Bokep & Pornografi Makin Mengkhawatirkan Karena Blokir Tidak Efektif

Menurut pendapat ahli ada hal yang lebih penting

Fitur penyaringan di internet, seperti parental controls (kontrol orangtua), sebagian besar tidak berhasil mencegah anak muda menonton film porno secara online, menurut penelitian baru dari Oxford Internet Institute. Para peneliti percaya bahwa memahami seberapa efektif alat online ini, dapat membantu kita menentukan bagaimana konten dibagikan dan seberapa berguna hal tersebut dalam komunikasi. Jadi seberapa berisiko konten porno saat ini? Dilansir dari IFL Science, berikut ini pembahasan selengkapnya!

1. Para peneliti masih berusaha mencari alat penyaringan konten internet yang paling efektif

Bokep & Pornografi Makin Mengkhawatirkan Karena Blokir Tidak Efektifthegoodbook.com

Dr. Victoria Nash selaku rekan penulis studi baru ini mengatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan kemanjuran sebuah penyaringan Internet. Alat pemfilteran internet mahal untuk dikembangkan dan dipelihara serta dapat dengan mudah dibuka pemblokirannya, karena adanya pengembangan cara baru berbagi konten secara konstan.

Pembahasan ini terjadi setelah pemerintah Inggris mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka sedang mengeksplorasi opsi untuk menyaring dan memblokir pornografi online. Mereka bergabung dengan beberapa negara di seluruh dunia yang menyensor materi online tertentu. Nash mengatakan penyaringan dapat “terlalu membatasi” anak muda yang mungkin mencoba mengakses informasi mengenai kesehatan dan hubungan, yang mengarah ke kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia.

2. Diterbitkan dalam Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, studi ini menganalisis data dari hampir 20.000 anak laki-laki dan perempuan berusia 11-16 tahun

Bokep & Pornografi Makin Mengkhawatirkan Karena Blokir Tidak Efektifthemarriageandfamilyclinic.com

Mereka melaporkan sendiri dalam survey. Mereka ditanya apakah mereka melihat pornografi di komputer rumah mereka. Hampir setengah dari peserta memiliki semacam filter yang diterapkan di rumah, tetapi masih melihat jumlah porno yang sama dengan yang tidak menggunakannya. Selain itu, alat penyaringan tidak efektif dan dalam banyak kasus merupakan faktor yang tidak signifikan dalam mempertanyakan apakah anak muda telah melihat konten seksual eksplisit.

3. Menariknya, para peneliti menemukan bahwa antara 17-77 rumah merasa perlu menggunakan alat penyaringan untuk mencegah seorang remaja dari mengakses konten seksual

Bokep & Pornografi Makin Mengkhawatirkan Karena Blokir Tidak Efektifthatsmags.com

Bahkan ketika filter tidak menunjukkan efek perlindungan yang signifikan secara statistik atau praktis. Jika seorang anak akan melihat pornografi, mereka akan menemukan cara untuk menyiasati fitur parental controls, yang menurut para peneliti juga termasuk mahal. Studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan sumber daya akan lebih baik dihabiskan dalam hal mengembangkan ketahanan anak muda terhadap pengalaman seperti itu, termasuk pembentukan kepribadian yang bertanggung jawab dengan keputusannya.

4. Para peneliti berharap fakta ini mampu mengarahkan pada pemikiran ulang dalam target efektivitas untuk teknologi baru, sebelum diluncurkan ke populasi

Bokep & Pornografi Makin Mengkhawatirkan Karena Blokir Tidak Efektifcomparitech.com

Nash beranggapan bahwa dari perspektif kebijakan, kita perlu fokus pada intervensi berbasis bukti untuk melindungi anak-anak. Sementara penyaringan internet mungkin tampak sebagai solusi intuitif yang baik, tapi sayangnya bukti tidak mendukung pemikiran tersebut. Para peneliti mengatakan lebih lanjut, lebih banyak bukti eksperimental diperlukan untuk menentukan nilai filter yang belum ada hingga kini. Penelitiannya juga perlu dilakukan dalam keluarga dengan latar belakang yang lebih beragam (bukan hanya Eropa).

Lebih lanjut, ada masalah inheren dalam kesimpulan yang diambil dari data yang merupakan pelaporan sendiri (misalnya mengisi survey secara pribadi), karena responden bisa jadi tidak memberikan informasi yang akurat dan jujur. Setuju kah kamu dengan pendapat para ahli bahwa yang terpenting adalah pembangunan pemahaman dan karakter, bukan kecanggihan filter konten pornografi? Share pendapatmu di kolom komentar ya!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Tania

Berita Terkini Lainnya