5 Bahasa di Dunia yang Akan Segera Punah, Mengkhawatirkan

Telah kehilangan banyak penutur asli

Bahasa memainkan peranan penting dalam mendefinisikan identitas sosial dari suatu kelompok atau bangsa. Ketika sebuah bahasa hilang, maka kita juga kehilangan akses ke sejarah, budaya, dan pengetahuan penuturnya.

Untuk alasan ini, sejarawan, ahli bahasa, dan ilmuwan sosial membunyikan alarm atas sejumlah besar bahasa yang akan segera menghadapi kepunahan. Berikut lima bahasa yang diprediksikan akan segera punah.

1. Bahasa Belarusia

https://www.youtube.com/embed/gS1xbcvSQFY

Bersama dengan bahasa Rusia, bahasa Belarusia adalah bahasa resmi bersama negara bagian Belarusia. Belarus adalah bagian dari Uni Soviet sampai pembubarannya pada tahun 1991. Meskipun Joseph Stalin tidak menerapkan larangan terbuka terhadap bahasa Belarusia, ia mendorong adanya penggunaan bahasa Rusia di lembaga dan sekolah resmi.

Berbicara dengan bahasa Rusia dipandang sebagai simbol kesetiaan warga negara kepada Uni Soviet dan akhirnya penggunaan bahasa Belarusia pun menurun. Karena kedua bahasa tersebut serupa secara struktural dan gramatikal, transisi ke bahasa Rusia dicapai dengan cukup mudah dan masyarakat umum tidak bersedia untuk beralih kembali ke bahasa Belarusia setelah kemerdekaan.

Saat ini, bahasa Rusia digunakan untuk tujuan resmi, hukum, politik, dan pendidikan, sedangkan bahasa Belarusia digunakan untuk tradisi budaya dan cerita rakyat yang sebagian besar diadopsi oleh penduduk pedesaan atau kelompok oposisi.

2. Bahasa Hawaii

https://www.youtube.com/embed/uhusTQ58bvc

Pulau Hawaii adalah satu-satunya negara bagian Amerika Serikat dengan dua bahasa resmi, yakni Inggris dan Hawaii. Bahasa Hawaii mulai menghadapi krisis segera setelah akhir abad ke-18, dengan penyakit yang dibawa oleh kolonial Inggris yang membunuh ratusan ribu orang Hawaii selama abad berikutnya.

Dengan beberapa perkiraan, populasi telah berkurang hampir 80 persen. Bahasa Hawaii mengalami kemunduran besar lainnya setelah penangkapan Hawaii oleh pasukan Amerika Serikat pada tahun 1896.

Saat ini, tersisa sekitar 2000 penutur asli, bahasa Hawaii pun dianggap sangat terancam punah oleh UNESCO. Aktivis lokal telah memelopori gerakan untuk menghidupkan kembali bahasa tersebut untuk memicu harapan bahwa bahasa tersebut akan mengalami kebangkitan untuk menghindari kematian.

Baca Juga: Tak Disangka, 6 Hal ini Terjadi Setelah Dinosaurus Punah

3. Bahasa Navajo

https://www.youtube.com/embed/Bspko-STwAs

Pada tahun 1868, pemerintah Amerika Serikat menandatangani perjanjian dengan Navajo Nation, reservasi penduduk asli Amerika terbesar di Amerika Serikat. Perjanjian itu mengamanatkan pendidikan wajib kepada semua anak. Anak-anak asli Amerika pun dikirim ke sekolah asrama di mana mereka diajarkan secara eksklusif dengan bahasa Inggris dan dihukum jika mereka berbicara bahasa Navajo.

Saat ini, bahasa Navajo adalah salah satu bahasa pribumi yang paling umum digunakan di Amerika Utara. Tersisa lebih dari 120.000 orang berbicara bahasa Navajo, bahasa ini pun dianggap rentan karena fakta bahwa generasi muda jauh lebih mungkin untuk belajar dan berbicara dengan bahasa Inggris daripada bahasa Navajo.

4. Bahasa Irlandia

https://www.youtube.com/embed/BuIiA9lBNC4

Bahasa Irlandia adalah bahasa Celtic yang merupakan bahasa utama orang Irlandia hingga pertengahan 1800-an. Ketika Kerajaan Inggris memperkuat kekuasaannya atas Irlandia, bahasa Inggris secara bertahap pun menggantikan bahasa Irlandia sebagai bahasa yang dominan di negara itu.

Irlandia kemudian mendapat pukulan telak selama Kelaparan Kentang Irlandia tahun 1845 yang menewaskan hampir 15% populasi Irlandia. Banyak dari mereka yang mampu berbahasa Inggris melarikan diri ke daerah perkotaan, di mana bahasa Inggris sudah lebih umum.

Saat ini, bahasa Irlandia adalah bahasa resmi pertama Irlandia yang dianggap "sangat terancam punah" oleh UNESCO. Penutur fasihnya berkisar antara 20.000 hingga 40.000 di seluruh dunia.

5. Bahasa Euskara

https://www.youtube.com/embed/S1l9oDiSiEQ

Bahasa Euskara dituturkan oleh orang-orang di wilayah Basque di Spanyol. Bahasa tersebut telah bertahan sejak era prasejarah sampai di bawah penindasan berat oleh diktator militer Spanyol, Jenderal Francisco Franco.

Penutur Euskara menghadapi penganiayaan politik yang parah, terlepas dari apakah mereka berbicara secara pribadi atau di depan umum. Karena orang tua takut mewariskan bahasa tersebut kepada anak-anak mereka, bahasa tersebut saat ini dianggap rentan dengan sekitar 660.000 penutur yang fasih.

Hilangnya bahasa yang berumur panjang dan sebelumnya digunakan secara luas adalah bukti bahwa tidak ada bahasa yang benar-benar aman dari kepunahan seiring waktu. Maka dari itu, kita harus terus bijak dalam berbahasa dan mempelajari bahasa daerah kita agar tidak mengalami kepunahan.

Baca Juga: 10 Kepunahan Misterius dalam Sejarah, Bikin Bingung Para Ahli

Sintya Yoo Photo Verified Writer Sintya Yoo

nothing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya