5 Penerapan Hukum Fisika dalam Teknologi Energi Terbarukan 

Pahami cara kerja dari teknologi energi terbarukan

Energi terbarukan merupakan solusi jangka panjang dalam upaya mengatasi masalah pemanasan global dan menyediakan energi yang berkelanjutan. Beberapa contoh dari energi terbarukan adalah energi surya, angin, air, panas bumi, dan energi ombak.

Nah, bagaimana cara kerja teknologi energi terbarukan tersebut dalam menghasilkan energi listrik yang efektif dan efisien? Artikel ini akan menguraikan contoh penerapan ilmu fisika dalam teknologi pengolahan energi terbarukan secara singkat.

1. Panel Surya

5 Penerapan Hukum Fisika dalam Teknologi Energi Terbarukan panel surya di Indiana (unsplash.com/American Public Power Association)

Panel surya mengubah energi matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk menggerakkan mesin atau untuk disalurkan ke jaringan listrik. Prinsip fisika yang mendasari teknologi panel surya adalah efek fotovoltaik.

Efek fotovoltaik merupakan efek dari sifat material semikonduktor yang mampu menghasilkan arus listrik ketika dikenai sinar matahari. Ilmu fisika memainkan peran penting dalam memahami dan mengoptimalkan efek fotovoltaik ini, termasuk memahami sifat material semikonduktor, mengembangkan teknologi produksi sel surya yang lebih efisien, dan mengoptimalkan desain panel surya untuk memaksimalkan penerimaan sinar matahari.

2. Turbin Angin 

5 Penerapan Hukum Fisika dalam Teknologi Energi Terbarukan turbin angin (unsplash.com/American Public Power Association)

Turbin angin adalah salah satu sumber energi terbarukan yang paling populer dan dapat menghasilkan energi listrik dengan efisien. Teknologi turbin angin didasarkan pada prinsip fisika yang sama seperti pada generator konvensional, yaitu memanfaatkan gerakan baling-baling untuk menghasilkan energi listrik.

Prinsip fisika yang mendasar dari generator konvensional adalah prinsip induksi elektromagnetik, yaitu proses menghasilkan arus listrik di dalam sebuah kumparan atau gulungan kawat yang bergerak melalui medan magnet. Prinsip tersebut berfungsi untuk memahami dan meningkatkan efisiensi turbin angin, mengoptimalkan desain baling-baling, dan mengetahui bagaimana sistem kontrolnya bekerja.

3. Pembangkit Listrik Hidroelektrik/Air 

5 Penerapan Hukum Fisika dalam Teknologi Energi Terbarukan bendungan air PLTA (unsplash.com/Dr Purna Sreeramaneni)

Pembangkit listrik hidroelektrik memanfaatkan energi kinetik air untuk menghasilkan listrik. Prinsip dasar teknologi ini adalah bahwa gerakan air menggerakkan turbin, yang kemudian menghasilkan energi listrik. Prinsip fisika yang mendasari PLTA adalah hukum dasar konversi energi, yaitu hukum kekekalan energi dan hukum gerak Newton.

Pada PLTA, air yang mengalir dari ketinggian tertentu akan menghasilkan energi kinetik atau energi gerak. Energi kinetik ini kemudian digunakan untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator listrik. Ketika turbin diputar oleh energi kinetik air, energi kinetik tersebut diubah menjadi energi mekanik, yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.

4. Geothermal/ Panas Bumi

5 Penerapan Hukum Fisika dalam Teknologi Energi Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (unsplash.com/Tommy Kwak)

Energi geothermal memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan energi listrik. Prinsip dasar teknologi ini adalah mengalirkan air ke dalam permukaan bumi yang panas, kemudian diubah menjadi uap air yang menggerakkan turbin.

Prinsip fisika yang mendasari PLTP adalah hukum termodinamika, yaitu hukum pertama dan kedua. Pada PLTP, panas bumi dari dalam bumi diambil dan dialirkan melalui pipa atau sumur menuju turbin. Di turbin, panas bumi digunakan untuk memanaskan air yang kemudian menghasilkan uap air. Uap air ini kemudian menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator, yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

5. Energi Ombak

5 Penerapan Hukum Fisika dalam Teknologi Energi Terbarukan konverter energi ombak (britannica.com)

Energi ombak adalah sumber energi terbarukan yang memanfaatkan gerakan ombak untuk menghasilkan listrik. Prinsip fisika yang mendasari teknologi energi ombak adalah hukum kekekalan energi dan prinsip gerak harmonik sederhana.

Pada energi ombak, energi kinetik dari gerakan ombak diubah menjadi energi listrik melalui alat yang disebut konverter ombak. Konverter ombak bekerja dengan memanfaatkan gerakan ombak untuk menghasilkan energi mekanik yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Oleh karena itu, konverter ombak harus dirancang dengan hati-hati untuk meminimalkan kehilangan energi dalam proses konversi.

Dari kelima teknologi energi terbarukan yang dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum fisika memainkan peran penting dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan. Penggunaan hukum-hukum fisika ini membantu para insinyur dan ilmuwan dalam merancang, mengembangkan, dan meningkatkan efisiensi teknologi energi terbarukan.

Di masa depan, teknologi energi terbarukan akan terus berkembang dan terus diadopsi di seluruh dunia sebagai solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. 

Baca Juga: Transformasi ke Energi Terbarukan: Antidot dari Perubahan Iklim

Tamara Puspita Ayu Photo Verified Writer Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya