Wahana Penjelajah Tertua di Mars 'Hibernasi' Panjang Akibat Badai Debu

Kira-kira bakal bisa beroperasi kembali gak ya?

Planet Mars memang menjadi salah satu objek yang sangat menarik untuk dieksplorasi oleh para pakar peneliti astrofisika. Planet terdekat Bumi yang diduga menyimpan potensi kehidupan ini cukup mengusik rasa ingin tahu manusia agar bisa semakin mengenalinya.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh para peneliti untuk mengenali planet yang dijuluki Planet Merah ini adalah dengan mengirimkan berbagai wahana antariksa yang bertujuan untuk mengambil sampel dan juga berbagai informasi penting terkait dengan kondisi yang terjadi di Planet Mars itu.

Wahana antariksa rover Opportunity menjadi satu wahana antariksa milik NASA yang berada paling lama di Planet keempat dari Matahari ini. Wahana besutan NASA ini kurang lebih sudah hampir 15 tahun mendiami Mars dan mengirimkan berbagai informasi terkait dengan keadaan di Planet Merah itu.

Setelah hampir sekitar 15 tahun mendiami Mars, kini wahana milik NASA ini tengah mengalami ancaman 'hibernasi' panjang akibat adanya fenomena badai debu global yang melanda nyaris sebagian besar wilayah Planet Mars.

1. Menurut penjelasan para ahli, wahana antariksa ini telah 'hibernasi' selama hampir 2 bulan lamanya

Wahana Penjelajah Tertua di Mars 'Hibernasi' Panjang Akibat Badai Debupixabay.com/ Aynur_zakirov

Badai debu global yang terjadi di Planet Mars merupakan salah satu fenomena yang cukup 'rutin' terjadi di Planet tetangga kita itu. Badai debu global biasanya muncul sekali dalam beberapa tahun. Fenomena badai debu global ini akan membuat planet Mars menjadi tertutup kabut.

Adanya fenomena badai debu global yang melanda Planet Mars ini mengakibatkan wahana rover Oppurtunity mengalami sejumlah masalah. Masalah-masalah yang ditimbulkan akibat adanya badai debu global ini telah mengakibatkan Oppurtunity mengalami 'hibernasi' selama hampir duaa bulan terhitung sejak 10 Juni 2018. Demikian seperti dikutip dari laman Business Insider.

"Akibat adanya badai debu global yang melanda Planet Mars ini, membuat keadaan wahana Oppurtunity saat ini berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Kami telah berupaya untuk melakukan segala hal yang terbaik yang dapaat kami lakukan dan selalu berharap hal-hal terbaik akan terjadi pada Wahana itu," demikian tutur Steve Squyres salah seorang peneliti planet di Universitas Cornell yang juga sekaligus pemimpin misi Rover kepada The Planitary Society seperti dilansir dari laman Science Alert.

Baca Juga: Inilah 6 Penemuan Eksoplanet Paling Ekstrem yang Tersebar di Antariksa

2. Fenomena badai debu menjadi masalah yang cukup signifikan bagi sistem-sistem wahana antariksa Opportunity

Wahana Penjelajah Tertua di Mars 'Hibernasi' Panjang Akibat Badai Debupixabay.com/ WikiImages

Terjadinya fenomena badai debu yang melanda Planet Mars ini dapat mengancam masalah sistemik pada sistem wahanan Opportunity. Badai debu global yang terjadi di Mars akan mengakibatkan sejumlah permukaan planet itu tertutupi oleh kabut. Keberadaan debu dan kabut yang menutupi wilayah permukaan Mars ini akan mengakibatkan terblokirnya cahaya matahari yang menjadi andalan bagi sistem panel surya untuk menyuplai energi dari Wahana itu sendiri. 

Selain itu, fenomena badai debu global yang terjadi di planet Mars ini akan membuat hampir seluruh bagian dari robot wahana itu menjadi tertutup debu-debu halus yang dapat mengancam kinerja tiap-tiap komponennnya.

Kedua hal tersebut menjadi ancaman yang cukup potensial untuk menurunkan tingkat kemampuan wahana Opportunity dalam mengolah energi yang menjadi kebutuhan penting bagi penunjang kinerja dalam menjalankan misi eksplorasi yang diembannya.

Kebutuhan energi listrik pada wahana Opportunity digunakan untuk menjaga agar sistem baterai yang ada pada kendaraan itu tetap terisi agar dapat menjalankan fungsi-fungsi dari sirkuit pemanas secara optimal. Selain itu, energi listrik ini juga berguna untuk memenuhi kebutuhan komunikasi antara wahana dengan bagian misi kontrol NASA yang berada di Planet Bumi.

3. Semakin lama Wahana Opportunity 'hibernasi', maka akan semakin banyak kapasitas penyimpanan tenaga listrik yang akan hilang.

Wahana Penjelajah Tertua di Mars 'Hibernasi' Panjang Akibat Badai Debupixabay.com/ skeeze

Badai debu global yang melanda Planet Mars memang dapat mengancam 'kehidupan' dari wahana antariksa Opportunity milik NASA ini. Menurut penjelasan yang disampaikan oleh Steve, apabila wahana itu semakin lama berada dalam kondisi 'hibernasi' akibat badai debu global maka akan mengakibatkan semakin banyak kapasitas penyimpanan listrik yang bisa hilang.

Apabila fenomena badai debu ini tidak segera berakhir, menurut NASA akan dapat memunculkan kemungkinan terjadinya perubahan warna pada baterai Wahana. Fenomena itu kemungkinan akan dapat mengakibatkan baterai menjadi berwarna coklat dan tiba-tiba akan mengalami penurunan tegangan.

"Apabila penurunan tegangan itu terjadi, maka wahana tertua Opportunity akan dapat mengalami gangguan dan kemungkinan akan berakhir sama seperti jajaran wahana Spirit," demikian penjelasan tambahan Steve.

Wahana robot Spirit adalah salah satu wahana antariksa penjelajah planet Mars milik NASA yang mendarat pada tahun 2004 yang lalu. Wahan antariksa ini tiba-tiba berhenti berkomunikasi dengan pusat kontrol Bumi pada Maret 2010 akibat adanya musim dingin yang melanda Planet Merah itu.

Meskipun wahana yang menjadi salah satu andalan bagi NASA untuk mengorek berbagai informasi Mars ini tengah mengalami 'hibernasi', namun para peneliti NASA masih merasa cukup optimis bahwa Opportunity masih mampu untuk bertahan.

Optimisme ini dikarenakan menurut prediksi mereka bahwa kekuatan badai debu itu telah mulai melemah. Adanya penurunan kekuatan badai itu memberikan peluang bagi sinar matahari untuk bisa mencapai permukaan dan terserap ke sistem panel surya yang ada di wahana itu sendiri.

Selain itu, menurut pihak NASA kondisi baterai yang dimiliki oleh wahana itu masih berada dalam kondisi yang relatif cukup baik sebelum terjadinya badai debu yang "menghibernasikannya" demikian seperti dilansir dari laman Businnes Insider.

 Hal itu membuat rasa optimis para peneliti bahwa besar kemungkinan wahana itu akan masih bisa beroperasi paska badai debu yang melanda Mars.

Baca Juga: Manusia Benar-benar Bisa Hidup di Planet Mars, Ini 7 Faktanya!

Subagiyo Photo Verified Writer Subagiyo

Biarkan saja seperti ini.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya