Terbiasa Mengalami Delay Penerbangan? NASA Punya Solusinya!

2. Flight Deck Interval Management (FIM) NASA memotong selisih waktu tidak efisien tersebut

unsplash.com/Tim Gouw

Mereka melakukannya dengan menggabungkan pelacakan lokasi berbasis satelit dan perintah komputer otomatis, untuk melacak posisi pesawat dan terus-menerus memberi informasi terbaru pilot tentang kecepatan penerbangan yang aman untuk pendaratan. Ini akan menghilangkan waktu yang terbuang percuma antara tiap pendaratan.

Solusi tersebut dapat menghemat biaya bahan bakar, mengurangi emisi dan meningkatkan jumlah penerbangan yang tiba tepat waktu. William Johnson, mantan manajer proyek untuk Air Traffic Management Technology Demonstration-1 di NASA Langley Research Center mengatakan bahwa dengan lebih banyak pendaratan pesawat per jam di bandara, berarti delay jadwal lebih berkurang jauh bagi penumpang.

Baca juga: 20 Penemuan Keren NASA yang Gak Sadar Kita Gunakan Sehari-hari

3. Teknologi ini telah diuji secara riil, baik oleh perusahaan penerbangan kecil maupun besar dan masih berusaha terus disempurnakan

unsplash.com/Suhyeon Choi

Pada awal tahun 2017, dua pesawat besar komersil dan jet perusahaan yang lebih kecil melakukan pendaratan, secara bergantian, tanpa bantuan konstan dari pusat kontrol lalu lintas udara. Sebaliknya mereka mengandalkan teknologi NASA yang telah dibahas, yang memungkinkan pesawat secara otomatis "berbicara" antar satu sama lain dan update info ke menara, secara bersamaan.

Jika tes penerbangan ini — yang berlangsung di bandara dekat Seattle — terbukti meyakinkan, teknologi itu akhirnya bisa menuju ke Federal Aviation Administration untuk mendapat persetujuan. Dan jika semua pesawat nantinya menerapkan sistem ini, lebih banyak pesawat dapat mendarat dalam waktu yang lebih singkat, di bandara berbagai negara yang semakin padat.

4. Cara kerja sistemnya secara mayoritas bergantung pada pengembangan kecanggihan teknologi GPS

unsplash.com/Jon Flobrant

Sinyal GPS akan menentukan lokasi pesawat dan kecepatannya. Pesawat yang bersangkutan akan secara otomatis menyiarkan informasi mengenainya pada satelit dan menara kontrol, tiap detik. Di darat, sistem komputer menggunakan data penerbangan untuk menghitung jarak ideal yang harus dijaga tiap pesawat, agar efisien waktu dan bahan bakar. Pengendali lalu lintas udara memberikan informasi tersebut kepada pilot melalui radio. Para pilot kemudian memasukkan data jarak ke dalam software FIM yang terinstalasi di sistem komputer kokpit pesawat.

FIM juga menerima info terkini mengenai kecepatan pesawat di sekitarnya, yang terbaca dari sinyal GPS. FIM kemudian memproses semua informasi tersebut dan mengalkulasi kecepatan yang pas untuk menjaga jarak ideal antar pesawat, agar keamanan tetap terpenuhi tapi tujuan efisiensi terlaksana. Kecepatan tersebut ditampilkan kepada pilot melalui kokpit dan terus-menerus terupdate sampai roda menyentuh landasan di darat.

unsplash.com/Pandu Agus Wismoyo

Pengembangan teknologi oleh NASA ini harapannya segera dipatenkan dan bisa diterapkan secara komersil di bandara udara seluruh dunia. Perasaan pastinya lebih tenang ya kalau kita tahu bahwa akan semakin jarang kejadian pesawat delay. Lebih banyak urusan yang bisa terselesaikan, kalau kita tepat waktu.

Baca juga: Alasan "Jijik" Kenapa Kru Pesawat Gak Mau Minum Hangat Saat Penerbangan