7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasa

Dari bunyi yang terdengar menjadi kata terbaca yang dipahami

Setiap manusia dari berbagai suku dan bangsa memiliki bahasanya masing-masing untuk dapat saling berkomunikasi dan memahami dunia nyata dan dunia abstrak. Seiring berjalannya waktu, bahasa-bahasa di dunia mengalami perkembangan dan kepunahannya.

Kamus-kamus pada bahasa tertentu merekam setiap kata yang umum digunakan dan dipakai oleh manusia di berbagai belahan dunia. Seiring dengan perubahan dunia, muncul pula ide-ide, berbagai temuan, pengetahuan baru beserta kemajuannya. Kata-kata yang ada meninggalkan celah pada hal yang ingin manusia ekspresikan. Manusia mengisi celah tersebut dengan cara-cara yang menambah perbendaharaan kata pada bahasa tertentu. 

Lalu bagaimana setiap kata muncul dan menambah perbendaharaan kata pada suatu bahasa? Berikut ini 7 asal-usul kata-kata baru pada suatu bahasa terbentuk, sebagaimana diinformasikan oleh Marcel Danesi melalui saluran Ted-ed dan Andy Bodle melalui theguardian.com (4/2/2016), disertai dengan informasi dari sumber-sumber lain yang mendukungnya.

1. Menyerap kata dari bahasa lain

7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasapexels.com/JV Gardens

Kata-kata baru dapat berasal dari pengetahuan pada bahasa lain yang tidak terwakili dalam bahasa sendiri. Oleh karena itu bahasa yang tidak dapat mewakilinya akan menyerap sepenuhnya, sebagian atau meminjam kata-kata dari bahasa lain tersebut.

Menurut Marcel Danesi, bahasa Inggris telah meminjam banyak kata dari bahasa Yunani, Latin, Jerman, dan Perancis di sepanjang sejarah. Peminjaman kata dari bahasa-bahasa lain pada bahasa Inggris dikarenakan peminjaman hal yang digambarkan oleh kata-katanya itu sendiri. 

Roma dan Perancis membawakan konsep agama dan hukum seperti pada kata altar dan jury di abad pertengahan Inggris. Kemudian kata Arabic coffee, Italian spaghetti dan Indian curry berasal dari aktivitas perdagangan untuk pertanian dan masakan.

Pada bahasa Indonesia bahkan ada satu judul buku yang berjudul "9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing"  yang ditulis oleh Yapi Tambayong. Buku berjudul "Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia" yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa tahun 1999 mengulas setidaknya ada sekitar 10 bahasa yang mendonorkan kata pada bahasa Indonesia.

Kesepuluh bahasa tersebut ialah Belanda, Inggris, Arab, Sansekerta-Jawa Kuna, Cina, Portugis, Tamil, Parsi/Persia, dan Hindi. Serapan dari bahasa Sansekerta misalnya virahin untuk kata berahi. Kata 'aql dari bahasa Arab untuk kata akal. Kata gandum dari bahasa Persia untuk kata gandum. Kata gussa dari bahasa Hindi untuk kata gusar. Kata danda dari bahasa Tamil untuk kata dendam.

Kata bah pau dari bahasa Cina untuk kata bakpau. Kata camisa dari bahasa Portugis untuk kata kemeja. Kata fanatiek dari bahasa Belanda untuk kata fanatik. Kata deposit dari bahasa Inggris untuk kata deposit, dan kata bonsai dari bahasa Jepang untuk kata bonsai. 

2. Menggunakan kata-kata dari bahasa klasik

7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasadrdavidwright.co.uk

Selain menyerap atau meminjam kata pada bahasa lain, kata baru dapat mengambil dari kata-kata dari bahasa klasik untuk menjelaskan suatu konsep. Kata pada bahasa klasik diturunkan menjadi kata baru dengan atau tanpa perubahan. Sehingga kata-kata baru tersebut dapat menjelaskan sebuah konsep yang dapat dipahami saat ini.

Kata baru yang diturunkan dari bahasa klasik pada bahasa Inggris misalnya clone yang berasal dari klon untuk menjelaskan proses kloning yang mengambil bagian dari tumbuhan untuk menumbuhkan tumbuhan baru, kemudian clone kini digunakan pada hewan. Turunan kata-kata klasik lainnya dengan penambahan imbuhan awal (prefix) atau akhir (suffix) ialah realisation (1610an) dan democratise (1798).

3. Hasil kombinasi kata-kata yang sudah ada

7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasapexels.com/Brett Syales

Selain menyerap dari bahasa lain dan mengambil kata dari bahasa klasik, kata-kata baru dapat berasal dari kombinasi pada kata-kata yang sudah ada. Pembentukan kata baru dari mengombinasikan kata-kata tersebut pada umumnya ialah dengan penggabungan kata ompounding), menggunting atau memotong kata (clipping), dan memadukan kata dan maknanya (blending).

Pada kata bahasa Inggris yang pembentukan katanya terjadi melalui penggabungan (compounding) misalnya ialah penggabungan antara kata benda atau nomina dengan nomina pada note dan book menjadi notebook. Kemudian pada kata sifat atau adjektiva dengan nomina pada black dan berry menjadi blackberry. Begitu pula gabungan kata kerja atau verba dengan nomina pada work dan room menjadi workroom, dan lain-lain.

Pembentukkan kata baru melalui pemotongan kata (clipping) pada kata dalam bahasa Inggris misalnya ialah pemotongan pada akhir kata (back clipping) pada gasoline menjadi gas; pemotongan pada kata awal (fore-clipping) pada alligator menjadi gator; serta kata yang menyisakan hanya di bagian tengahnya saja (middle clipping) seperti pada influenza yang menjadi fluPemotongan kompleks (complex clipping) terjadi pada situation comedy menjadi sitcom.

Pembentukan kata baru yang memadukan kata dan makna (blending words) pada kata dalam bahasa Inggris misalnya ialah pada spoon dan fork yang menjadi spork; kemudian pada motor dan hotel yang menjadi motel; breakfast dan lunch menjadi brunch; cybernatic dan organism menjadi cyborg, dan masih banyak lagi. 

Cara lain dalam membentuk kata baru dari kata-kata yang telah ada ialah dengan mengulang katanya atau dikenal dengan proses reduplication. Contoh kata pada bahasa Inggris yang mengalami proses reduplikasi dalam pembentukan kata ialah flip-flop, lovey-dovey, hip hop, helter-skelter, dan lain-lain.

Penggabungan kata-kata sebagai cara mengekspresikan konsep baru menjadi mudah dipahami pada saat diperdengarkan pertama kali utamanya oleh para penutur bahasanya, dan juga penutur di luar bahasa yang memahami bahasa tersebut.

Baca Juga: Menyusuri Jejak Sejarah Perumusan Pancasila, Dasar Negara Indonesia

4. Penambahan makna pada kata yang telah ada

7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasayoutube.com/1 Million Tests

Kata-kata yang ada dapat didengar menjadi suatu kata yang baru manakala kata tersebut mendapatkan tambahan makna, dengan kata lain kata yang mengalami perubahan makna. Kata yang mengalami perubahan makna ini terdengar baru saat pertama kali didengar.

Salah satu contoh kata yang mengalami perubahan makna ialah villain. Kata villain berasal dari kata Latin villanus yang diturunkan ke bahasa Perancis tua vilain. Pada awalnya kata tersebut bermakna farmhand atau seseorang yang bekerja sebagai petani pada zaman purbakala akhir di Italia atau Gaul. Intinya kata tersebut diasosiasikan dengan seseorang yang berada pada kelas sosial terendah pada masyarakat feodal.

Kata villain untuk beberapa ratus tahun kemudian menjadi penandaan bagi aktivitas-aktivitas ilegal. kata villain mengalami perubahan makna akibat kekuatan sosial dan politik, yang mana saat ini memiliki makna yang diperuntukkan bagi karakter jahat, pelaku kriminal, pencopet, penipu.

5. Kata baru yang terbentuk dari galat (error)

7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasapexels.com/Suzy Hazelwood

Kesalahan mendengar, kesalahan mengeja, kesalahan mengucapkan dan kesalahan mengartikan sering kali tidak menghasilkan kata-kata baru. Tetapi sering kali hal tersebut mengarah pada bentuk-bentuk kata baru bersamaan dengan mekanisme lain. Misalnya kata scrambble berasal dari varian scrabble kemudian seiring waktu kedua kata tersebut mengandung makna yang berbeda.

6. Kata baru yang berasal dari imitasi bunyi suara

7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasapexels.com/Breakingpic

Kata baru yang terbentuk melalui imitasi suara ini dikenal dengan onomatopeia. Setiap bahasa memiliki kekhasan yang berbeda dalam imitasi dari bunyi yang didengar. Misalnya saja onomatopeia untuk bunyi letusan senjata api dalam bahasa Inggris dikenal dengan bang dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan dor.

Suara mengaduh dalam bahasa Inggris dikenal dengan ouch sedangkan dalam bahasa Indonesia sering kali kita dengar dengan aduh. Onomatopeia untuk bunyi helikopter dalam bahasa Inggris ialah whop-whop-whop sementara pada bahasa Indonesia bunyi helikopter dituliskan menjadi ubuk-ubuk-ubuk-ubuk. Kemudian bunyi suara air splash dalam bahasa Inggris, pada bahasa Indonesia ialah kecipak.

7. Kata baru yang dinamai dari nama orang atau tempat

7 Asal-Usul Terbentuknya Kata-Kata Baru Pada Suatu Bahasapexels.com/NastyaSensei

Kata baru yang diberi nama setelah seseorang atau tempat dikenal dengan eponym. Contoh dari kata-kata yang diberi nama setelah nama orang atau tempat ialah alzheimer, cheddar, boycott dan lain-lain.

Alzhemeir yang kita kenal sebagai nama penyakit gangguan mental akibat perubahan jaringan otak ini ditemukan pertama kali oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman yang bernama Dr. Alois Alzhemeir. 

Kata cheddar yang kita kenal untuk menyebut jenis keju ini berasal dari nama tempat asal pembuatannya. Keju cheddar relatif keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading dengan rasa yang kuat ini berasal dari desa Cheddar di Somerset Inggris. Keju tersebut merupakan keju yang paling populer di Britania Raya.

Kata boycott dalam bahasa Indonesia menjadi boikot memiliki arti tolak kerja sama. Kata boikot berasal dari sebuah nama Charles Boycott Cunningham seorang purnawirawan kapten Angkatan Darat Inggris. Dia bekerja pada seorang tuan tanah di Irlandia.

Masyarakat Irlandia mengucilkannya dan berkampanye melawannya setelah menulis surat kepada The Times mengadukan situasi penyewa tanah yang diperlakukan tidak adil. Sudut pandang kerajaan Inggris saat itu menilai aksi Boycott sebagai bentuk pengorbanannya yang setia terhadap kerajaan Inggris melawan semangat nasionalisme Irlandia.

Sementara pada era revolusi, Tan Malaka menganjurkan pemboikotan terhadap kolonialisme dalam pidatonya. Boikot dikenal sebagai sebuah taktik perlawanan kaum nasionalis ketika terkepung oleh Kapitalis.

Baca Juga: Sejarah Pemakaian Gaun Pernikahan, Siapa yang Memulainya?

Yulia Erni Photo Verified Writer Yulia Erni

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya