7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang Kriminal

Sering muncul di KDrama juga, lho!

Mungkin kamu lebih familiar dengan istilah profiler kejahatan lewat film fenonenal seperti Silenced of the Lambs, Criminal Minds, ataupun drama Korea seperti Signal.

Bidang ilmu ini disebut Psikologi Forensik, yang merupakan ilmu pengetahuan mempelajari dan meneliti kejahatan dari sudut kejiwaan si pelaku. Cara kerjanya sendiri dinamakan teknik profiling, sedangkan profesinya disebut sebagai profiler.

Selama beberapa tahun terakhir, kepolisian telah bekerjasama dengan para profiler dalam menerapkan ilmu psikologi guna mendapatkan deskripsi yang akurat tentang pelaku. 

Contoh mudahnya, teknik profiling dalam dunia fiksi kerap mengacu pada proses investigasi yang dilakukan oleh detektif Sherlock Holmes ataupun Conan Edogawa. Pada kasus penusukan, para detektif fiksi ini bisa langsung mengetahui berapa kisaran tinggi dan berat badan pelaku hanya dengan melihat posisi tusukan di tubuh korban!

Ternyata kemampuan analisis tersebut bukan hanya fiksi belaka, lho! Yuk, simak fakta keren yang berhubungan dengan psikologi forensik di bawah ini!

1. Ilmu yang mempelajari pelaku kriminal

7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang Kriminalthekatcafe.com

Dalam sebuah adegan di drama Korea berjudul Tunnel, muncul sebuah pertanyaan yang berbunyi "mengapa pelaku kriminal perlu dipelajari?"

Dalam kasus ringan, biasanya pelaku akan tertangkap setelah polisi menemukan motif pembunuhan. Namun tak semua pelaku kejahatan melakukan aksinya atas motif yang jelas. Misalnya seorang pembunuh yang menewaskan orang secara acak dan tidak meninggalkan bukti sedikitpun di TKP. Penjahat jenis ini biasanya cerdas, mampu mengelabui polisi, dan cenderung psikopat.

Pembunuh berantai, mafia ulung, dan perampok handal adalah jenis yang berbeda dari penjahat lainnya. Jadi mempelajari perilaku kriminal ataupun sisi gelap sifat manusia sangat penting guna menangkap penjahat-penjahat licik tersebut. 

Istilah 'criminal minds' sangat menggambarkan profesi ini. Di mana para profiler dituntut untuk berpikir menggunakan otak kriminal agar mengetahui pandangan hidup para pelaku kejahatan. Dengan begitu, ilmu ini bisa digunakan untuk mengetahui pergerakan tersangka dan memfokuskan penyelidikan.

2. Perkembangan ilmu psikologi forensik

7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang KriminalFilm Jack the Ripper imdb.com

Profesi ini baru booming beberapa dekade terakhir, namun sejarahnya sendiri sudah sangat panjang, lho. Kalian pasti pernah mendengar kasus Jack the Ripper pembunuh berantai asal Inggris, bukan?

Pada awal tahun 1880-an, dua orang dokter bernama George Phillips dan Thomas Bond menggunakan petunjuk TKP untuk membuat prediksi tentang ciri-ciri dan kepribadian Jack The Ripper. Meskipun begitu, sampai sekarang identitas pembunuh berantai ini masih jadi misteri.

Kasus bom berantai selama 16 tahun yang terjadi di New York mulai tahun 1940 menjadi titik balik teknik profiling. Para detektif yang frustasi meminta pendapat seorang psikiater bernama James Brussel untuk mempelajari catatan TKP pengeboman.

Berdasarkan pengamatan Brussel, didapat prediksi tersangka yang merupakan pria berusia 50-an, belum menikah, religius, dan tinggal di Connecticut. Deskripsi tersebut mengarah pada George Metesky yang merupakan seorang ahli listrik. Ia kemudian ditangkap pada 1957 dan langsung mengaku. 

Di tahun-tahun berikutnya, kepolisian terus berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater guna mengembangkan deskripsi pelaku kejahatan. 

3. Cara kerja teknik profiling

7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang Kriminalcnn.com

Profiler dituntut untuk memperhatikan hal-hal yang mungkin terlewatkan oleh detektif, dan tugasnya lebih kompleks dari sekedar menggali petunjuk lewat TKP. Para profiler juga dibekali skill untuk mendeteksi prilaku psikopat yang tak biasa.

Saat terjadi kejahatan, profiler mula-mula akan menentukan urutan peristiwa. Selanjutnya ia akan membuat deskripsi pelaku berdasarkan hasil temuan tersebut, yang sekiranya mengarah pada motif dan juga tersangka. Deskripsi pelaku bisa berupa ciri kepribadian, pola prilaku, usia, ras, ataupun tempat asal.

Sebagai contoh dalam kasus pembunuhan, profiler bisa mengetahui jenis kelamin pelaku berdasarkan tingkat keparahan TKP, profiler juga bisa mengetahui usia pelaku dengan melihat tingkat keparahan kondisi korban.

Bahkan hari dan tanggal peristiwa bisa menjadi petunjuk penting, seperti contohnya kejahatan berulang yang dilakukan pada akhir pekan bisa menjadi idikasi bahwa pelakunya seorang pegawai kantoran. Detail-detail kecil lainnya juga selalu mereka perhatikan demi mendapatkan deskripsi yang akurat.

Baca Juga: Tips Asuh Buah Hati saat WFH, Langsung dari Psikolog!

4. Mencegah kasus serupa

7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang Kriminalvox.com

Teknik profiling mencakup prediksi kapan dan di mana pelaku berantai melakukan kejahatan selanjutnya, atau yang mana dari para narapidana yang paling mungkin melakukan kejahatan kembali. Pengetahuan tersebut bertujuan agar kejadian serupa dapat diminimalisir. 

Setelah pelaku ditangkap, biasanya profiler akan mewawancarai mereka guna mencari tahu latar belakang ataupun riwayat penyakit mental tertentu. Semua informasi yang dikumpulkan akan mereka pelajari kembali.

Data-data tersebut diharapkan bisa memberi solusi atau jalan keluar bagi prilaku narapidana yang menyimpang. Solusinya bisa berbagai macam seperti terapi, konseling, ataupun rehabilitas.

5. Durasi pendidikan untuk profesi sebagai profiler

7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang Kriminalmydramalist.com

Setelah lulus program sarjana (S1) jurusan psikologi, sayangnya kamu belum bisa langsung terjun ke profesi ini, nih. Kamu wajib melanjutkan program magister (S2) dengan jurusan yang lebih spesifik lagi. Bahkan ada yang harus melanjutkan sampai ke program doktor (S3)!

Di Indonesia sendiri, ada dua universitas ternama yang membuka program S2 sebagai jembatan untuk profesi ini yaitu Magister Psikologi Profesi Universitas Gajah Mada dan Magister Psikologi Forensik Universitas Indonesia.

Umumnya sekolah psikologi forensik membutuhkan total 7-11 tahun untuk menjadikan seseorang profiler berlisensi, tergantung pada durasi kuliah tercepat yang bisa dicapai.

6. Mengasah kemampuan analisis

7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang Kriminalmydramalist.com

Perlu diketahui bahwa sebelum ditetapkannya psikologi forensik sebagai ilmu, penalaran logis yang cemat adalah modal dasar untuk mengembangkan deskripsi pelaku. Kamu bisa, kok, mulai melatih insting dengan membaca banyak jurnal ataupun menonton tayangan yang menampilkan cara kerja teknik profiling.

Beberapa rekomendasi film keren seperti Silence of the Lambs, Psioners, Zodiac Killer, The Blacklist, The Invisible Guest, ataupun Black Lagoon, bisa membantu kamu mempelajari karakteristik pelaku kriminal.

Bagi pecinta drama Korea, wajib banget menonton drama Criminal Minds, Hello Monster, Signal, Tunnel, ataupun Life on Mars. Beberapa KMovie terkenal yang juga mengangkat tema ini adalah Cold Eyes dan Catch Me.

7. Narapidana cerdas yang melakukan teknik profiling

7 Fakta Profiling Kejahatan, Ilmu Berpikir Layaknya Seorang KriminalDr. Hannibal Lecter, Silence of the Lambs looper.com

Seperti dalam film Silence of the Lambs, ada banyak kriminal-kriminal cerdas yang berhasil membantu detekif untuk memecahkan kasus rumit lainnya. Para detektif sering meminta pendapat para kriminal tersebut karena analisis langsung dari 'otak kejahatan' sebagian besar terbukti benar.

Biasanya, para narapidana cerdas ini akan diringankan masa hukumannya sebagai imbalan membantu kepolisian. Bahkan, jika benar-benar berpotensi, FBI tak segan untuk merekrutnya sebagai tahanan dengan pekerjaan khusus.

Salah satunya adalah Ted Bundy, yang dikenal sebagai pembunuh berantai cerdas dan mempesona dalam sejarah Amerika. Selama menunggu hukuman mati, ia membantu agen FBI untuk membuat deskripsi pelaku pembunuhan sungai hijau.

Gary Ridgway kemudian ditangkap setelah profilnya cocok dengan deskripsi yang dibuat Ted Bundy. Informasi yang diberikan Ted membantu para penyidik untuk masuk ke dalam benak seorang pembunuh. Hal ini menunjukan bahwa pemikiran seorang penjahat sangat diperlukan untuk memberantas kejahatan itu sendiri.

Nah, itulah tujuh fakta keren profiler kejahatan. Pekerjaan ini tentunya kedengaran keren dan sangat memacu adrenaline, namun tentu saja dalam perjalanannya membutuhkan dedikasi yang tinggi. Apa kamu tertarik dengan profesi ini?

Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Mengungkap Kasus Kriminal, dari Belatung sampai Beo

Yellow Submarine Photo Verified Writer Yellow Submarine

Here comes the sun, and I say it's all right

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya