Lebih Ngeri dari Nazi! 5 Fakta Pembunuhan Indian oleh Bangsa Eropa

Keji banget

Warga Amerika yang kita kenal saat ini berasal dari berbagai macam suku dan ras. Namun, tahukah kamu kalau dahulu terdapat suku asli Amerika? Mereka adalah suku Indian. 

Namun, mereka dibantai oleh bangsa Eropa. Pembantaian ini bahkan dilklaim lebih kejam daripada pembantaian yang dilakukan oleh Nazi. Diperkirakan terdapat 50-100 juta penduduk suku Indian yang dibantai saat itu. Lalu, seperti apa fakta mengenai pembantaian suku Indian ini? Berikut ulasannya.

1. Bangsa Eropa ingin menguasai tanah Amerika

Lebih Ngeri dari Nazi! 5 Fakta Pembunuhan Indian oleh Bangsa Eropaindiatoday.in

Sejak dulu, bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa yang suka melakukan ekspedisi ke luar Eropa, salah satunya Christopher Columbus. Ia melakukan ekspedisi ke dataran Amerika untuk memperluas wilayah kekuasaan.

Columbus mengira bahwa dataran Amerika merupakan daerah yang tidak memiliki penduduk. Namun, setelah sampai, ternyata ia menemukan suku Indian di dataran Amerika. Akan tetapi, itu tidak menyurutkan niatnya untuk menguasai wilayah Amerika.

2. Untuk menguasai Amerika, bangsa Eropa ingin mengusir suku Indian

Lebih Ngeri dari Nazi! 5 Fakta Pembunuhan Indian oleh Bangsa Eropajourneys.dartmouth.edu

Awalnya, Columbus disambut dengan baik oleh suku Indian. Satu-satunya cara untuk menguasai wilayah Amerika adalah dengan cara mengusir suku Indian.

Mengetahui niat buruk Columbus, suku Indian merasa terancam. Akhirnya suku Indian mulai melakukan perlawanan dengan bangsa Eropa. Hasilnya, beberapa armada kapal milik Columbus ditenggelamkan oleh suku Indian.

Baca Juga: Hari Koperasi Nasional, Inilah 14 Fakta Sejarah Koperasi di Indonesia 

3. Pembunuhan massal yang dilakukan oleh bangsa Eropa

Lebih Ngeri dari Nazi! 5 Fakta Pembunuhan Indian oleh Bangsa Eropahistory.com

Untuk bisa menguasai wilayah Amerika, akhirnya bangsa Eropa mulai melakukan perlawanan. Mereka mulai melakukan pembantaian terhadap suku Indian.

Untuk merebut wilayah Amerika, bangsa Eropa menggunakan senjata yang canggih untuk melakukan perlawanan. Sementara, suku Indian hanya menggunakan senjata tradisional sehingga banyak orang dari suku Indian terbunuh.

4. Penyebaran bibit penyakit mematikan oleh bangsa Eropa

Lebih Ngeri dari Nazi! 5 Fakta Pembunuhan Indian oleh Bangsa Eropachickasaw.tv

Untuk merebut dataran Amerika dari suku Indian, bangsa Eropa tidak hanya melakukan perang saja. Mereka juga menyebarkan bibit penyakit kepada suku Indian.

Penyebaran ini dilakukan melalui tikus yang disebarkan ke penduduk suku Indian. Banyak dari suku Indian yang terkena wabah penyakit yang berbahaya seperti tifus dan leptospirosis. Penyebaran wabah penyakit ini membuat populasi dari suku Indian langsung berkurang drastis.

5. Bangsa Eropa akhirnya perlahan-lahan bisa menguasai wilayah Amerika

Lebih Ngeri dari Nazi! 5 Fakta Pembunuhan Indian oleh Bangsa Eropaorangebeanindiana.com

Setelah melalui perang yang panjang, bangsa Eropa di Amerika mengalami peningkatan populasi. Sementara, suku Indian populasinya semakin berkurang.

Sejak Amerika Serikat mulai berdiri pada 4 Juli 1776, bangsa Eropa terus melakukan pembantaian. Itu karena suku Indian tidak mau pergi dari wilayah Amerika.

Karena populasi suku Indian yang semakin berkurang inilah menyebabkan bangsa Eropa akhirnya bisa menguasai wilayah Amerika secara perlahan.

Itulah fakta mengenai pembantaian suku Indian yang dilakukan oleh bangsa Eropa. Padahal, sebelum bangsa Eropa datang ke Amerika, suku Indian hidup dengan damai.

Namun, semua berubah setelah bangsa Eropa datang ke Amerika. Suku Indian dibantai oleh bangsa Eropa demi bisa menguasai Amerika. Sehingga, saat ini terciptalah Amerika Serikat hasil dari penjajahan bangsa Eropa terhadap suku Indian.

Baca Juga: 8 Pemimpin dengan Masa Pemerintahan Tersingkat Sepanjang Sejarah

Xehi Dekirty Photo Verified Writer Xehi Dekirty

A person who wants to live in peace

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya