Ini 4 Fakta Menarik tentang Semut, Serangga Gesit yang Cerdas

Bisa bercocok tanam hingga meledakkan diri demi koloni

Samarinda, IDN Times- Peribahasa, di mana ada gula di situ ada semut memang nyata. Coba saja buktikan sendiri. Detik berbilang menit, semut pasti mendekat. Nyaris setiap waktu kamu bertemu dengan hewan yang satu ini. Mulai dari rumah, sekolah, kampus, kantor, pinggir jalan, pepohonan dan taman.

Bahkan penelitian Dlussky GM dan kawan-kawannya yang tertuang dalam jurnal The first Late Cretaceous ants (Hymenoptera: Formicidae) from southern Africa, with comments on the origin of the Myrmicinae pada tahun 2000 menyebut, populasi semut ada di seluruh dunia kecuali kawasan kutub.

Jumlahnya diperkirakan mencapai 15 ribu spesies. Ukurannya beragam, tapi lazimnya berkisar 2 hingga 25 milimeter. Warnanya kuning, cokelat, merah, atau hitam.

Lalu apa saja fakta menarik lainnya dari semut? Simak di bawah ini, ya!

1. Semut tak akan bisa tersesat

Ini 4 Fakta Menarik tentang Semut, Serangga Gesit yang CerdasIDN Times/Yuda Almerio

Semut adalah binatang anti malas, mereka bekerja keras memenuhi kebutuhannya. Demi mencapai itu, terkadang perjalanan jauh ditempuh demi dapatkan makanan. Dalam setiap misi serangga yang satu ini selalu meninggalkan feromon, senyawa kimia yang bisa meninggalkan aroma khas.

Dari penelitian perilaku semut oleh Profesor Deborah M Gordon asal Stanford University, Amerika Serikat (AS) ditemukan fakta bahwa semut punya ingatan kuat. Penjelasan itu ada dalam bukunya Ant Encounters: Interaction Networks and Colony Behavior (2010).

Dijelaskan bahwa koloni semut merah dari Gurun Sahara akan tahu lokasi sumber makanan, pohon misalnya, walaupun sudah bertahun-tahun. Perilaku itu diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya.

2. Mahir bercocok tanam sejak jutaan tahun lalu

Ini 4 Fakta Menarik tentang Semut, Serangga Gesit yang CerdasUniversity of Munich/Guillaume Chomicki

Seperti manusia, semut juga bisa bercocok tanam lho alias menumbuhkan sumber makanannya sendiri. Bagaimana mungkin?

Dalam artikel yang diterbitkan laman newscientist, ditemukan fakta langka, yakni semut lebih dulu menanam dari manusia. Itu terjadi tiga juta tahun lalu, sementara manusia melakukan itu kira-kira 10 ribu tahun silam. Dalam artikel itu pula diterangkan bila, semut-semut di Kepulauan Fiji, Philidris nagasau, menanam benih dari buah squamellaria

Penelitian dari Guillaume Chomicki bersama rekan-rekannya dari Universitas  Munich, Jerman menemukan fakta bila  setiap koloni semut menanam puluhan benih tanaman squamellaria secara bersamaan di lokasi yang berdekatan.  Pada tahap selanjutnya tanaman itu akan terhubung  membentang di atas sarang sebagai sumber makanan.

Simon Robson dari James Cook University, Australia mendapati perilaku senada dengan semut-semut di Negeri Kanguru. Jenis buahnya pun sama, squamellaria. Wajar saja, hipotesis paling sederhana, Kepulauan Fiji dan Australia jaraknya hanya 4.635 kilometer (km) dengan kata lain, relatif dekat, bisa ditempuh empat jam perjalanan dengan pesawat. 

Namun, jauh dari Australia, di Florida, AS, juga ditemukan perilaku yang mirip dengan Philidris nagasau. Semut itu bernama Pogonomyrmex badius. Serangga itu diketahui menanam benih yang kemudian berkecambah lalu memanennya.

3. Meledakkan diri demi koloni

Ini 4 Fakta Menarik tentang Semut, Serangga Gesit yang Cerdascosmosmagazine.com/Alexey Kopchinskiy

Bagi semut koloni adalah segalanya. Jadi jangan heran jika serangga ini mempertahankan sarang atau ratu hingga titik darah penghabisan. Metodenya beragam, menggigit adalah perilaku paling lumrah. Namun bagaimana dengan meledakkan diri?

Dalam laman cosmosmagazine, diketahui bila para ilmuwan telah menemukan spesies baru semut yang punya mekanisme pertahanan tingkat tinggi, yakni saat terancam serangga tersebut bisa meledak, menutupi penyusup dengan cairan beracun nan lengket. Semut jenis ini bernama Colobopsis explodens alias Yellow Goo. Sebagian semut meledak hidup di belantara hutan Asia Tenggara dan pertama kali tercatat pada 1916.

Pada 2014 lalu, menurut laporan penelitian Alexey Kopchinskiy dari Universitas Teknologi Wina di Austria dan Alice Laciny dari Museum Sejarah Alam Wina menyebutkan, tidak setiap anggota spesies punya kemampuan meledakkan diri. Perilaku tersebut terbatas kepada satu kasta tunggal, yakni semut pekerja kecil.

4. Kecil-kecil cabe rawit

Ini 4 Fakta Menarik tentang Semut, Serangga Gesit yang Cerdasunsplash/Vlad Tchompalov

Julukan kecil-kecil cabe rawit boleh disematkan kepada semut, meskipun tubuhnya berukuran 2 hingga 25 milimeter. Dia mampu mengangkat beban berkali-kali lipat dari beban tubuhnya sendiri. 

Carpenter adalah semut terbesar, panjang tubuh bisa mencapai 2 sentimeter. Dan itu bisa kamu perhatikan sendiri saat ada waktu luang. Bagaimana semut mengangkat sesuatu. Di antara semua serangga, bisa dikatakan semutlah paling cerdas sebab otaknya paling besar terdiri dari 250.000 sel otak.

Jika melihat perilaku dan kemampuannya, baik itu mekanisme pertahanan dan bercocok tanam, tak ada salahnya mengategorikan hewan yang satu ini sebagai serangga cerdas.

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya