TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merespon Stres dengan Negatif Akan Pengaruhi Kesehatanmu 10 Tahun Kemudian

#SainSeru Responlah stres dengan lebih positif

Unsplash/vladislav Muslakov

Menurut temuan jurnal yang dipublikasikan oleh Association for Psychological Science, orang yang respon emosional negatifnya terhadap stres dibawa sampai hari berikutnya lebih mungkin melaporkan masalah kesehatan dan gangguan fisik di kemudian hari dibandingkan dengan mereka yang mampu membiarkan pergi atau mengabaikan stres tersebut.

Kate Leger dari University of California dan rekannya Susan T. Charles serta David M. Almeida menganalisis data dari Midlife di United States Survey, sebuah studi longitudinal yang mewakili orang dewasa secara nasional di Amerika Serikat. Lalu bagaimana penelitian ini bisa menunjukkan jika orang yang terlalu lama merespon stres secara negatif akan mempengaruhi kesehatan dalam diri mereka?

1. Bagaimana penelitian ini dijalankan?

Unsplash/Toa Heftiba

Leger dan rekan-rekannya menganalisis data dari survei nasional di Amerika Serikat terhadap lebih dari 1.100 orang dewasa. Selama 8 hari, para peserta menjawab pertanyaan tentang jumlah dan jenis stres sehari-hari yang mereka alami selama 24 jam terakhir.

Peristiwa yang menegangkan meliputi:

- Berdebat atau hampir berdebat dengan seseorang
- Mengalami peristiwa yang menegangkan di tempat kerja, rumah, atau sekolah
- Mengalami diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, atau usia
- Terjadi sesuatu yang buruk pada orang dekat
- Mengalami peristiwa buruk atau stres lainnya


Setiap hari, mereka juga melaporkan berapa banyak waktu emosi negatif yang mereka rasakan selama 24 jam sebelumnya. Setelah berlangsung selama 10 tahun, para peserta menyelesaikan survei dan dinilai perihal penyakit kronis serta gangguan fungsional yang muncul pada tubuh.

Mereka menjawab pertanyaan tentang kesehatan fisik mereka termasuk apakah mereka mengalami 26 penyakit kronis yang berbeda pada tahun lalu, atau apakah mereka pernah mengalami penyakit jantung atau kanker. Peserta juga melaporkan sejauh mana mereka mampu melaksanakan tugas-tugas dasar sehari-hari seperti berpakaian sendiri, menaiki tangga, membawa bahan makanan, dan berjalan jauh.

Seperti yang diharapkan, orang cenderung melaporkan emosi negatif lebih tinggi jika mereka mengalami stresor hari sebelumnya dibandingkan dengan jika mereka tidak mengalami stresor sehari sebelumnya.

Artinya, secara kritis analisis menunjukkan bahwa emosi negatif yang tersisa sebagai respon terhadap stresor dikaitkan dengan lebih banyak masalah kesehatan, termasuk penyakit kronis, gangguan fungsional, dan kesulitan dengan tugas sehari-hari dalam satu dekade kemudian.

2. Emosi negatif yang berlama-lama, bahkan dari hal kecil sekalipun memiliki implikasi penting bagi kesehatan fisik jangka panjang

Unsplash/Margot Pandone

Bukti dari penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan yang jelas antara respon stres negatif dengan kesejahteraan jangka panjang. Akan tetapi, dampak dari respon emosional yang berlama-lama masih belum jelas. Artinya, apakah ada bedanya jika stresor kecil seperti mendadak ban kempes, nilai buruk, atau argumen yang mengarah ke emosi negatif akan berpengaruh pada hari berikutnya.

Leger menyebutkan, "Ketika kebanyakan orang berpikir tentang jenis-jenis stresor yang berdampak pada kesehatan, mereka memikirkan peristiwa besar dalam hidup yang sangat mempengaruhi kehidupan seperti kematian orang yang dicintai atau perceraian".

Berangkat dari pemikiran ini, peneliti ingin melihat apakah hal kecil seperti stres sehari-hari juga akan mempengaruhi kesehatan jangka panjang?

Selanjutnya ilmuwan psikologi Kate Leger dari University of California, Irvine menyebutkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa emosi negatif yang lama bahkan dari hal kecil seperti stres sehari-hari memiliki implikasi penting bagi kesehatan fisik jangka panjang.

Verified Writer

Fajar Laksmita

a cup of coffee and some cookies

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya