Riset: Ada Manfaat Sosial Potensial dari Memori Terorisme

Dampaknya akan terasa dalam jangka panjang

Terorisme terjadi di mana-mana dewasa ini, baik itu di negara adidaya maupun di Indonesia. Kejadian beberapa tahun lalu yang sangat menghancurkan hati kita semua adalah bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo. Baru-baru ini pada hari Minggu, 28 Maret 2021, juga terjadi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Suasana dipenuhi dengan duka dan kepiluan, tak lupa juga rasa takut dan trauma yang mendalam. Namun sebuah penelitian mengungkap bahwa ada dampak positif jangka panjang, terutama bagi para survivor yang mengalami langsung maupun memiliki keterkaitan dengan korbannya. Dilansir dari Scientific American, inilah manfaat potensial dari memori tentang terorisme!

1. Sebuah penelitian terkait terorisme dan dampaknya pada memori seseorang dilakukan oleh Dan Schater dan Liane Young

Riset: Ada Manfaat Sosial Potensial dari Memori Terorismessnesbitt.com

Mereka menemukan bahwa sebuah memori bisa digunakan untuk meningkatkan keputusan dan perilaku pro-sosial. Kejadian heroik dan tinggi aspek sosial pun bisa membantu seseorang untuk lebih cepat sembuh dari trauma akibat terorisme. Penelitian dilakukan kepada para korban terorisme bom, penembakan dan 9/11 di Amerika Serikat.

Dikompilasi oleh para ilmuwan, Brendan Gaesser dan Jaclyn Hennessey Ford, para survivor terorisme diketahui bisa melahirkan potensi perilaku sosial luar biasa. Sebuah mekanisme otak khusus diketahui bisa memproses memori tentang terorisme tersebut menjadi bentuk kebijaksanaan yang bermanfaat bagi dirinya maupun sekitarnya.

2. Orang yang pada dasarnya sudah baik secara sosial akan semakin menjadi baik setelah mengalami dampak aksi terorisme

Riset: Ada Manfaat Sosial Potensial dari Memori Terorismevoanews.com

Termasuk orang-orang yang fokus pada kisah heroik dan sisi kemanusiaan yang terlihat, ketika ia mengetahui berita soal terorisme. Tindakan sosial yang tertancap dalam memori tersebut akan melahirkan lebih banyak aksi kebaikan ke depannya. Misalnya makin banyak orang mendonorkan darahnya atau membantu orang yang sedang kesusahan.

Bagi orang yang kepekaan sosialnya kurang dan lebih fokus pada hal mengerikan tentang aksi terorisme tersebut, perlu melakukan lebih banyak aktivitas sosial, seperti: sharing kisah antar sesama keluarga korban dan saling mendukung, membicarakan segala kegundahannya pada ahlinya atau orang terpercaya serta mengelilingi keseharian diri mereka dengan orang-orang yang positif. Dengan begitu, jiwa sosial mereka juga akan ikut berkembang luar biasa.

Baca juga: 5 Ciri Ini Menggambarkan Seseorang yang Berkepribadian Super Narsis

3. Penemuan ini berfokus pada kemampuan seseorang mengingat kejadian traumatis dihubungkan dengan dampaknya terhadap meningkatkan perilaku berbasis moral yang baik

Riset: Ada Manfaat Sosial Potensial dari Memori Terorismeexploringyourmind.com

Para ahli kognitif dan afektif yang mempelajari tentang memori, seperti William Hirst dan Elizabeth Phelps, telah mengembangkan pemahaman tentang detail saraf, penangkapan emosi dan kepercayaan diri seseorang dalam mengerti bahwa memori negatif ini akan diingat secara berbeda seiring berjalannya waktu.

Mengikuti kejadian teror atau bencana, akan lahir gelombang “sisi sosial” yang sebelumnya diremehkan oleh para ahli memori. Gelombang otak khusus ini melahirkan jiwa sosial dari penderitaan yang dialaminya.

4. Manusia, siapapun itu, akan selalu memiliki kapasitas untuk melakukan tindak kekerasan yang tidak berperikemanusiaan selama terfasilitasi

Riset: Ada Manfaat Sosial Potensial dari Memori Terorismeslate.com

Salah satu bentuk awalnya adalah dengan diciptakannya senjata. Meskipun kita sebagai spesies manusia diketahui secara alami tidak mendahulukan kekerasan jika direntangkan ke belakang dari segi sejarah, terorisme asing maupun domestik akan terus berjalan selama ada fasilitasnya. Ini disebabkan oleh keberadaan teknologi yang merusak dan perkembangannya yang makin mematikan.

Selain itu, bentuk kekerasan sadis tersebut juga bisa disebabkan oleh pergesekan budaya dan keberadaan media yang banyak sekali (yang bisa disetir oleh golongan tertentu). Segala aspek tersebut ditambah memori menyakitkan yang tidak ditangani dengan baik, akan terus berputar menjadi sisi jahat yang mendukung terorisme. Namun beda cerita jika memori ditangani secara positif dan membentuk kepekaan sosial.

Riset: Ada Manfaat Sosial Potensial dari Memori Terorismeblog.palmpartners.com

Seperti yang telah disebutkan, salah satu dampak positif dari memori tentang aspek kekerasan dan trauma tentang suatu kejadian bisa membangkitkan jiwa sosial seseorang, sampai ke level yang luar biasa. Bahkan menurut ahli, sepertinya mengarahkan seseorang kepada jiwa sosial bisa jadi tergantung dari kemampuannya untuk menginspirasi diri sendiri melalui kejadian masa lampau yang dialaminya, secara kolektif.

Tidak harus berhubungan dengan terorisme, masa lalumu yang pahit akan bisa jadi kekuatanmu untuk membantu orang lain. Semoga kamu bisa kuat menjalani hidup sebagai orang yang sebaik mungkin, ya!

Baca Juga: 12 Alasan Ilmiah Kenapa Seseorang Menjadi Teroris, Ini Pikiran Mereka

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya