Menakjubkan, Bayi Bisa Berpikir Logis Sebelum Mereka Mampu Bicara

Menjadi tanda kelebihan manusia

Komunikasi simbolis dalam bentuk bahasa mendasari kemampuan unik kita untuk beralasan — atau begitulah yang dipercaya banyak orang sebagai bentuk kearifan konvensional. Namun, sebuah studi baru menunjukkan kemampuan kita untuk berpikir logis tidak sepenuhnya bergantung pada bahasa. Temuan ini menunjukkan bayi yang belum bisa berbicara dapat beralasan dan membuat kesimpulan yang rasional. Dilansir dari Scientific American, berikut ini penjelasan selengkapnya!

1. Para ahli dari berbagai institusi di Eropa mempelajari bayi-bayi berusia 12 dan 19 bulan

Menakjubkan, Bayi Bisa Berpikir Logis Sebelum Mereka Mampu Bicarabrandettes.com

Usia tersebut merupakan awal permulaan pembelajaran bahasa dan latihan berbicara, tapi bayi-bayi tersebut sudah menunjukkan pemrosesan informasi kompleks. Para bayi tersebut diharuskan mengamati benda-benda yang berbeda secara berulang-ulang — seperti mainan dinosaurus dan bunga. Barang-barang tersebut awalnya tersembunyi di balik dinding hitam.

Dalam satu set percobaan, sebuah animasi akan menunjukkan sebuah cangkir meraup dinosaurus. Setelah itu, penghalang kemudian akan disingkirkan untuk mengungkapkan bunga yang tersisa di sana. Akan tetapi, di sisa eksperimen, dinding akan disingkirkan dan dinosaurus kedua akan tetap ada di sana (padahal si bayi mengetahui dinosaurusnya telah diraup cangkir dan lenyap).

2. Bayi yang melihat kejadian tersebut ternyata bisa menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres

Menakjubkan, Bayi Bisa Berpikir Logis Sebelum Mereka Mampu Bicaraubidots.com

Walaupun mereka tidak dapat mengartikulasikan dengan kata-kata apa yang salah. Eye tracking atau pelacakan mata — teknik yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan mental pada anak-anak dan kera praverbal — menunjukkan bayi-bayi menatap secara signifikan lebih lama pada adegan-adegan di mana benda tak terduga muncul di belakang penghalang, menunjukkan bahwa mereka bingung sekaligus takjub. Pemimpin penulis studi, Nicoló Cesana-Arlotti, seorang rekan postdoctoral di Departemen Psikologi dan Ilmu Otak di Universitas Johns Hopkins mengatakan bahwa kata-kata logis ternyata bukan sumber utama pembentukan logika di pikiran kita.

Komponen utama logika manusia, menurutnya, berkaitan dengan memikirkan kemungkinan alternatif dan menghilangkan sesuatu yang tidak konsisten: Apakah dinosaurus duduk di belakang penghalang atau apakah bunga? Dalam logika formal, ini disebut silogisme disjungtif: A atau B; bukan jika A, maka B. (Sebuah silogisme adalah kesimpulan yang berasal dari dua premis yang berbeda).

3. Pupil bayi membesar secara signifikan ketika menonton animasi yang menampilkan hasil yang tidak logis

Menakjubkan, Bayi Bisa Berpikir Logis Sebelum Mereka Mampu Bicaramykidsite.com

Hal ini diketahui juga terjadi pada orang dewasa yang ditugasi dengan permasalahan logika. Ini memberikan lebih banyak bukti bahwa bayi sadar akan hal-hal yang "seharusnya" terjadi. Psikolog Johns Hopkins dan peneliti pola pikir Justin Halberda, yang tidak terlibat dalam studi tetapi menulis analisis tentang ini, mengatakan bahwa banyak orang berusaha mencerna logika dengan berbicara sendiri di pikiran mereka. Bayi ternyata juga melakukan ini, walaupun mereka belum berkemampuan bahasa yang kuat.

4. Bukan berarti bahasa dan komunikasi simbolis tidak dibutuhkan untuk perkembangan otak manusia, tapi hanya tidak sepenuhnya diperlukan untuk penalaran logis

Menakjubkan, Bayi Bisa Berpikir Logis Sebelum Mereka Mampu Bicarasassymamahk.com

Cesana-Arlotti berencana meneliti lebih lanjut perbedaan utama logika preverbal dari kemampuan penalaran yang muncul begitu bahasa muncul. Karena bahasa dapat membuka kemampuan penalaran tambahan, yang tidak tersedia untuk otak yang belum mengerti kata-kata. Ia juga berharap dapat menggali lebih dalam perkembangan mental bayi sampai balita. Ia mengatakan bahwa penelitian mereka bertujuan untuk menyelidiki dasar-dasar paling awal kemampuan kita untuk berpikir logis, yaitu dasar utama untuk belajar, kreativitas dan fleksibilitas dalam pikiran manusia.

Dengan kata lain, kemampuan ketajaman logika sudah bisa dilatih sedini mungkin. Fakta di atas tersebut menunjukkan betapa menakjubkannya manusia jika dibandingkan makhluk hidup lain. Kalau dari bayi saja sudah bisa berpikir logis, semoga kita yang sudah dewasa bisa lebih sering berpikir logis sebelum bertindak.

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Tania

Berita Terkini Lainnya