Kenapa Para Psikolog Gak Diajarkan Cara Cegah Bunuh Diri Saat Kuliah? 

Mayoritas berdasarkan hasil riset, tidak semuanya

Gangguan jiwa dan depresi bisa dialami siapa saja. Gak jarang banyak orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Jangankan orang awam, publik figur pun melakukannya, sebut saja Avicii, Chester Bennington dan Robin Williams.

Sudah jelas, mereka butuh pertolongan untuk melewati krisis yang mereka alami. Sayangnya, ternyata para psikolog saja gak semuanya mengajarkan cara mencegah bunuh diri. Kok bisa? Dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri yang jatuh pada tanggal 10 September, berikut ini penjelasannya selengkapnya! 

1. Bunuh diri telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar, namun belum bisa ditangani dengan baik

Kenapa Para Psikolog Gak Diajarkan Cara Cegah Bunuh Diri Saat Kuliah? k12insight.com

Dilansir dari scientificamerican.com, setiap 11,7 menit, satu orang Amerika mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Angka terbaru menunjukkan bahwa bunuh diri menjadi penyebab kematian terbesar ke-10 di Amerika Serikat. Jumlah ini meningkat per tahunnya, padahal bisa dibilang bahwa bunuh diri bukanlah wabah penyakit. 

2. Sayangnya, sebagian dokter dan ahli kejiwaan di Amerika gak dilatih untuk mencegah bunuh diri

Kenapa Para Psikolog Gak Diajarkan Cara Cegah Bunuh Diri Saat Kuliah? aileterapi.com

Hal yang miris adalah di tempat yang sudah modern seperti Amerika Serikat pun masih belum sanggup untuk menghentikan krisis bunuh diri yang membayangi masyarakatnya. Hanya beberapa dokter dan kurang dari setengah ahli kejiwaannya telah dilatih pencegahan bunuh diri.

Dilansir dari American Association of Suicidology (AAS), hanya 50 persen program pelatihan psikologi; 6 persen program pernikahan dan terapi keluarga; dan 2 persen program pendidikan konselor untuk mengajarkan cara menemukan serta menghentikan seseorang yang berpotensi melakukan percobaan bunuh diri. 

Baca Juga: Jangan Sampai Salah Ya, Ini Bedanya Psikolog dan Psikiater!

3. Percobaan bunuh diri bisa dicegah dengan mengidentifikasi dan mengatur emosi

Kenapa Para Psikolog Gak Diajarkan Cara Cegah Bunuh Diri Saat Kuliah? pexel.com/Oleksandr Pidvalnyi

Menurut Craig Bryan, psikolog dari University of Utah, terdapat metode yang terbukti efektif untuk mencegah percobaan bunuh diri. Perawatannya berfokus dengan cara mengidentifikasi dan mengatur emosi pasien.

Selain itu, pasien juga diajari untuk menghadapi perasaan tertekan atau depresi. Menurutnya, sangat penting untuk mengetahui cara mencegah bunuh diri agar mereka bisa menenangkan diri ketika ada pikiran untuk bunuh diri lagi. 

4. Satu sesi terapi begitu berarti

Kenapa Para Psikolog Gak Diajarkan Cara Cegah Bunuh Diri Saat Kuliah? gstatic.com

Meski terapi psikologi kadang menghabiskan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, sesi yang sebentar bisa efektif saat pasien mengalami krisis. Dalam salah satu sesi, yaitu perencanaan respons krisis dapat membantu pasien mengidentifikasi tanda-tanda dan strategi untuk mengatasinya.

Hal itu bisa mengurangi upaya bunuh diri pada tentara hingga 76 persen. Menurut William Schmitz, Jr., mantan presiden AAS, jika bisa membuat orang melalui krisis bunuh diri, kebanyakan dari mereka gak akan berakhir dengan bunuh diri. 

5. Namun, pendekatan ini hanya bisa efektif untuk orang-orang yang benar-benar membutuhkannya

Kenapa Para Psikolog Gak Diajarkan Cara Cegah Bunuh Diri Saat Kuliah? pixabay.com

Terapi tersebut hanya akan efektif apabila menjangkau orang-orang yang benar-benar membutuhkannya. Untuk itu, peran profesional, seperti terapis, psikolog, dan pekerja sosial sangat dibutuhkan.

Namun, sayangnya belum ada standar nasional yang mengharuskan para profesional bisa tahu dan mengidentifikasi pasien yang berisiko bunuh diri dan gimana cara mereka bisa bertahan hidup. Jika standar itu ada, mungkin akan ada banyak kematian yang bisa dihindari. 

Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa penyakit mental sama berbahayanya dengan penyakit fisik. Para profesional punya peran besar untuk bisa menolong mereka. Selain itu, kita sebagai orang awam pun punya andil besar, terutama jika orang-orang terdekat mengalaminya.

Cara sederhananya bisa dengan menemaninya. Jika dirasa butuh penanganan serius, kamu perlu merujuk pada ahlinya.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Harus Konsultasi ke Psikolog, Sebelum Kamu Terlambat

Topik:

  • Yudha
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya