Peneliti Temukan 'Kota Hilang' di Bawah Laut, Penuh Kehidupan Baru

'Kota hilang' tersebut ditemukan di lautan Atlantik Utara

Peneliti temukan sebuah 'kota hilang' di lautan Atlantik. Kota yang hilang tersebut ditemukan pada puncak gunung bawah laut di sebelah barat Mid-Atlantic Ridge. Ada pemandangan menara bergerigi muncul dari kegelapan. Ketika diteliti lebih lanjut, ternyata ada banyak kehidupan di dalamnya.

Temuan ini merupakan sebuah kemajuan di bidang penelitian bawah laut. Biota baru banyak di temukan di sana. Tentu kita harus sama-sama menjaganya.

Berbentuk seperti menara di bawah laut

Peneliti Temukan 'Kota Hilang' di Bawah Laut, Penuh Kehidupan Baruekosistem bakteri di lingkungan sekitar kota hilang (dok. University of Washington/CC BY 3.0).

Kota tersebut ditemukan oleh para ilmuwan pada tahun 2000 pada kedalaman lebih dari 700 meter di bawah permukaan. Para peneliti menggunakan sebuah kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari bawah laut untuk saat menemukan kota hilang tersebut. Bentuk dari kota yang hilang ini layaknya sebuah menara tinggi di bawah laut. Dinding dan kolomnya tampak biru pucat dalam cahaya kendaraan tersebut.

Tinggi menara tersebut cukup beragam. Berkisar dari tumpukan kecil seukuran jamur payung hingga menara besar setinggi 60 meter. Para peneliti menamai kota ini sebagai The Lost City Hydrothermal Field yang merupakan lingkungan ventilasi berumur panjang yang ada di lautan. Melansir Science Alert, fenomena seperti ini belum pernah sebelumnya.

Baca Juga: 10 Tanaman Bawah Laut dengan Bentuk dan Warna yang Memikat 

Memiliki banyak kehidupan baru di dalamnya

Berbicara mengenai sebuah 'kota', tentu tak lengkap tanpa adanya 'penduduk' di dalamnya. Dalam 'kota yang hilang' ini juga sama. Ada banyak kehidupan yang bisa ditemukan di dalamnya. Selama setidaknya 120.000 tahun dan mungkin lebih lama, mantel yang terangkat ke atas di bagian dunia ini telah bereaksi dengan air laut untuk mengepulkan hidrogen, metana, dan gas terlarut lainnya ke laut.

Di celah-celah ventilasinya, hidrokarbon memberi makan komunitas mikroba baru bahkan tanpa kehadiran oksigen. Cerobong asap yang memuntahkan gas sepanas 40 °C (104 °F) adalah rumah bagi banyak siput dan krustasea. Hewan yang lebih besar seperti kepiting, udang, bulu babi, dan belut jarang ditemukan, tetapi masih ada.

Terlepas dari sifat lingkungan yang ekstrem, kota yang hilang ini tetap penuh dengan kehidupan. 

Ada kemungkinan kota serupa di belahan bumi lainnya

Hidrokarbon yang dihasilkan oleh ventilasi Kota yang Hilang ini tidak terbentuk dari karbon dioksida atmosfer atau sinar matahari, tetapi oleh reaksi kimia di dasar laut dalam. Karena hidrokarbon adalah zat yang mendukung kehidupan, hal ini membuka kemungkinan adanya kehidupan berasal dari habitat seperti itu.

Sementara ini penemuan The Lost City Hydrothermal Field adalah satu-satunya ekosistem kota hilang yang sudah ditemukan oleh kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh. Bisa jadi ada medan hidrotermal serupa yang mungkin ada di tempat lain di lautan dunia. 

Belum ada regulasi untuk melindunginya

Peneliti Temukan 'Kota Hilang' di Bawah Laut, Penuh Kehidupan Baruwilayah bawah laut kota yang hilang (dok. Lost City Research/University of Washington)

Penemuan kota hilang ini tentu jadi salah satu capaian penting. Hal tersebut membuktikan bahwa ternyata ada kehidupan unik di dalam laut yang dihasilkan oleh hidrokarbon dari reaksi kimia, bukan dari karbon dioksida atmosfer atau sinar matahari. Namun, sejauh ini belum ada regulasi untuk melindunginya.

Jika pada suatu waktu ada oknum yang entah sengaja atau tak sengaja merusaknya, kita tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan sedikit getaran yang berasal dari penambangan atau penelitian saja bisa mengubah ekosistem dan merusak kota tersebut. Untuk melindunginya, banyak pihak yang berharap Kota Hilang ini dimasukkan ke daftar warisan dunia atau World Heritage. Semoga kota yang hilang ini terus terjaga habitatnya!

Baca Juga: 7 Fakta Terumbu Karang, Hewan Laut Sering Dikira Tumbuhan

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya