6 Alasan Kenapa Pria Lebih Cepat Meninggal daripada Wanita
Salah satu faktornya adalah adanya toxic masculinity
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu berpikir mengenai perbedaan antara pria dan wanita? Atau pernahkah tiba-tiba terlintas pemikiran bagaimana keduanya dicirikan di dalam kehidupan masyarakat? Jika pernah, coba perhatikan bagaimana para pria di sekitarmu menjalani kehidupannya.
Image Pria selama ini diidentikkan sebagai sosok pelindung yang tangguh dan memiliki tanggungjawab besar, baik terkait keluarga maupun pasangan. Akan tetapi ada satu fakta terkait pria yang mungkin sering dilewatkan kebanyakan oranHig.
Ternyata dengan beragam faktor, pria dinyatakan memiliki rerata umur yang lebih pendek dari wanita. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi, sedangkan secara kekuatan fisik, wanita lebih lemah daripada pria? Alasan utama kebenaran asumsi ini adalah dari data statistik.
Di banyak negara, wanita hidup 5 hingga 10 tahun lebih lama dibandingkan pria. Wanita di AS memiliki rentang sekitar 5 tahun lebih lama daripada pria. Dengan data presentase wanita yang berumur 65 tahun sebanyak 57 persen dan 67 persen untuk penduduk wanita di usia 85.
Angka Harapan Hidup (AHH) di Indonesia pada tahun 2020, mencatat penduduk wanita mencapai angka 73,46 pertahun, sedangkan pria 69,59 pertahun. Untuk tingkat populasi dunia, WHO pada tahun 2016 menunjukkan AHH wanita sebanyak 74,2 pertahun, dan pria 69,8 pertahun dengan selisih 7 tahun umur wanita lebih lama.
Menurut Robert H. Shmerling, MD, seorang senior editor Harvard Health Publicity, fakta ini bahkan sudah jamak diketahui oleh sebagian jasa baik lembaga bantuan maupun perusahaan. Dimana pusat marketing mereka memfokuskan kepada kepuasan wanita, terutama untuk produk yang diproduksi untuk kalangan orang lanjut usia.
Jadi apa alasan sebenarnya pria memiliki rata-rata umur yang lebih pendek dari wanita? Yuk, simak lebih dalam!
1. Gaya hidup pria yang cenderung memilih resiko yang lebih besar
Pria kebanyakan suka dengan sebuah tantangan. Alasan yang paling logis dalam menjelaskan hal ini adalah adanya faktor-faktor biologis yang mempengaruhi keputusan dan tindakan yang diambil.
Bagian otak 'lobus frontal' yang mengontrol penilaian dan pertimbangan dalam mengambil suatu tindakan, cenderung berkembang lebih lambat pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Secara ilmiah lobus frontal ini berkontribusi pada fakta bahwa pria lebih suka mencari tantangan dan memilih olahraga yang ekstrim.
Menurut Jake Nelson, direktur AAA Foundation for Traffic Safety, dilansir CBS News, remaja pria dan pria dewasa muda adalah dua kelompok yang paling berisiko untuk mengalami kecelakaan lalu lintas akibat mengemudi saat mengantuk. Contoh lain aktivitas yang beresiko tinggi dan kebanyakan dilakukan oleh pria, seperti bersepeda gunung, tinju, dll.
Baca Juga: Ilmiah, 5 Sikap Meminta Maaf yang Tepat Secara Psikologis
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Alasan Ilmiah Manusia Menyukai Hewan Peliharaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.