5 Fakta Johatsu, Menghilang dari Kehidupan Tanpa Jejak

Ada perusahaan yang bisa 'menghilangkan' manusia

Johatsu barangkali terdengar asing di telinga kita. Fenomena ini hanya terjadi di Jepang, sebuah negara di Asia dengan kemajuan teknologinya yang luar biasa. Negara tersebut memang terkenal sebagai negara yang penuh dengan peraturan dan itu mengikat bagi seluruh warga negaranya, tak terkecuali orang asing yang ada di sana.

Lalu, apa, sih, Johatsu itu? Kenapa fenomena ini sangat populer di Negeri Sakura tersebut? Kalau penasaran, simak artikelnya, ya.

1. Pengertian Johatsu

5 Fakta Johatsu, Menghilang dari Kehidupan Tanpa Jejakilustrasi orang berjalan sendirian (pexels.com/Hakan Nural)

Johatsu atau Jouhatsu secara harfiah bisa diartikan 'penguapan' atau 'menghilang'. Jadi, secara umum, Johatsu mengacu pada orang-orang di Jepang yang sengaja menghilang atau melenyapkan dirinya sendiri dari kehidupannya yang lama. Ya, mereka hilang tanpa jejak dan bahkan sangat sulit untuk dilacak.

Dilansir Time, fenomena ini memang sudah terjadi di Jepang sejak lama. Mereka bisa menghilang dan lenyap begitu saja sehingga menimbulkan pertanyaan atau kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan. Bagi beberapa negara Barat, khususnya Amerika Serikat, fenomena menghilang dari kehidupan sosial masih dianggap aneh dan tabu, atau bahkan melanggar hukum.

2. Alasan mereka menghilang

5 Fakta Johatsu, Menghilang dari Kehidupan Tanpa Jejakilustrasi keramaian kota di Jepang (pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Jepang memang dikenal sebagai negara dengan tingkat disiplin yang sangat tinggi. Warga Jepang juga dituntut untuk bekerja keras karena ekspektasi masyarakat di sana memang begitu tinggi. Sayangnya, di balik itu semua, ada sebuah sisi gelap bernama depresi dan ketidakmampuan masyarakat dalam menghadapi realitas kehidupan.

Jepang juga menjadi salah satu negara dengan angka orang hilang tertinggi di dunia. Dalam laman Statista, disebutkan bahwa pada 2020 saja sudah ada 77 ribu orang hilang di Jepang per tahunnya. Mayoritas dari mereka memang sengaja menghilang. Ada banyak hal yang menyebabkan fenomena ini terus bertumbuh di sana.

Tekanan hidup, masalah rumah tangga, persoalan ekonomi, depresi, kejenuhan dalam rutinitas, dan pernikahan yang tak harmonis menjadi penyebab utama. Yup, faktanya, mengurus perceraian di Jepang sangat sulit dan berbelit, sehingga mereka yang sudah tak tahan dengan pernikahannya justru memilih untuk menjadi Johatsu.

Baca Juga: 12 Tanda Kamu Jatuh Cinta dari Sisi Sains, Ada Risetnya!

3. Ada perusahaan khusus yang memberi fasilitas bagi Johatsu

5 Fakta Johatsu, Menghilang dari Kehidupan Tanpa Jejakilustrasi keramaian di salah satu sudut Kota Tokyo (pexels.com/Christiano Sinisterra)

Di Jepang ada beberapa perusahaan yang membuat fenomena ini makin tumbuh subur. Dimuat dalam laman berita BBC, perusahaan-perusahaan tersebut memang bertugas untuk mengurus dan memberikan fasilitas bagi orang Jepang yang akan menghilang dari kehidupan lamanya. Tak main-main, mereka bahkan diberikan identitas resmi yang baru.

Biaya untuk melakukan Johatsu melalui perusahaan relatif cukup mahal. Biasanya, pihak agensi akan melihat serumit apa kehidupan kliennya tersebut. Puluhan hingga ratusan juta rupiah harus disediakan bagi pelaku Johatsu sesuai dengan paket yang akan diambil. Namun, perusahaan hanya menerima klien dari warga negara Jepang saja.

4. Selama tidak melakukan kriminal, pelaku Johatsu tetap dianggap legal

5 Fakta Johatsu, Menghilang dari Kehidupan Tanpa Jejakilustrasi rumah-rumah desa yang ada di Jepang (pexels.com/Evgeny Tchebotarev)

Jika di negara-negara Barat kasus orang hilang diselidiki dengan serius oleh kepolisian, Jepang justru memiliki peraturannya sendiri. Yup, selama pelaku Johatsu tidak melakukan tindak pidana berat, seperti membunuh, korupsi, pencucian uang, perampokan, pencurian, pemerkosaan, penyiksaan, dan penculikan, maka seseorang berhak untuk menghilang.

Semua orang hilang yang ditangani oleh perusahaan juga dipastikan hanya bersangkutan dengan kasus-kasus perdata dan bukan pidana. Selain itu, undang-undang di Jepang memang sangat menjunjung tinggi privasi atau nilai-nilai privat bagi seluruh warga negaranya. Di sisi lain, fenomena Johatsu hanya akan menimbulkan kesedihan dan trauma mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

5. Johatsu hanyalah satu metode dari banyak cara menghilang di Jepang

5 Fakta Johatsu, Menghilang dari Kehidupan Tanpa Jejakilustrasi orang berjalan di hutan (pexels.com/Luis del Rio)

Johatsu bukan satu-satunya cara bagi orang Jepang untuk menghilang dari kehidupan. Bahkan, Jepang memiliki hutan yang digunakan oleh banyak orang untuk menghilang dengan cara bunuh diri, seperti diulas dalam Mental Floss. Salah satu yang terkenal adalah Hutan Aokigahara yang sejak dulu sering dijadikan tujuan bagi mereka yang ingin mengakhiri hidupnya.

Well, tanpa bermaksud menghakimi, fenomena menghilang seperi Johatsu di Jepang memang akan meninggalkan pertanyaan dan kesedihan bagi orang lain. Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Namun, menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut masih menjadi jalan terbaik yang bisa dilakukan. Ingat, beristirahat bukan berarti menghilang tanpa jejak dari keluarga.

So, itu tadi beberapa fakta unik mengenai Johatsu yang kerap terjadi di Negeri Sakura. Bagaimana pendapatmu tentang fenomena unik ini?

Baca Juga: 9 Potret Penemuan Terunik dan Teraneh di Jepang, Gak Habis Pikir!

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya