Duka Kematian Hewan Peliharaan Ternyata Lebih Menyakitkan dari Manusia

Kamu boleh menangis sepuasmu, kalau mau...

Kalau ada hewan peliharaan temanmu mati, jangan pernah sekalipun bilang, ”Cuma hewan peliharaan kenapa ditangisi?”

Hal itu akan sangat menyakitkan. Karena hewan peliharaan adalah makhluk yang berharga.

Namun, gak semua orang bisa memahaminya, terutama yang gak pernah punya binatang peliharaan. Menurut para ahli, ternyata kematian binatang peliharaan bisa lebih menyakitkan daripada kematian teman dan keluarga loh! Kok bisa? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini ulasannya!

1. Manusia berduka atas kematian hewan peliharaannya, karena kebanyakan dari mereka sudah menganggapnya sebagai anggota keluarga

Duka Kematian Hewan Peliharaan Ternyata Lebih Menyakitkan dari Manusialatinamoms.com

Dilansir dari popsci.com, menurut Leslie Irvine, seorang sosiolog di University of Colorado-Boulder gak mengherankan jika seseorang berduka setelah kehilangan hewan peliharaannya. Itu karena hewan peliharaan sudah dianggap sebagai anggota keluarga.

Sebanyak 68 persen orang Amerika memiliki hewan peliharaan. Jumlahnya 12 persen lebih tinggi dibandingkan kepemilikan hewan peliharaan pada 1988 yang saat itu mulai populer. 

2. Kematian hewan peliharaan menyakitkan karena jadi pengalaman pertama ditinggalkan

Duka Kematian Hewan Peliharaan Ternyata Lebih Menyakitkan dari Manusiatodaysparent.com

Kematian binatang peliharaan jadi pengalaman yang menyakitkan karena bagi sebagian besar orang jadi pengalaman pertama. Maklum saja, kebanyakan umur binatang peliharaan gak selama umur manusia. 

Baca Juga: Ternyata Binatang Peliharaan Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mentalmu

3. Sering kali hewan peliharaan punya hubungan yang lebih intim

Duka Kematian Hewan Peliharaan Ternyata Lebih Menyakitkan dari Manusiasorria.pet

Kehilangan hewan peliharaan lebih traumatis daripada kehilangan keluarga dan teman, karena hewan peliharaan berbagi hubungan yang lebih intim dengan kita. Kita melihatnya setiap hari. Dia pun bergantung pada kita. Kita pun menyesuaikan kehidupan sesuai dengan kebutuhannya.

Meski sangat menyakitkan, namun kehilangan hewan peliharaan sering kali gak bisa diterima secara sosial. Maksudnya, masyarakat mungkin gak bisa memahami dampak rasa sakit batinnya. 

4. Hewan bukan lagi sekadar "aksesori", namun jadi makhluk yang bisa mencintai dan dicintai

Duka Kematian Hewan Peliharaan Ternyata Lebih Menyakitkan dari Manusiayoutube.com/JunsKitchen

Irvine menyampaikan bahwa pemikiran manusia telah berubah, dari yang menganggap hewan peliharaan sekadar aksesori belaka menjadi makhluk yang punya rasa. Hewan peliharaan jadi bagian dari anggota keluarga karena dia membentuk gimana cara kita hidup. 

Menurut Irvine, banyak orang yang bangun lebih pagi sekadar untuk mengajak anjingnya berjalan-jalan. Padahal kalau gak ada dia, bangun tidur akan lebih siang. Belum lagi banyak aktivitas yang dilakukan bersama, mulai dari bangun pagi, makan, mandi dan lain sebagainya. Rasanya sudah seperti keluarga. 

5. Kadar hormon cinta meningkat saat bertatapan dengan hewan peliharaan

Duka Kematian Hewan Peliharaan Ternyata Lebih Menyakitkan dari Manusiaarchidev.info

Merujuk pada sciencemag.com, menurut Cori Bussolari, seorang psikolog di University of San Francisco, saat seseorang menatap mata anjing, keduanya akan mengalami peningkatan kadar oksitosin atau hormon cinta. Hormon ini mengatur interaksi sosial dengan makhluk lain. Biasanya manusia akan melepaskan oksitosin saat menjadi orang tua dan melihat anak-anaknya baru lahir. 

Buat kamu yang masih punya binatang peliharaan, jaga dan sayangilah dia sebaik mungkin. Dia ada untuk mengabdi bersamamu selamanya. Jika ajal menjemput, itu berarti dia  sudah menunaikan tugasnya. Para pencinta binatang percaya bahwa dia yang mati akan abadi selamanya di “surga binatang”.

Baca Juga: 5 Hewan Ini Punya Kemampuan Berburu dan Memasak Seperti Manusia Lho!

Topik:

  • Yudha
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya