10 Buku yang Berhasil Mengguncang Dunia, Kamu Pernah Baca?

2. Coming of Age in Samoa karya Margaret Mead, 1928

bravenewwords.info

Alasan mengapa buku berhasil mengguncang dunia karena isinya yang menciptakan keambiguan, kebingungan, serta aspirasi seksual yang ternyata diciptakan sendiri oleh penulisnya, Mead.

Margaret Mead adalah seorang antropolog budaya Amerika yang pergi ke pulau Samoa untuk menjawab pertanyaan terkait seksualitas yang diajukan pada Amerika di tahun 1920-an. Sayangnya, para pemuda yang diwawancarai oleh Mead menceritakan tentang kisah seks bebas dan liar yang mereka lalukan dan Mead menganggapnya sebagai suatu fakta.

Dari bukunya yang telah beredar, salah satu dari pemudi dari pulau Samoa mengatakan, "Dia pasti menganggapnya serius, tapi saya hanya bercanda. Seperti yang Anda ketahui, gadis Samoa adalah pembohong hebat dalam hal bercanda. Tapi Margaret menerima cerita palsu kami seolah-olah itu benar."

Jika Mead menelisik informasinya lebih dalam, gadis-gadis Samoa tidak akan ragu untuk menceritakan kebenarannya. Namun, Mead tidak pernah mempertanyakan cerita mereka. Oleh karena itulah, buku ini menjadi salah satu karya tulis kontroversial di masa itu.

3. The Prince karya Niccolo Machiavelli, 1532

genius.com

Buku ini adalah salah satu buku filosofi dan pernah menjadi pedoman atas penerapan sistem tirani. Beberapa ahli dunia mengklaim bahwa Stalin juga memiliki buku ini.

The Prince adalah buku yang ditujukan untuk para pemimpian dan penguasa untuk melepas keraguan mereka. Membimbing penguasa untuk yakin bahwa otoriter, paksaan, serta kejahatan lebih berpotensi dibandingkan memimpin dengan kebaikan. 

Menurut Machiavelli “tidak perlu bagi seorang pangeran untuk memiliki semua kualitas yang disebutkan di atas [penyayang, setia, manusiawi, jujur, dan religius]. Namun, memang perlu untuk terlihat memilikinya. Bahkan, saya berani mengatakan ini, bahwa dengan memilikinya dan selalu mengamatinya, mereka berbahaya; dan dengan terlihat memilikinya, itu berguna.”

Beberapa orang yang terinspirasi oleh buku ini adalah Stalin, Hitler, Mussolini, dan Napoleon I dari Prancis.

4. Mein Kampf karya Adolf Hitler, 1925

aleteia.org

Untuk buku satu ini mungkin kamu sudah cukup mengenalnya. Melalui buku ini, Hitler menyebarkan paham anti-semitisme genosida yang menjadi idealismenya. Dalam bukunya, Hitler menguraikan rencana rasisnya untuk Jerman baru yang mencakup pembunuhan massal orang Yahudi, dan perang melawan Prancis dan Rusia untuk memberi ruang hidup bagi orang Jerman.

Pada awalnya, para penerbit mengabaikan naskah ini. Namun, saat Hitlet telah resmi menjadi pemimpin Jerman, buku ini pun disebarluaskan. Diyakini 10 juta eksamplar beredar pada tahun 1945. Buku ini sebagian besar dipengaruhi oleh The Crowd: A Study of the Popular Mind oleh Gustave Le Bon (1895) yang menyarankan propaganda sebagai alat untuk mengendalikan perilaku irasional massa.

Hitler juga berbicara tentang "The Jewish Peril"  yang dia yakini sebagai konspirasi orang yahudi untuk menguasai dunia. Dalam buku ini juga menguraikan pandangan dunia rasial di mana orang diklasifikasikan berdasarkan ras sebagai superior atau inferior.

Pada tahun 2003 untuk pertama kalinya, sekuel Mein Kampf, Zweites Buch, diterbitkan dalam bahasa Inggris. Zweites Buch (Buku Kedua) mengembangkan ide asli Mein Kampf dan menguraikan rencana lebih lanjut untuk perang dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk seluruh dunia yang didominasi oleh Jerman.

5. The Pivot of Civilization karya Margaret Sanger, 1922

kgov.com

Margaret Sanger dianggap sebagai Ibu dari kontrasepsi modern sekaligus pendiri Planned Parenthood. Dalam bukunya tahun 1922, The Pivot of Civilization, dia menguraikan teorinya tentang eugenika (kontrol ras manusia dengan pembiakan selektif) dan kemurnian ras (3 tahun sebelum Hitler melakukan hal yang sama di Mein Kampf).

Dasar dari dukungannya terhadap kontrasepsi sepenuhnya karena keyakinannya bahwa manusia yang lebih rendah harus dibunuh untuk memungkinkan ras yang lebih unggul muncul dari waktu ke waktu.

Bahkan, dalam bukunya, ia menyatakan, "Metode yang paling drastis dan spartan adalah dengan memaksa orang-orang yang cacat mental dan fisik membatasi 'kesuburan' mereka."

Hal ini tentu saja menimbulkan diskriminasi yang sangat dilarang di dunia.

Baca Juga: 6 Buku Fiksi Fantasi Ini Meraih Predikat Buku Terlaris, Ada Favoritmu?

6. Democracy and Education karya John Dewey, 1916

cam.ac.uk

Buku ini berhasil menjadi kontroversial sebab dalam bukunya, Dewey menyatakan bahwa pendidikan bukanlah tentang fakta. Ia menguatkan sisi dari pendidikan antiklasik yang keras serta karakter tradisional.

Ia menjadi salah satu orang yang berperan dalam pengembangan dasar filosofi pragmatisme, yaitu pemikiran yang mengusulkan bahwa "kebenaran" dibuat dan dapat berubah.

Dampaknya bagaimana? Dapat dipastikan anak-anak dengan pendidikan rendah tidak memiliki dasar yang kuat tentang fakta dan pengetahuan yang kuat.

Meskipun, prinsip-prinsip Dewey saat ini masih dijadikan stuktur dasar dalam pengembangan kurikulum pendidikan di Selandia Baru.

7. Baby and Childcare karya Benjamin Spock, 1946

dailytelegraph.com.au

Satu-satunya alasan mengapa buku ini menjadi salah satu dari daftar ini adalah karena kesalahan atas saran yang ditulis Spock dalam bukunya.

Ia berpendapat bahwa bayi lebih baik ditidurkan tengkurap. Spock percaya bahwa bayi yang telentang dapat tersedak muntahannya sendiri sehingga menyebabkan kematian. Awalnya, buku ini menjapat persetujuan bulat dari dunia hingga 1990.

Para ilmuwan akhirnya menemukan bahwa tulisan Spock sebenarnya menyebabkan lebih banyak kematian karena mati lemas. Perkiraan jumlah kematian yang disebabkan oleh tulisan Spock ini sebanyak 50.000 orang.

8. The Protocols of the Elders of Zion

thejc.com

Buku ini berisi propaganda yang dirancang untuk menghasut kebencian rasial. Isi dalam buku ini dimaksudkan untuk menggambarkan plot oleh kaum Yahudi dan Mansory (Kelompok pecinta teori konspirasi dan illuminati) untuk mengambil alih dunia.

Terlepas bahwa isi buku ini hanyalah fiktif, tetapi buku ini telah tersebar luas di kawasan Eropa. Banyak orang yang menganggapnya faktual hingga saat ini. Buku ini juga berperan penting dalam revolusi anti-Yahudi yang dilakukan Hitler setelah revolusi Rusia. 

Hingga saat ini, buku ini terus diterbitkan dan masih tersebar luas di negara kawasan Timur Tengah yang merupakan musuh politik Israel.

9. The Manifesto of the Communist Party karya Karl Marx and Friedrich Engels, 1848

ryoc.us

Buku ini telah menginspirasi beberapa rezim paling brutal dalam sejarah manusia. Terlepas dari munculnya negara-negara yang merupakan negara Marxis sejati.

Buku ini telah mengilhami begitu banyak tindakan kejahatan manusia sehingga tidak dapat ditolerir. Beberapa prinsip yang ditemukan dalam manifesto adalah penghapusan kepemilikan pribadi atas tanah, penyitaan properti para emigran, pajak yang berat, dan penghapusan warisan.

Bisa dikatakan buku ini adalah buku paling berbahaya yang pernah ditulis dalam sejarah.

10. Darwin’s Black Box karya Michael Behe, 1996

slideshare.net

Buku ini juga menuai pro kontara di kalangan saintis sebab menyerang fundamental ilmu sains. Buku ini menolak teori evolusi yang diinterpretasikan dalam hukum Darwin.

Meskipun, buku ini tidak ditinjau oleh komunitas sains dan ditolak. Meskipun, secara harfiah beberapa golongan masih menganut prinsip dalam buku ini.

Itulah beberapa buku yang menuai kontroversi dunia sekaligus mendulang isu berbahaya di dunia. Berkat kehadirannya, beberapa orang emnjadi fanatik terhadap aliran yang dipercayai oleh penulis.

Oleh sebab itu, bijaklah dalam membaca segala sesuatu. Jangan hanya dalam satu sudut pandang kamu mencerna suatu bacaan tanpa menilik sumber lain yang sepadan.

Stay Health!

Baca Juga: 7 Buku yang Wajib Kamu Baca jika Ingin Belajar Tentang Makeup