13 Persen Lautan di Dunia Masih Liar, Selebihnya Telah Dijamah Manusia

Itu bukan kabar baik lho...

Hanya tersisa 13 persen lautan di dunia yang masih liar atau gak tersentuh manusia. Dilansir dari jurnal Current Biology, ahli biologi konservasi Kendall Jones University of Queensland menemukan lebih dari 118 juta mil persegi ekosistem laut yang gak lagi berfungsi secara alami akibat ulah manusia. Apa saja dampaknya? Berikut penjelasannya.

1. Lautan di dunia telah dijamah manusia untuk kegiatan pelayaran, limbah pupuk dan penangkapan ikan

13 Persen Lautan di Dunia Masih Liar, Selebihnya Telah Dijamah Manusiamashable.com

Jones kecewa bahwa sebagian besar lautan di dunia sudah gak berfungsi secara alami lagi akibat ulah manusia. Ini berakibat pada ekosistem laut yang gak berfungsi sebagaimana mestinya.

Bahkan dari sedikit yang tersisa, kurang dari setengahnya yang berada dalam kawasan laut yang dilindungi. Padahal, menurut Jones penting untuk menjaga area lautan yang masih asri untuk mempertahankan keseimbangan lautan di seluruh dunia.

2. Adapun, area Kutub Utara dan Antartika adalah satu-satunya perairan yang tersisa dengan ekosistem laut yang gak tersentuh

13 Persen Lautan di Dunia Masih Liar, Selebihnya Telah Dijamah Manusiacarbonbrief.org

Meski begitu, akibat pemanasan global, es mencair dengan cepat sehingga menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan. Lebih miris lagi, dilansir dari Popular Science, pemerintah Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden Trump baru-baru ini membanjiri Samudera Arktik dengan peralatan diesel untuk mengebor mintak dan gas. 

Baca Juga: 1 dari 5 Penyu Mati Hanya dengan Memakan Sebuah Plastik, Ini Kata Ahli

3. Kemajuan teknologi pun memungkinkan manusia mengeksploitasi keanekaragaman hayati lautan, seperti penangkapan ikan dengan dinamit

13 Persen Lautan di Dunia Masih Liar, Selebihnya Telah Dijamah Manusiaregistercitizen.com/Mats Andren/EyeEm

Jones menyampaikan, bahkan di daerah pesisir dengan keanekaragaman hayati yang tinggi telah berubah ekosistemnya secara dramatis dengan adanya penangkapan ikan besar-besaran dengan dinamit. Manusia benar-benar mengubah ekosistem lautan menjadi gak benar-benar liar dan asri lagi. 

4. Ulah manusia banyak mematikan predator pada puncak rantai makanan sehingga menghasilkan efek domino

13 Persen Lautan di Dunia Masih Liar, Selebihnya Telah Dijamah Manusianationalgeographic.com

Jones mencontohkan bahwa hilangnya predator puncak menyebabkan ikan-ikan buntal kecil banyak bermunculan. Ikan-ikan tersebut akan menggigiti bahkan merusak terumbu karang.

Padahal, terumbu karang berperan penting gak hanya sebagai rumah bagi kehidupan laut, melainkan juga untuk melindungi dan menyangga garis pantai dari badai dan banjir. Selain itu, manusia pun memanfaatkan pesona terumbu karang untuk keperluan wisata. 

5. Belum lagi polusi plastik dan pembakaran bahan bakar fosil yang mencemari lautan

13 Persen Lautan di Dunia Masih Liar, Selebihnya Telah Dijamah Manusiapixabay.com/lebastias

Jones menyampaikan bahwa delapan juta ton plastik mencemari lautan setiap tahunnya. Belum lagi, menurut Gavin Foster, seorang profesor geokimia isotop di Pusat Oseanografi Nasional, Southampton sekitar 25 persen karbon dioksida sebagai akibat dari pembakaran bahan bakar fosil terserap oleh lautan.

Salah satu akibat buruknya adalah banyak ikan yang kehilangan kemampuan indra penciumannya. Lebih lanjut, Foster menyampaikan perkiraan pada 2100, lautan akan lebih asam dari 14 juta tahun yang lalu. Itu bisa menghancurkan ekosistem lautan di seluruh dunia.

Menyeramkan bukan? Kemajuan teknologi bijaknya memang perlu mempertimbangkan keseimbangan alam. Ingatlah bahwa eksploitasi demi keuntungan sesaat hanya akan menghancurkan bumi yang akan didiami anak cucu kita nantinya. Yuk, dukung terus kelestarian alam!

Baca Juga: Setengah Populasi Paus Pembunuh di Bumi Akan Punah karena Ulah Manusia

Topik:

  • Yudha
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya