Dijadikan Ladang Bisnis, Ini 10 Cara Budi Daya Ulat Sutra

Dapat menghasilkan benang sutra berkualitas baik

Ulat sutra adalah spesies yang muncul dari siklus perkembangbiakan ngengat bergenus Bombyx. Spesies ini dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi karena dapat menghasilkan benang sutra halus yang sudah diperdagangkan sejak zaman dulu. Laman ThoughtCo melansir kabar bahwa sutra sudah mulai digunakan sejak 3500 SM pada periode Lung Shan (Longshan) di China Utara.

Nah, kalau memang ingin tahu cara budi daya ulat sutra, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatikan di sini. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak artikel ini sampai tuntas.

Baca Juga: Pemukiman Warga di Cirebon Diserang Hama Ulat Bulu

Budi daya ulat sutra sebagai bisnis menguntungkan

Dijadikan Ladang Bisnis, Ini 10 Cara Budi Daya Ulat Sutrailustrasi budi daya ulat sutra (wikimedia.org/Dennis Jarvis)

Beberapa cara atau langkah yang bisa kamu praktikkan untuk membudidayakan ulat sutra:

  1. Sediakan lahan dan tempat yang akan dijadikan pembudidayaan ulat sutra. Kamu bisa menyediakan kotak-kotak kayu berukuran sedang. Kotak ulat sutra bisa dibuat atau bisa juga dibeli dari peternak yang memang menjual peralatan budi daya.
  2. Perlu diingat bahwa ulat sutra adalah hewan yang rakus dan mereka suka dengan daun murbei. Untuk satu kotak ulat sutra berukuran sedang, perlu disediakan 400 kg daun murbei berkualitas bagus.
  3. Pembelian bibit bisa dilakukan di peternak ulat sutra. Di beberapa daerah mungkin cukup sulit untuk mendapatkan peternak ulat sutra. Di Indonesia, wilayah penghasil benang sutra terbesar adalah Sulawesi Selatan (Soppeng dan Wajo), Jawa Barat (Garut, Majalaya, dan Sukabumi), dan Jawa Tengah (Pati).
  4. Telur bibit bisa disebarkan pada kotak-kotak yang sudah disiapkan. Pastikan berada di temperatur ruangan, yakni 25—27 derajat celsius. Jika sudah siap menetas, tutup telur-telur tersebut dengan kertas atau kain berwarna gelap.
  5. Ulat-ulat kecil bisa diberi pakan daun murbei muda yang sudah dicacah atau dipotong kecil-kecil. Perhatikan aliran udara agar kualitas kebersihan udara di sekitar kotak ulat juga bagus.
  6. Ada masanya ulat-ulat muda akan menjalani pergantian kulit. Di masa ini, biasanya ulat akan tidur dan pemberian pakan bisa dihentikan sementara.
  7. Nah, setelah cukup dewasa, pakan daun murbei bisa diberikan secara utuh, biasanya bersamaan dengan batangnya.
  8. Ulat dewasa bisa diberikan pakan sebanyak empat kali sehari. Hal ini dilakukan mengingat sifat ulat sutra yang cenderung memiliki nafsu makan tinggi.
  9. Jangan lupa bersihkan kandang atau kotak ulat. Beberapa penyakit bisa menyerang ulat sutra, di antaranya NPV, CPV, dan spora aspergillus. Ada juga jenis penyakit protozoa lainnya yang bisa menyerang telur dan ulat kecil. Konsultasikan dengan peternak dan dinas peternakan mengenai dosis tepat pemberian obatnya.
  10. Nah, kepompong dihasilkan dari ulat sutra yang akan melanjutkan siklus kehidupan ke fase berikutnya. Kepompong sutra inilah yang dapat diolah menjadi benang sutra bernilai tinggi.

Membudidayakan ulat sutra dibutuhkan komitmen dan kesabaran karena telur dan ulat kecil akan melewati masa-masa yang cukup rawan dalam kehidupannya. Namun, jika berhasil, peternak ulat sutra akan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dan tentunya dapat dijadikan lahan bisnis menguntungkan. Jadi, apa kamu tertarik membudidayakan ulat sutra?

Baca Juga: Ulat Hong Kong Jadi Menu Baru di Uni Eropa

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya