8 Cara Budi Daya Ikan Tambakan, Bisa Jadi Komoditas Pendamping

Rasanya gurih seperti gurami

Ikan tambakan atau Helostoma temminckii merupakan spesies air tawar yang banyak dijumpai di wilayah Asia Tenggara, terutama Thailand dan Indonesia. Nah, ikan ini memang termasuk ke dalam golongan ikan hias karena awalnya banyak dibudidayakan sebagai penghias akuarium. Namun, ikan tambakan ternyata bisa dikonsumsi dan rasa dagingnya tergolong lezat, gurih, dan bertekstur khas.

Well, apa kamu mau mencoba membudidayakan ikan tambakan? Gak ada salahnya dicoba. Kalau penasaran, simak saja artikelnya, ya!

Baca Juga: 9 Cara Budi Daya Cacing Tanah, Bisa Dijadikan Peluang Usaha

Berbudi daya ikan tambakan sebagai komoditas sampingan

8 Cara Budi Daya Ikan Tambakan, Bisa Jadi Komoditas Pendampingilustrasi ikan tambakan yang dibudidayakan (wikimedia.org/Lilbitmessy)

Dilansir Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, ikan tambakan bisa dibudidayakan untuk tujuan konsumsi karena rasa dagingnya yang mirip dengan daging gurami. Itu artinya, ikan tambakan sudah mulai banyak peminatnya dan tentu membuka peluang usaha bagi siapa pun yang ingin mencobanya.

Nah, kamu bisa melakukan langkah-langkah dan cara budi daya ikan tambakan sebagai berikut.

  1. Siapkan lahan atau kolam untuk fasilitas pembudidayaan. Kolam bisa dibuat sesuai kapasitas lahan dan anggaran yang ada. Idealnya, kolam memiliki dimensi panjang 3 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 120 cm. Jarak permukaan air ke dasar kolam adalah 70—80 cm.
  2. Pilih dan beli indukan ikan tambakan berkualitas dari petambak yang sudah terpercaya. Induk yang berkualitas akan menentukan keberhasilan pembesaran ikan tambakan pada kemudian hari.
  3. Perhatikan kebersihan air dan sirkulasinya. Jika perlu, berikan tempat berteduh (jerami) di pinggiran kolam agar ikan tidak mudah stres.
  4. Nah, setelah indukan bertelur dan menghasilkan banyak benih ikan baru, kamu bisa memberikan sedikit pupuk kandang dan pupuk hijau sebagai media nutrisi.
  5. Sediakan juga kolam lainnya untuk memisahkan benih yang sudah berukuran cukup besar. Biasanya, ikan berusia 20—35 hari sudah mulai tumbuh cukup untuk dipindahkan ke kolam lainnya.
  6. Ikan tambakan di alam liar suka mengonsumsi potongan-potongan tanaman air. Di sini, kamu bisa memberi mereka pakan berkualitas berupa alga hijau dan pakan buatan dengan kadar protein 30 persen. Berikan pakan dua kali sehari dengan jumlah secukupnya.
  7. Perhatikan kebersihan dan sirkulasi air. Penyakit yang bisa menyerang ikan tambakan adalah parasit. Sama seperti ikan air tawar lainnya, serangan bakteri dan jamur pun dapat membuat ikan tambakan tidak tumbuh dengan sempurna dan bahkan mati.
  8. Di alam liar, ikan tambakan sanggup hidup hingga mencapai bobot di atas 500 gram. Namun, di kolam, ikan tambakan bisa dipanen ketika bobot tubuhnya mencapai 100 gram. Bahkan, untuk tujuan konsumsi, ikan tambakan sudah bisa dipanen ketika berat tubuhnya hanya 50—90 gram saja. Pada masa panen, ikan tambakan memiliki panjang tubuh 8—10 cm.

So, bagaimana menurutmu? Usaha budi daya ikan tambakan ternyata bisa dijadikan usaha sampingan yang cukup menggiurkan, bukan? Ketika banyak orang yang berfokus pada ikan tambak populer (gurami, nila, dan patin), kamu dapat mengambil kesempatan untuk membudidayakan ikan tambakan sebagai komoditas pendamping.

Baca Juga: 8 Cara Budi Daya Ikan Badut atau Nemo, Bisa Dilakukan oleh Pemula

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya