Para Ilmuwan Temukan Cara Cepat Atasi Kebotakan: Tanam Rambut Pakai 3D Printing!

Salah satu masalah rambut yang bikin gak pede banyak orang di dunia adalah kebotakan. Kebotakan menyebabkan rambut susah tumbuh di area-area tertentu, bahkan di seluruh kepala.

Ada banyak pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan kebotakan. Tapi memang gak ada yang bisa menumbuhkan rambut dalam waktu instan. Para peneliti menyadari, orang-orang seringkali gak sabar ingin melihat rambutnya tumbuh dalam sekejap. Maka mereka menciptakan sebuah penemuan yang menjawab keresahan para pemilik kepala botak ini.

Kini, kamu bisa mengatasi kebotakan dengan teknik 3D printing.

L'oreal, sebuah raksasa di bidang kosmetik dunia bekerjasama dengan Poietis, sebuah perusahaan bioprinting asal Perancis. Para ilmuwan dari dua perusahaan ini mencoba membuat tiruan folikel rambut manusia. Folikel rambut adalah struktur kulit tempat rambut bertumbuh pada makhluk hidup.

Folikel ini dibuat melalui teknik 3D printing. Kemudian menggunakan laser untuk ditanam pada kepala manusia menggunakan sel hidup rambut aslinya. Dalam sekejap, rambut akan 'tumbuh', gak perlu waktu lama deh.

Baca Juga: Meski Gak Punya Telinga, Laba-Laba Bisa 'Mendengar' Keberadaan Kita dari Kejauhan!

Bagaimana cara prosedur pembuatan rambut 3D printing ini?

Gak jauh berbeda dengan 3D printing pada umumnya, pembuat 3D printing ini membutuhkan skema folikel yang dibuat melalui software khusus dan 'tinta' untuk mencetaknya. 'Tinta' yang digunakan berupa suspensi dari sel hidup yang berasal dari pasien alopecia. Alopecia adalah penyakit yang menyerang autoimun, yang menyebabkan kerontokan rambut, kulit kepala dan kulit wajah. Tetapi bisa juga dilakukan dengan mengambil sel hidup dari pasien itu sendiri.

Setelah mencetak rambut dan menanam rambut, laser akan mendorong aliran sel ke dalam zat yang mengandung nutrisi agar rambut-rambut ini dapat bertumbuh. Cara ini dilakukan lapis per lapis agar folikel rambut dapat tumbuh alami, seperti rambut asli.

Kerontokan dan kebotakan rambut adalah masalah yang gak cuma mengurangi rasa percaya diri, tetapi juga mempengaruhi emosi seseorang. Sekitar 30 persen pria di bawah usia 30 tahun, menunjukkan tanda-tanda kebotakan dini. Semoga penemuan ini bisa menjawab semua keresahan ya!

Baca Juga: Gak Cuma Buat Nonton Video, Ternyata Virtual Reality Bisa Jadi Alat Terapi Depresi!