pelan

Kebiasaan Makan Cepat Ternyata Buruk Bagi Kesehatan LhoUnsplash.com/Toa Heftiba

Makanan tinggi serat seperti sayuran akan membuatmu lebih lama duduk di meja makan karena tekstur mereka yang memang harus dikunyah sampai lembut. Buat jatah 'kunyahan' yang harus kamu lakukan tiap kali memasukkan makanan ke mulut. Misalnya, kamu harus mengunyah minimal 25 kali tiap makanan masuk ke mulut dan  jangan menelannya sebelum 25 kali kunyahan.

 

5. Kalau kamu makan sama teman, ngobrol dengan mereka bisa bikin tempomu melambat

Kebiasaan Makan Cepat Ternyata Buruk Bagi Kesehatan LhoUnsplash.com/Kelsey Chance

Jadilah makhluk sosial, jangan mainan HP melulu kalau lagi makan sama teman. Ngobrollah dengan teman soal apa saja, nanti pasti kamu nggak akan sadar kalau kamu makan gak terlalu banyak dan sudah merasa kenyang.

Latihlah tubuhmu untuk makan perlahan agar bisa mencerna nutrisi lebih baik. Kamu nantinya akan bersyukur karena mau meluangkan waktu lebih untuk makan perlahan karena kamu nggak bakal mau menyia-nyiakan kesehatan hanya karena makan terlalu cepat.

Ice Juice Photo Verified Writer Ice Juice

A dyslexic peculiar organism capable of turning caffeine into words.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya