5 Fakta Unik Kelahiran Ispera, Hiu yang Lahir Tanpa Ayah

Bahas reproduksi aseksual yang disebut parthenogenesis

Kejadian mengejutkan terjadi pada tahun 2021 di akuarium Sardinia, saat para pekerja akuarium menyaksikan kelahiran seekor hiu kulit halus bernama Ispera. Pasalnya, Ispera dilahirkan dalam akuarium yang hanya berisi hiu betina.

Selama satu dekade lebih, induk Ispera hanya hidup dalam lingkungan yang berisi hiu betina saja. Kelahiran Ispera merupakan laporan pertama hiu kulit halus yang lahir tanpa pembuahan/ aseksual. Bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Terjadi akibat proses reproduksi aseksual yang disebut parthenogenesis

5 Fakta Unik Kelahiran Ispera, Hiu yang Lahir Tanpa Ayahpenjelasan singkat Parthogenesis (commons.wikimedia.org)

Kelahiran Ispera dapat dijelaskan dengan proses reproduksi aseksual yang disebut parthenogenesis. Parthenogenesis adalah sebuah proses reproduksi aseksual di mana embrio berkembang dari sel telur yang tidak dibuahi dan menggandakan kromosomnya sendiri.

Beberapa hewan hanya bereproduksi dengan cara parthenogenesis. Ada juga spesies hewan yang dapat bereproduksi dengan dua cara, yaitu secara seksual maupun aseksual (parthenogenetik).

2. Contoh jenis hewan lain yang melakukan parthenogenesis

5 Fakta Unik Kelahiran Ispera, Hiu yang Lahir Tanpa AyahPea Aphids atau kutu kacang yang sedang berkembang biak. (commons.wikimedia.org)

Ternyata  parthenogenesis terjadi lebih sering dari dugaan, dan lebih dari 80 spesies vertebrata seksual, termasuk komodo, beberapa jenis kalkun, ular python, dan hiu, terkadang melakukan reproduksi dengan cara ini. Fenomena ini biasanya ditemukan ketika seekor betina melahirkan secara tiba-tiba dalam penangkaran. 

Para ilmuwan juga mengkonfirmasi adanya parthenogenesis pada beberapa populasi ular liar. Namun, tidak diketahui berapa banyak hewan berjalan, merayap, dan berenang di luar sana yang melakukan parthenogenesis, karena sulit untuk dilacak tanpa analisis genetik di seluruh populasi.

Beberapa jenis kutu, belalang sembah, kadal, geko, dan ular hanya bereproduksi melalui parthenogenesis. Ada juga jenis kutu yang mengandalkan kedua cara berkembang biak (aseksual dan seksual). Contohnya adalah kutu kacang (pea aphids) yang melakukan parthenogenesis saat musim panas, dan beralih ke seks saat musim gugur.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tapir, Hewan Dengan Visual Unik!

3. Kelebihan parthenogenesis

5 Fakta Unik Kelahiran Ispera, Hiu yang Lahir Tanpa AyahSmothhound Shark atau Hiu Kulit Halus (commons.wikimedia.org)

Dalam beberapa kasus, parthenogenesis dapat membantu mempercepat pertumbuhan populasi. Parthenogenesis memungkinkan adanya reproduksi terus-menerus, bahkan dalam kondisi ketika pasangan yang tersedia sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Selain itu, kemampuan berkembang biak tanpa memerlukan pasangan untuk fertilisasi, membuat para hewan tidak menghabiskan waktu dan energi untuk mencari pasangan atau melakukan ritual kawin. Dengan begini, kepunahan bisa dicegah pada situasi ekstrem.

4. Kekurangan parthenogenesis

5 Fakta Unik Kelahiran Ispera, Hiu yang Lahir Tanpa AyahSerangga Tongkat (commons.wikimedia.org)

Pada populasi yang bereproduksi melalui parthenogenesis, masing-masing hanya dapat bereproduksi menggunakan materi genetikanya sendiri. Sehingga, menurut Teori Muller's Ratchet, garis keturunan yang bereproduksi secara parthenogenetik akan mengumpulkan mutasi berbahaya dari waktu ke waktu dan akhirnya, setelah ribuan generasi, akan mencapai titik yang disebut mutational meltdown / kehancuran mutasi.

Pada tahap mutational meltdown, para hewan akan sangat terganggu sehingga mereka tidak dapat bereproduksi lagi. Dengan begitu, populasi akan merosot dan mengarah pada kepunahan.

Meskipun keseluruhan proses mutational meltdown belum terjadi di alam, para ilmuwan telah mengamati penumpukan mutasi berbahaya pada serangga tongkat yang bereproduksi secara parthenogenetik. Sementara, serangga tongkat yang bereproduksi secara seksual tidak mengalaminya.

5. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kemungkinan adanya temuan-temuan baru

5 Fakta Unik Kelahiran Ispera, Hiu yang Lahir Tanpa AyahBdelloida Rotifers (commons.wikimedia.org)

Kelahiran Ispera merupakan laporan pertama adanya parthenogenesis pada hiu kulit halus. Hal ini memantik rasa penasaran para ilmuwan untuk meneliti fenomena ini secara lebih menyeluruh.

Selain itu meskipun populasi yang berkembang biak secara parthenogenesis diprediksi akan tetap mengalami kepunahan setelah beberapa generasi, tetapi ditemukan kasus di mana terdapat spesies parthenogenetik yang bertahan hingga jutaan tahun. Bdelloid rotifers bereproduksi secara parthenogenesis selama 60 juta tahun dengan mengambil materi genetik dari organisme lain seperti fungi, bakteri, dan alga.

Meskipun demikian, untuk memahami secara menyeluruh mengenai misteri reproduksi, diperlukan penelitian lebih lanjut dan kemungkinan ada temuan-temuan baru seperti kasus Ispera. 

Bayangkan jika parthenogenesis dapat dikembangkan pada hewan-hewan langka yang memakan waktu lama untuk berkembang biak, seperti panda dan gajah. Kepunahan bisa dengan mudah diatasi bukan? Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Hiu Lemon, Jenis Hiu yang Suka Hidup Berkelompok

Tamara Puspita Ayu Photo Verified Writer Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya