Ternyata Setengah dari Mahasiswa Program Doktoral Mengalami Tekanan Psikologis

Pertimbangkan dengan benar sebelum mengambilnya

Menjalani subjek apapun dalam program PhD di semua bagian di dunia itu hampir sama rasanya. Semuanya sama-sama terasa menekan dan menakutkan. Selain itu di akhir masa pendidikan ini kamu akan menjadi ahli tepilih di dunia pada penelitian yang telah kamu jalani selama 3-5 tahun. Meskipun begitu, untuk kebanyakan orang, jalan menuju ilmu pengetahuan seringkali adalah jalan penuh kesendirian. Walaupun pengalaman individu bisa bervariasi, membuat thesis doktoral itu seringkali membuat stres. Banyak mahasiswa PhD menderita masalah kesehatan mental, dari kecemasan kronis dan depresi klinis.

Kondisi depresi ini ternyata sering dialami oleh demografis yang spesifik, dalam hal ini adalah mahasiswa PhD.

Sebuah penelitian baru oleh tim peneliti internasional telah menggarisbawahi tentang seberapa sering kondisi semacam ini terjadi dalam demografis yang spesifik. Tulisan di dalam jurnal aturan penelitian, menyimpulkan bahwa satu dari dua mahasiswa PhD mengalami tekanan psikologis, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang – yang jelas itu adalah depresi. Menurut tim peneliti dari Ghent University sesuai yang ditulis di jurnalnya, perasaan paling lazim adalah konstan dalam ketertekanan, gak bahagia, depresi, masalah tidur yang disebabkan karena cemas, ketidakmampuan untuk menyelesaikan kesulitan dan ketidakmampuan menikmati aktivitas harian.

Penelitian menyebutkan bahwa mahasiswa PhD itu 2,4 kali lebih mungkin terganggu mentalnya dibandingkan mahasiswa/lulusan program sarjana.

Ternyata Setengah dari Mahasiswa Program Doktoral Mengalami Tekanan Psikologisswallowinglab.com

Tanda prediksi masalah kesehatan mental adalah adanya konflik antara kerja dan keluarga, di mana tuntutan pada penelitian mengganggu kehidupan personal dan keluarganya. Faktor umumnya adalah seperti beban kerja berlebihan, tuntutan yang gak realistis, pembimbing yang gak suportif atau masalah interpersonal dalam pekerjaan. Tim peneliti menekankan bahwa masalah kesehatan mental itu lebih diwajarkan daripada populasi berpendidikan pada umumnya, karyawan berpendidikan tinggi dan mahasiswa perguruan tinggi. Mahasiswa PhD 2,4 kali lebih memungkinkan untuk terkena masalah kesehatan mental daripada populasi umum dengan gelar atau pendidikan sarjana.

Baca Juga: 9 Cara yang Terbukti Secara Ilmiah Meningkatkan Daya Penglihatanmu

Data mengejutkan adalah sejumlah 800.000 orang bunuh diri per tahunnya karena gak mampu menyelesaikan hal-hal yang membuat mereka depresi.

Ternyata Setengah dari Mahasiswa Program Doktoral Mengalami Tekanan Psikologisdoctor-john.net

Penelitian ini melibatkan analisis kesehatan mental relatif dari peneliti PhD di Belgia sejumlah 3.659 orang. Walaupun jurnal penelitian ini yang berfokus pada satu negara, ada besar kemungkinan bahwa hasilnya bisa mencerminkan daerah manapun. Fakta bahwa depresi tercatat sebagai gangguan paling umum dalam mahasiswa PhD seluruh dunia itu sangat menekan, sejumlah 350 juta orang menderita depresi dan 800.000 orang setiap tahunnya mengakhiri hidup mereka sendiri karena masalah mereka gak teratasi.

Memang ada beberapa kelompok orang yang sudah terlihat akan cenderung terganggu mentalnya dan itulah yang perlu disadari orangnya sendiri agar bisa mendapat bantuan yang sesuai.

Ternyata Setengah dari Mahasiswa Program Doktoral Mengalami Tekanan Psikologisbusinessinsider.co.id

Penelitian mengestimasi bahwa memang sebanyak 83 persen orang akan mengalami bentuk gangguan mental selama hidupnya, yang artinya bahwa itu, sedihnya, dianggap normal menjadi penderita dalam hal ini. Beberapa kelompok orang cenderung lebih memungkinkan untuk mengalami hal ini, seperti halnya of people will experience a mental disorder in their lifetimes, which means that it’s actually, sadly, “normal” to be a sufferer in this case. Some groups of people are more likely than others to experience it, however – particularly wanita, atas dasar alasan yang banyak sekali.

Orang-orang mengambil program pendidikan PhD untuk berbagai latar belakang alasan yang banyak sekali. Kebanyakan karena memang mencintai subjek yang mereka pelajari di atas segalanya, beberapa lainnya berharap untuk lebih banyak traveling dan beberapa berharap untuk memulai semacam bentuk perjalanan intelektual yang unik.

Ternyata Setengah dari Mahasiswa Program Doktoral Mengalami Tekanan Psikologistheconversation.com

Mendapatkan gelar doktorat itu sangat memuaskan, tentunya, tapi "harga" psikologis sangat besar yang harus dibayar ini harus ditangani secara serius. Itu diibaratkan kegelapan yang butuh cahaya - jika gak begitu, akan lebih banyak yang terbungkus karena itu dan pada akhirnya gak mencapai gelar doktoratnya, justru terpuruk. Temukan bantuan yang tepat dan nyaman untukmu jika kamu sedang mengambil PhD kemudian menyadari ada beban tekanan dalam dirimu.

Baca Juga: Permainan Tetris Bisa Dijadikan Terapi Beberapa Gangguan Kesehatan

Topik:

Berita Terkini Lainnya