5 Penyakit Zoonosis yang Dianggap Paling Berbahaya, Tetap Waspada

Ditularkan melalui hewan ke manusia #IDNTimesHealth

Zoonosis merupakan sebutan bagi penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Biasanya, penyakit ini dapat menular akibat melakukan kontak secara langsung atau dengan feses hewan yang terinfeksi. Umumnya, kondisi ini hanya menimbulkan gejala ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. 

Meskipun begitu, ada juga penyakit zoonosis yang diketahui sangat berbahaya bagi manusia dan bahkan telah menyebabkan banyak kematian. Berikut di antaranya. 

1. Malaria

5 Penyakit Zoonosis yang Dianggap Paling Berbahaya, Tetap Waspadailustrasi nyamuk (unsplash.com/Syed Ali)

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama plasmodium. Malaria dapat ditularkan oleh hewan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Jika manusia terinfeksi parasit tersebut, plasmodium akan berkembang biak di hati sehingga dapat menginfeksi sel darah merah. 

Beberapa gejala malaria meliputi demam, sakit kepala, berkeringat banyak, hingga mual atau muntah. Jika tak tertangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan kematian, apalagi jika pasien terkena komplikasi.

Pada tahun 2017, terdapat 219 juta orang yang terkena penyakit malaria, menurut data dari World Health Organization (WHO). Dilaporkan pula terdapat 435 ribu kasus malaria yang berujung kematian di tahun yang sama. Mortality rate atau tingkat kematian dari penyakit ini diestimasikan sebesar 28 persen pada tahun 2010 hingga 2017. 

2. Antraks

5 Penyakit Zoonosis yang Dianggap Paling Berbahaya, Tetap Waspadailustrasi domba (unsplash.com/Tanner Yould)

Antraks merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak seperti domba, sapi, kuda, babi, dan lainnya. Penyakit ini dapat menular ke manusia jika orang tersebut mengonsumsi daging atau hanya menyentuh hewan yang terinfeksi. Namun sebenarnya, antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Dilansir laman resmi Pemerintah Queensland, penyakit ini dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi para peternak. Sebab, mereka harus melakukan pencegahan agar tak menular ke hewan lain, penghentian penjualan daging sementara, vaksinasi, dan mengatasi kematian hewan yang terjangkit. Hewan-hewan yang terinfeksi juga harus dibatasi pergerakannya agar tidak semakin menularkan ke lainnya. 

Gejala antraks sebenarnya tergantung berdasarkan cara penularannya. Jika penyakit tersebut ditularkan melalui kulit, biasanya orang tersebut akan mengalami kulit gatal dan benjolan di leher, tangan, dan muka.

Jika penyakit menginfeksi saluran pencernaan, biasanya orang tersebut akan sakit perut, tenggorokan sakit, dan sakit tenggorokan. Yang paling berbahaya adalah ketika antraks menyerang pernapasan. Hanya 55 persen pasien yang dinyatakan sembuh jika tak segera tertangani dengan baik berdasarkan laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 

Baca Juga: 11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazi

3. Ebola

5 Penyakit Zoonosis yang Dianggap Paling Berbahaya, Tetap Waspadavirus Ebola pada tahun 1976 dengan menggunakan mikroskop (unsplash.com/CDC)

Dapat dikatakan bahwa Ebola merupakan salah satu penyakit paling berbahaya di Afrika. Menurut laporan WHO, penyakit ini pertama kali muncul pada tahun 1976 di Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo.

Trasmisi virus Ebola ke manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan cairan hewan-hewan yang terinfeksi. Umumnya, penyakit tersebut menyerang gorila, simpanse, monyet, dan kelelawar.

Beberapa gejala penyakit Ebola untuk manusia terdiri dari kelelahan, sakit otot, sakit tenggorokan, muntah, hingga sakit kepala. Jika sudah parah, virus ini dapat mengakibatkan rusaknya ginjal dan hati sehingga menyebabkan kematian. 

Ketika Ebola sudah menyerang organ-organ tubuh, potensi pendarahan di dalam pun semakin besar. Tingkat kematian penyakit ini bervariasi setiap tahunnya, yaitu sekitar 25 hingga 90 persen.

4. Penyakit virus Hendra

5 Penyakit Zoonosis yang Dianggap Paling Berbahaya, Tetap Waspadailustrasi kuda (unsplash.com/Helena Lopes)

Penyakit virus Hendra merupakan penyakit muncul pada tahun 1994 di sebuah kawasan yang bernama Hendra, Brisbane, Australia. Pada awalnya, virus ini diketahui hanya menyerang pada hewan kuda saja. Ternyata, mereka juga dapat menginfeksi manusia yang melakukan kontak secara intens kepada kuda yang terinfeksi. 

Dilansir laman Pemerintah Queensland, tingkat kematian dari penyakit ini mencapai 80 persen pada kuda dan 70 persen pada manusia.Gejala dari orang yang terkena penyakit ini adalah panas, peningkatan denyut jantung, kesulitan bernapas, dan lainnya. Penyakit ini juga dapat menyebabkan rusaknya alat pernapasan dan depresi. 

5. Toksoplasmosis

5 Penyakit Zoonosis yang Dianggap Paling Berbahaya, Tetap Waspadailustrasi kucing (unsplash.com/Ludemeula Fernandes)

Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa atau organisme bersel satu bernama Toxoplasma gondii. Parasit ini sering ditemukan di kotoran kucing atau daging hewan yang tak belum matang sepenuhnya. Pada dasarnya, penyakit ini tak terlalu berbahaya bagi manusia dewasa3. 

Namun, jika menginfeksi pada ibu hamil, penyakit ini dapat mengakibatkan lambatnya perkembangan janin hingga keguguran. Hal tersebut tak lepas dari aktivitas parasit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala dari orang yang menderita penyakit Toksoplasmosis adalah kulit kekuningan, anemia, kehilangan pendengaran, hingga mikrosefalus atau kepala tampak lebih kecil. 

Penyakit di atas memang bisa menular dari hewan ke manusia. Namun bukan berarti kamu harus menghindari kontak sepenuhnya, ya. Kamu hanya harus lebih berhati-hati. Dari kelimanya, Ebola menjadi penyakit yang menjadi perhatian khusus bagi banyak negara, khususnya negara-negara Afrika. 

Baca Juga: 10 Penyakit yang Bisa Timbul Kalau Kamu Tidak Menjaga Kebersihan

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya